Richard POV
Dulu aku tidak mengerti kenapa aku harus memanggil orang lain sebagai ibu sedangkan ibuku sendiri selalu bersembunyi tidak pernah mau menemaniku saat ada orang lain.
Entah itu sekedar minum teh, belajar atau bahkan pesta ulang tahunku.
Ibu bilang ia bukanlah orang yang pantas untuk bersanding denganku, bisa melihatku dan ayah sudah cukup baginya.
Aku dapat merasakan tatapan tidak suka ibu ratu padaku,tapi ia selalu tersenyum dan menyambutku selayaknya seorang ibu.
Lalu ketika ibu kandungku meninggal semua semakin menyebalkan, kehidupanku mulai membosankan semua yang ku lakukan sudah diatur, apa yang boleh dan tidak boleh adalah hukum yang harus dipatuhi.
Ayah dan ibu ratu hanya menjalankan kewajibannya tanpa sekalipun menanyakan apa yang kuinginkan.
Istana bukanlah tempat yang nyaman untuk ditinggali, memang megah dan mewah tapi terasa dingin dan menakutkan, apalagi ketika malam menjelang.
Tidak akan ada yang mendengarkan keluh kesahku, mereka selalu menuntutku untuk bersikap sempurna menjadi penguasa yang mereka inginkan.
Hanya Edgar adikku yang mengisi kekosongan itu, betapa irinya melihat ia selalu bahagia bersama kedua orang tuanya.
Tahun itu Edgar kehilangan ayahnya dalam medan perang, ia yang masih 17thn pun diutus ayah untuk menggantikan posisi mendiang paman.
Perasaan iri itu berubah menjadi kasihan, keluarga mereka seperti dijadikan tumbal untuk kemenangan perang.
Aku hanya berharap ia bisa kembali dengan selamat.
Ketika ibu ratu memerintahkan pernikahan kerajaan aku cukup tercengang karena calon istriku adalah keponakannya sendiri.
Aku tidak ambil pusing,asal kami bisa saling menghargai bukankah sudah cukup.
Kupikir begitu, tapi rasanya sungguh aneh ketika harus selalu menghabiskan waktu bersama gadis yang tidak kukenal ,terasa asing.
Dia selalu bertingkah angkuh dengan dukungan besar dibelakangnya dan yang paling memuakan ia terus membicarakan anak.
Tidak,aku tidak ingin anakku terlahir dari wanita semacam ini.
Lalu wanita lain mulai disodorkan padaku, ibu ratu bilang ini untuk menenangkan para bangsawan.
Ayah mengatakan suatu hari aku pasti dapat bertemu dengan wanita yang bisa membuat jantungku berdebar seperti pertemuannya dengan ibu kandungku.
Cinta ibuku pada ayah membuatnya rela terkurung dalam istana kehilangan kebebasannya, dan ayahku lucunya hanya memiliki anak dari ibuku tidak dengan 5 selir lainnya, itu membuatku tidak habis pikir bagaiman mereka bisa menjalani kehidupan seperti itu lalu ayahku memberi tau rahasia tentang kutukan darah kami.
Awalnya aku ingin menertawakan ayahku, tidak mungkin ada wanita seperti itu, hingga aku bertemu dengannya.
Gadis kecil berambut pirang yang lucu, ketika kami bertemu ia baru berumur 12 tahun ia memperkenalkan diri sebagai lady muda Winchester, aku ingin tertawa melihatnya gemetaran waktu itu.
Apa dia takut, atau gugup.
"Apa yang anda lakukan disini lady muda?".
Sapaku ketika melihat gadis kecil itu bersembunyi dibalik pohon besar ditaman istana ia memangku beberapa buah apel.
"Aku sedang makan,bisakah anda tidak mengganggu". Usirnya padaku, dia sungguh berani dan lucu.
"Makan? Disini?"
"Benar,tadi pagi aku hanya minum susu dan aku melewatkan makan siang karena ibuku sibuk bergosip dengan para lady lain, anda tau kakiku gemetaran,bagaimana jika aku pingsan karena kelaparan itu akan membuat orang tuaku malu". Celotehnya.
Hahaha jadi dia gemetaran karena lapar bukan takut padaku?.
Oh Tuhan dia sungguh lucu.
Beberapa kali aku melihatnya berkeliaran didalam istana, aku tidak tahan untuk menggodanya.
Aku mulai berfikir bagaimana jika dia menjadi milikku, pasti sangat menyenangkan bukan hanya cantik dan lucu tapi keluarganya juga memiliki kekayaan berlimpah, mereka akan menjadi penyokong kekuatan terbesar kedepannya.
Kekuatan Ibu ratu semakin besar dan ketimpangan sosial semakin menjadi jadi banyak rakyat menderita sedang para bangsawan hidup dalam kemewahan.
Aku harus segera menarik keluarga Winchester dalam genggamanku, apalagi melihat betapa cantiknya gadis itu tumbuh, keserakahan semakin memenuhi hatiku.
Entah kenapa perasaanku tidak tenang beberapa kali aku melihat kedekatan Bianca dan Edgar, kuharap itu hanya perasaanku saja.
Tapi, kejadian di desa Polpeeron lalu penyekapan Bianca, kemudian Edgar yang menyembunyikan keberadaan Bianca, membuat hatiku terbakar rasa cemburu.
Aku tidak bisa membiarkan Bianca menjadi milik orang lain, sejak awal dia milikku, satu satunya wanita yang akan menjadi ibu dari anak anakku.
Amarahku memuncak,ketika kudengar Edgar pergi ke Winchester, ia pasti bersama Bianca.
"Anda tidak bisa pergi Yang Mulia hari penobatan anda tinggal 2 minggu lagi". Bujuk Robert jendral tertinggi yang kupilih sendiri sebagai pengganti Edgar.
"Waktu bukan masalah, siapkan pasukan khusus". Perintahku.
Aku tidak ingin mengambil resiko jika Edgar melawan.
Perjalanan 6 hari dengan kereta kuda,kini kami sudah sampai didepan rumah kecil satu lantai ditengah kota,dapat ku lihat Edgar dan Bianca keluar dari dalam rumah itu,
mereka terlihat tertawa bahagia.Tidak.
Harusnya aku yang membuat Bianca tertawa seperti itu.
Seharian aku mengikuti mereka, Edgar benar benar harus kusingkirkan ia pengganggu bagi hubungan kami.
"Lady Anita?".
"Benar Yang Mulia, sepertinya Duke Edgar dan Lady membuat janji dengan Baroness Anita".
Apa yang sebenarnya mereka rencanakan.
Bianca sedang bersama Barones Anita ini kesempatanku menemui Edgar.
"Jendral kita buktikan antara kau dan Edgar siapa yang lebih kuat".
"Baik Yang Mulia".
Ku ikuti Edgar, ia pulang ketempat tinggal mereka.
Aku akan menghabisinya sebelum ia benar benar merebut Bianca dariku
Brak....
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku ingin bahagia✔️ (28/02/2022)
RomanceKehidupan pertamanya,bisa dikatakan kurang beruntung, hidup sebagai anak pertama ia dituntut harus hidup mandiri,dewasa sebelum waktunya. Lahir dalam keluarga broken home tidaklah mudah. Lalu ia lahir kembali. Sebagai Bianca Camilla Winchester. Pu...