" Kau berhutang penjelasan padaku Bi ".
Edgar memandang penuh tanya pada gadis yang tengah menyelesaikan makan siangnya.
" Cornwall ". Ucapnya singkat ketika membersihkan sudut bibir dengan sapu tangan.
"Cornwall?, Keluarga Ratu?".
"Lebih tepatnya Duke dan tuan muda Cornwall, bisnis jual beli itu milik mereka, sayangnya waktu itu Evans memergoki dan menyekapku dikediamannya".
"Brengsek,berani beraninya mereka, pantas saja kami tidak dapat menemukanmu dimanapun".
"Sudahlah Ed yang penting aku sudah lolos, dan kita harus berterima kasih pada lady Marylin,dia yang membawaku keluar".
"Iya,aku sudah mendengarnya dari Jonathan,untuk sementara tempat yang aman untuknya adalah dimansion ini, tapi kita tidak bisa menyembunyikannya terlalu lama mereka pasti akan curiga".
"Kita harus mencari tempat yang jauh dari ibu kota".
Jonathan masuk kedalam kamar Edgar bersama seseorang.
"Tuan,dokter sudah datang".
Seorang dokter perempuan mendekat.
"Dulu dia dokter pribadi ibuku".
"Permisi boleh saya periksa lukanya?".
Bianca berpindah duduk diatas ranjang lalu menunjukan luka dipergelangan kakinya.
Edgar memperhatikan setiap gerakan dokter itu, bagaimana caranya ia membalut luka pada kaki Bianca.
"Bisakah kau memberikan pereda nyeri padanya?". Tanya Edgar.
"Apa begitu sakit?". Tanya dokter itu heran karena lukanya tidak begitu parah dan tidak perlu obat lain.
"Tidak,tidak perlu dokter ini sudah cukup". Bianca segera menjawab sang dokter.
"Tapi tadi kau bilang...". Edgar berusaha menjelaskan.
"Edgar...sekarang sudah lebih baik jadi tidak perlu obat lagi".
'dasar bodoh,bodoh.. apa dia harus mengatakan aku kesakitan setelah malam pertama kita".
"Kalau begitu saya permisi".
Setelah dokter itu pamit Edgar segera mengusir semua orang.
"Bi, ada yang harus aku katakan padamu". Ucap Edgar serius tangannya menggenggam erat tangan gadis itu.
Bianca memandang wajah Edgar yang tak memakai topeng,begitu dekat dan tampan membuatnya berdebar.
"Katakan".
"Tolong maafkan aku,aku tidak sengaja melakukannya,aku kira semalam hanya mimpi".
"Kau menyesal tidur denganku?".
"Bukan, itu adalah sebuah berkah untukku,tetapi aku melakukan sesuatu padamu". Ucapnya pelan.
"Apa ini berkaitan dengan tato yang muncul diperutku?".
"Kau sudah melihat tandanya?".
"Tanda?".
"Gambar mahkota".
"Benar diperutku muncul gambar mahkota".
"Tolong jangan terlalu bersedih setelah mendengar ceritaku".
"..."
"Ratusan tahun yang lalu,awal mula kerajaan kita berdiri,Raja ke 3 pada saat itu terkenal suka berperang dan bermain wanita,hampir 100 wanita yang tinggal di haremnya dan puluhan anak terlahir dengan membawa darah kerajaan,hal itu menyebabkan kekacauan, para wanita dan anak anak mereka saling menjatuhkan dan membunuh, dan para bangsawan terpecah belah memihak keturunan Raja yang dirasa mampu".
Bianca masih diam mencoba memahami arah cerita Edgar.
"Lalu dewa yang marah turun ke bumi, ia menghukum Raja dan anak keturunannya,ia memberi kutukan kepada kami, kami tidak dapat memiliki keturunan dari wanita sembarangan,hanya satu wanita dalam seumur hidup kami yang bisa mendapatkan hak melahirkan penerus,makanya garis keturunan Raja sangat langka, kami menunggu bertahun tahun hingga yakin pada seorang wanita yang benar benar kami cintai".
"Lalu,apa kau memilihku?". Tanya Bianca.
"Maaf,aku bersalah padamu".
"Kenapa?".
"Kau hanya bisa melahirkan anakku Bi,tidak dengan pria lain".
Bianca tertegun,memang ia tidak berencana memiliki anak sendiri tapi hal ini cukup mengguncangnya.
"Apa...apa aku akan segera hamil?".
"Kurasa tidak, butuh lebih dari satu kali percobaan bukan,kau tidak perlu khawatir kami membutuhkan banyak usaha jika ingin memiliki anak".
Pipi Edgar merona menahan malu,harus membahas hal intim ini bersama Bianca.
"Baiklah,aku bisa menerima hal ini jadi kau tidak perlu cemas, Mmm... Apa Putra Mahkota belum menandai seseorang?". Bianca cukup penasaran pasalnya pria itu sudah menikah sejak 10thn tapi belum memiliki seorang anak.
"Belum,dia menikah karena politik".
Wajah Edgar mendung, ia jadi mengingat kakaknya itu, gadis yang menjadi incarannya sekarang sudah menjadi miliknya dan dia tidak bisa berbuat apa apa untuk mengubahnya,sudah terlambat.
" Ada untungnya kau menandaiku,sekarang aku bersyukur karena buaya itu tidak akan lagi mengejarku".
"Apa Richard mengatakan sesuatu?".
Edgar kini dihadapkan pada dua pilihan, gadis yang ia cintai atau kakaknya, tapi sejak ia melihat Bianca pagi ini Edgar sudah bertekad akan mempertahankan gadis itu,tidak akan membiarkan orang lain merebutnya bahkan jika itu kakaknya sendiri.
"Hanya hal hal konyol,tidak penting".
Bianca akan melupakan semua ucapan Richard,karena sekarang ia faham maksud Putra Mahkota itu, ia tidak ingin hanya dijadikan wadah untuk memiliki penerus sedangkan banyak wanita lain disisinya.
"Aku akan melindungimu Bi,jika kau mengatakan tidak mau, maka tidak akan ada yang bisa memaksamu".
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku ingin bahagia✔️ (28/02/2022)
RomanceKehidupan pertamanya,bisa dikatakan kurang beruntung, hidup sebagai anak pertama ia dituntut harus hidup mandiri,dewasa sebelum waktunya. Lahir dalam keluarga broken home tidaklah mudah. Lalu ia lahir kembali. Sebagai Bianca Camilla Winchester. Pu...