"Tuan,ini dari yang mulia raja tadi pengawal pribadinya yang mengantarkan langsung"
Pria tua berkaca mata meletakkan amplop coklat besar diatas meja Edgar.
Edgar maraih amplop itu lalu membukanya.
Disana ada berlembar lembar kertas berisi foto dan biodata para lady muda kerajaan ini.
Edgar melempar amlop itu membuat isinya berhamburan.
"Apa raja tua itu tidak lelah merecokiku?"
Edgar mendengus kesal.
"Tuan,yang mulia raja hanya menginginkan anda segera mencari pendamping, posisi duchess sudah kosong terlalu lama".
"Jonatan,sudah kukatakan berapa kali aku tidak ingin menikah".
"Tapi tuan,anda butuh penerus,bagaimana nasib duchy ini jika anda bersikeras tidak mau menikah".
"Kaisar bisa mengambil kembali gelar ini beserta seluruh wilayahnya akan lebih menyenangkan hidup sebagai rakyat biasa".
"Tuan...".
Edgar meninggalkan Jonathan,bosan dengan segala nasihatnya.
Dibelakangnya seorang pria berseragam ksatria mengikuti.
"Pergi ke penginapan tempat kau menurunkan para lady semalam !". Perintah Edgar pada kusir.
"Ada urusan apa anda mencari mereka?" Tanya pengawal disampingnya.
"Uang mereka masih ditanganku,bagaimana mereka akan hidup jika tidak memegang sepeserpun".
"Oo...benar juga".
"Apa yang kau pikirkan Alexander". Tatapan tajam Edgar menusuk.
"Bukan,bukan apa apa tuan". Alex salah tingkah.
'saya kira tuan tertarik pada lady semalam'.batin alex.
Kereta berhenti.
Kedua pria itu memasuki sebuah penginapan.
"Aku mencari dua orang wanita yang menginap disini, seorang berwajah cantik berambut pirang bergelombang lalu satu lagi badannya lebih kecil berambut coklat". Jelas Edgar singkat.
"Maaf tuan tapi sejak seminggu ini kami belum mendapat pelanggan wanita, mungkin anda salah penginapan".
"Jangan berbohong,tadi malam mereka meminta diturunkan didepan penginapanmu". Alex menyela.
"Tadi malam...? Oo saya ingat semalam memang saya bertemu dua orang wanita didepan,ketika saya bertanya apa mereka membutuhkan kamar mereka bilang tidak,lalu mereka bergeges pergi".
"Baiklah terimakasih".
Dua pria itu keluar dari penginapan dengan fikirannya masing masing.
"Apa perlu saya mencari mereka tuan?".
"Tidak perlu".
***
Bianca beserta rombongannya sampai didepan mansion setelah melewati perjalanan 8hari.
Perjalanan terganggu cuaca yang buruk sehingga mundur dari jadwal seharusnya.
"Akhirnya kita sampai ditempat yang aman dan nyaman".
Jenya tersenyum senang saat memasuki kamar sang nona muda.
"Kau begitu bahagia Jenya".
"Nona setelah semua yang kita lewati di ibu kota saya baru sadar memang tempat yang paling aman adalah wilayah marquess".
"Gara gara kau aku tidak mendapatkan apa apa disana,rencanaku melebarkan sayap bisnisku pupus sudah".
"Nona,ini lebih baik, anda tidak harus sering pergi kesana,disana banyak penjahat berkeliaran".
Karena kelelahan akhirnya Bianca langsung tertidur setelah makan malam.
**
Cuaca hari ini sangat cerah membuat siapa saja ingin berjalan jalan menikmati kehangatan mentari.
"Nona anda akan kemana hari ini?".
"Lihat tumpukan kertas ini Jenya,mungkin butuh waktu seminggu untukku menyelesaikan semua laporan ini".
"Baiklah nona saya akan siapkan teh dan cemilan".
Sejak dua tahun yang lalu Bianca sudah menggantikan posisi mendiang Marchiones mengerjakan urusan rumah tangga mansion.
Awalnya ayahnya melarang karena Bianca masih terlalu muda.
Tapi gadis itu berhasil membuktikan kemampuannya.
Bianca pada kehidupan ini memang masih muda tapi karena memori yang ia ingat,jadi sudah banyak pengalaman yang ia lewati.
2 minggu kemudian.
"Ayah akan pulang bulan depan".
"Hati hati..semoga perjalanan ayah menyenangkan".
Bianca segera berganti pakaian setelah kepergian sang ayah.
"Anda akan pergi nona?".
"Ya...tentu saja,aku akan pergi sendiri kau tidak perlu mengikutiku".
"Ya ampun nona,,kalau anda tidak mengijinkan saya ikut anda harus membawa pengawal".
Jenya menggeleng gelengkan kepala heran dengan tingkah majikannya.
"Tidak perlu,aku hanya akan melihat restoran,cukup kereta beserta kusirnya saja".
"Hah...anda sungguh tidak mencerminkan seorang lady nona".
"Ayah saja tidak mempermasalahkannya Jenya".
"Suatu saat anda harus menikah nona, dan akan menjadi seorang nyonya bangsawan yang terhormat jadi..".
"Oohhh...lupakan aku akan berangkat".
Bianca kabur,bergegas turun menuju kereta kuda.
"Antar aku kekediaman Greenwall".
"Nona bukankah mansion itu sudah lama ditinggalkan?".
"Aku hanya ingin melihat lihat,sudah hampir setahun aku tidak kesana".
Jarak dari mansion Marquess sampai kekediaman keluarga Baron memakan waktu hampir 2 jam, karena harus melewati perkebunan dan kota kecil pusat ekonomi perbatasan.
"Nona silahkan".
Kusir membantu Bianca turun dari kereta.
"Aku akan berkeliling tunggulah disini".
Bianca menggunakan kereta sederhana yang biasa digunakan para pelayan untuk berbelanja, hal itu untuk menghindari perhatian orang.
Semua orang didaerah sana tau kereta kereta kuda milik Marquess selalu kereta paling mewah yang pernah ada.
Rumah berlantai 3 sudah kosong sejak 3th yang lalu ,walaupun begitu masih terlihat layak untuk ditinggali.
Selama ini ada sepasang suami istri yang merawat rumah tersebut,sayangnya suami istri itu tidak tau keberadaan nyonya mereka.
Mereka hanya mendedikasikan hidup mereka untuk menjaga rumah itu hingga pemiliknya kembali sesuai pesan Barones dulu.
Bianca membuka pintu yang tidak dikunci.
Melangkahkan kaki memasuki ruang tamu.
''Rumah ini masih sama seperti dulu''.
Bianca menaiki tangga, tapi baru beberapa langkah ia dikejutkan dengan kehadiran seseorang dari lantai 2.
"Tuan Edgar?".
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku ingin bahagia✔️ (28/02/2022)
RomanceKehidupan pertamanya,bisa dikatakan kurang beruntung, hidup sebagai anak pertama ia dituntut harus hidup mandiri,dewasa sebelum waktunya. Lahir dalam keluarga broken home tidaklah mudah. Lalu ia lahir kembali. Sebagai Bianca Camilla Winchester. Pu...