Tak butuh waktu lama berita keangkuhan Bianca cepat menyebar seperti hembusan angin.
"Nona, apa anda mendengar berita diluar?, Mereka menyebut anda sombong dan angkuh". Jenya yang meletakkan teh diatas meja menatap majikannya dengan gelisah.
"Benarkah? Itu bagus jadi mereka tidak akan berani menggangguku lagi".
"Nona,reputasi anda ter nodai!".
"Aku tidak butuh reputasi Jenya".
"Tapi jika terus begini anda akan dikucilkan nona".
"Jenya,apa selama ini aku pernah pergi kepesta pesta?".
"Tidak".
"Apa aku pernah menerima undangan pesta teh?".
"Belum".
"Apa aku pernah sekedar berkumpul dengan lady lain?".
"Tidak kurasa". Jawab Jenya lesu.
"Benar,selama ini aku tidak pernah terlibat dengan bangsawan manapun dan semua baik baik saja".
"Tapi selama ini kita hidup di Winchester nona,disana sangat jarang ada seorang bangsawan berpangkat tinggi".
"Apa bedanya kita hanya berpindah tempat tinggal,hidup saja seperti yang kita jalani selama ini, bahagia tanpa gangguan siapapun".
"Huft....nona anda sangat keras kepala". Jenya menundukan kepalanya pasrah menghadapi sang nona.
"Baiklah ayo kita keluar mencari gedung calon restoran baru kita!". Ajak Bianca semangat.
"Nona diluar sangat dingin semalam salju turun sangat lebat".
"Aku bosan hanya didalam rumah terus".
Rengeknya."Bagaimana jika memasak?". Usul Jenya.
"Memasak? Benar juga cuaca dingin seperti ini enaknya membuat sesuatu yang hangat hangat".
Bianca dengan semangat menuju dapur mansion, tidak jauh berbeda para koki seperti terkena serangan jantung melihat majikannya memasak.
"Tada..ini namanya sup labu".
'mau kusebut kolak labu tapi tidak ada gula merah dan santan yah era ini memang menyedihkan'.
"Rasanya manis dan menghangatkan sangat cocok saat cuaca seperti ini". Bianca menjelaskan kepada koki.
"Nona,nona anda mendapatkan seorang tamu". Jenya datang dengan tergesa gesa.
"Siapa?".
"Lady Cornwall,adik Putri Mahkota".
"Eh...adik Putri Mahkota?, Apa mereka berniat membalas?".
"Cepat ganti pakaian anda nona". Jenya menarik tangan Bianca menuju kamar.
'apa yang lady itu lakukan dengan datang kesini tanpa pemberitahuan sebelumnya,bukankah itu tidak sopan'. Batin Bianca.
"Selamat datang lady Cornwall". Ucap Bianca ketika melihat seorang gadis muda tengah duduk diruang tamunya.
"Tolong maafkan kelancangan saya my lady, perkenalkan Marylin Cornwall".
"Tidak apa apa lady,silahkan duduk".
"Tolong panggil Mary saja lady".
"Kalau begitu panggil saya Bianca".
"Oh..bolehkah?".
"Tentu anda seorang putri Duke dan adik Putri Mahkota sedang saya hanya putri Marquess".
"Omong kosong semua orang tau siapa Marquess".ucap Marilyn santai.
"Jadi ada perlu apa anda berkunjung lady".
"Hahaha anda tidak sabaran sekali, saya hanya ingin bertemu orang yang membuat Lilyan mengamuk".
"Lilyan?".
"Kakak tiriku, Putri Mahkota".
"Kakak tiri?". Beo Bianca.
"Oh astaga anda bukan berasal dari ibu kota jadi tidak tau masalah ini, kami berbeda ibu tapi Duke,ayahku mencoba menyembunyikannya sayangnya bangkai tidak akan bisa disembunyikan terlalu lama bukan?".
'Tak ada beban dalam setiap ucapan gadis ini seakan yang ia bicarakan bukanlah masalah besar'. Batin Bianca.
"Emmm... Dan anda menceritakan hal ini begitu saja...".
"Hahaha kau lucu Bianca,aku bukan seperti lady lady lainnya yang selalu menjaga setiap tindak tanduknya, dan kau tau hidupmu adalah mimpiku".
"Hidupku mimpimu?".
"Benar,ku dengar Marquess tidak pernah mengekangmu, kau bebas bepergian kemana saja dan melakukan apapun yang kau inginkan, oh sungguh aku juga menginginkan hal sama".
Bianca masih tidak percaya gadis didepannya ini seperti anak muda pada kehidupannya dulu, begitu terbuka dan blak blakan tidak seperti lady jaman ini.
"Jadi tujuanmu datang kesini untuk?".
"Ayo kita berteman".
Mary menggenggam kedua tangan Bianca yang berada diatas meja.
Tatapan mata gadis itu berbinar penuh harap.
"Berteman?".
"Kau tau aku tidak punya teman disini kalau bukan karena nama keluargaku mungkin aku sudah dikucilkan sejak lama".
'Berteman? Mungkin tidak masalah punya seorang teman, lagi pula dia terlihat lucu'. Batin Bianca.
Bianca menimbang nimbang akankah berbahaya menjalin hubungan dengan pihak seberang.
"Baiklah Mary,ayo kita berteman".
"Benarkah, akhirnya aku punya teman yang sesuai dengan khayalanku".
Hari ini berakhir dengan hal yang mengejutkan bagi Bianca,seharian penuh ia menghabiskan waktu saling mengenal dengan Mary,ya gadis itu baru pulang setelah makan malam.
'Marylin Cornwall putri kedua Duke Cornwall kakak ratu, ibu Mary hanya seorang selir lalu ia diakui sebagai anak dari istri sahnya, hubungannya dengan Putri Mahkota tidak terlalu baik bahkan gadis itu sering membuat masalah untuk Duke, Mary dikenal sebagai lady yang urakan sering bermasalah dengan lady lain'.
Laporan Jenya membuat Bianca tertawa ia tak menyangka bisa bertemu gadis seperti itu, bukankah menyenangkan memiliki orang yang satu server dengan kita.
'Baiklah sekarang aku akan menjadi temanmu Mary,ayo kita bersenang senang'.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku ingin bahagia✔️ (28/02/2022)
RomanceKehidupan pertamanya,bisa dikatakan kurang beruntung, hidup sebagai anak pertama ia dituntut harus hidup mandiri,dewasa sebelum waktunya. Lahir dalam keluarga broken home tidaklah mudah. Lalu ia lahir kembali. Sebagai Bianca Camilla Winchester. Pu...