"Edgar,kau mengagetkanku".
"Maaf,lucu melihatmu mengendap endap seperti tadi". Edgar tersenyum manis.
"Siapa itu?".
"Oh..ini kakak Simon,aku berhasil membawanya kabur,sebaiknya kita segera masuk kedalam kereta".
Rombongan Bianca segera meninggalkan lokasi itu menghindari kecurigaan orang yang lewat.
"Jadi selama ini kalian bekerja didalam gua itu?". Tanya Bianca memastikan.
"Benar, selama beberapa tahun ini kami dikurung disana". Jawab Simon.
"Apa yang mereka buat?". Edgar ikut bertanya.
"Semacam obat obatan terlarang, ada beberapa teman kami yang tewas ketika menjadi kelinci percobaan mereka".
Wajah kakak Simon murung, kesedihan tergambar jelas disana.
"Sudahlah sebaiknya biarkan dia beristirahat, Simon pasti tertekan".
Bianca tidak tega melihat betapa menyedihkannya anak yang kini duduk berhadapan dengannya.
Tiba tiba kereta berhenti bergerak.
"Maaf boleh kami periksa siapa yang menaiki kereta,ini sudah lewat jam malam". Suara seseorang terdengar dari luar kereta.
Bianca membuka jendela keretanya, membiarkan orang diluar melihat kedalam.
"Ada apa ini?". Tanya Bianca.
"Maaf lady, kereta anda sudah melewati jam malam, jadi kami perlu memeriksa siapa penumpangnya, kami khawatir kereta ini hasil rampasan.
"Saya lady Winchester, kami baru kembali dari luar kota, karena cuaca jadi kami terlambat memasuki ibu kota".
Bianca mengeluarkan tanda pengenal keluarganya dari dalam saku.
Penjaga itu tersentak mengenali tanda keluarga milik Winchester.
Sementara kakak Simon dan penjaga gua tadi disembunyikan dibawah kursi yang Bianca duduki.
"Maafkan saya karena telah mengganggu perjalanan anda my lady, silahkan lanjutkan perjalanan".
Setelah mlewati pos penjagaan baru Bianca merasa lega.
Sesampainya dimansion dua pria itu berpamitan kembali kekediaman Edgar membawa kakak Simon serta sandera mereka.
"Aku akan membawa dua orang ini, besok kami akan menyerbu gua tadi sebelum mereka kabur". Jelas Edgar.
"Apa semuanya akan berjalan lancar?". Bianca khawatir, mereka akan menyerang markas penjahat.
"Tenanglah, kami akan membawa kabar baik besok".
***
Waktu menjelang subuh ketika gua tempat anak anak disekap dibuat geger.
Puluhan ksatria menyerbu sarang mereka, penjaga yang sedang tertidur dibuat tak berkutik.
Tanpa perlawanan berarti mereka berhasil diringkus, hal yang tidak mereka duga adalah ada seorang bangsawan yang ikut tertangkap.
Seorang Baron tengah tertidur pulas diatas ranjang ketika para ksatria menggeledah seluruh isi goa.
Mereka tidak menyangka bahwa hilangnya seorang pengawal dan budak semalam adalah perbuatan seseorang.
"Bagaimana bisa kalian tidak melaporkannya padaku?". Teriak Baron pada bawahannya didalam kereta kayu besar.
"Maaf tuan kami kira penjaga nomor 3 tengah memuaskan hasratnya pada budak itu jadi kami tidak melaporkan hal ini,kami kira mereka akan kembali saat pagi". Jawab seseorang ketakutan.
"Brengsek, kita sudah tertangkap bagaimana ini!". Baron itu sangat marah wajahnya memerah.
Mereka digiring menuju penjara bawah tanah milik Duke Edgar bukan istana.
Hingga siang menjelang para penjahat itu disiksa begitu kejam agar mau membuka mulut, apa yang mereka kerjakan dan siapa dalang dibaliknya.
Richard berkuda dengan terburu buru menuju kediaman Edgar begitu mendapat kabar darinya pagi ini.
"Bagaimana?". Richard langsung menodong pertanyaan pada adik sepupunya itu.
"Baron Regas of Renfrew sepupu Ratu". Kalimat yang Edgar ucapkan membuat Richard menyeringai.
"Tangkapan besar!".
"Dia masih bungkam, tidak mau mengakui Ratu dibalik semuanya".
"Tidak masalah, ini cukup untuk mengguncang mereka".
Kedua pria itu berjalan memasuki area penjara bawah tanah yang kotor dan lembab.
Suara teriakan menggema, bau amis memenuhi indra penciuman, dua belas orang tengah tergantung berdiri menempel tembok dengan posisi tangan diikat diatas kepala mereka.
Tubuh mereka penuh luka cambukan darah berceceran dimana mana, sebagian orang sudah pingsan hanya tersisa beberapa orang yang masih merintih kesakitan.
Memasuki sebuah sell seorang bertubuh tambun meringkuk dengan tangan diborgol.
Mendengar suara sell dibuka pria itu bangun,tersentak melihat orang yang menemuinya.
"Yang Mulia Putra Mahkota, tolong saya, saya dijebak yang Mulia". Baron Regas memohon dibawah kaki Richard.
Merasa jijik Richard menendang Pria paruh baya dibawahnya.
"Katakan siapa dalangnya?". Titah Richard.
"Apa maksud anda yang mulia? Saya dijebak saya tidak mengetahui apapun". Elak pria itu.
"Baiklah kalau masih tidak mau membuka mulut seluruh keluargamu akan menjadi penjahat yang sesungguhnya".
Richard meninggalkan pria yang tengah meronta minta dilepaskan.
"Tidak...tidak...tolong jangan anak dan istriku yang mulia, saya dijebak kami tidak tau apa apa". Teriak pria dari balik jeruji.
"Kepung seluruh kediaman baron tangkap seluruh penghuninya dan geledah setiap sudut,temukan apapun yang dapat dijadikan bukti".
Edgar memberi perintah kepada puluhan ksatrinya dan pengawal kerajaan.
"Nona...nona...ada berita besar...". Jenya berlari tergesa gesa menemui nona mudanya yang tengah minum teh dibalkon kamarnya.
"Ada apa?". Bianca heran melihat tingkah pelayannya.
"Nona diluar,,dikota sedang gempar!".
Jenya menarik nafas panjang."Seluruh anggota keluarga Baron Regas ditangkap, kediaman mereka kini dijaga puluhan pengawal kerajaan dan ksatria Duke Edgar".lanjutnya
"Baron Regas?". Bianca tersedak teh yang sedang ia minum.
"Benar nona, saya dengar mereka terlibat dengan obat obatan terlarang". Jenya memberikan sapu tangan kepada Bianca.
"Hah?".
"Itu nona,,, seperti racun, penggugur, perangsang masih banyak lagi". Bisik Jenya.
"Hohoho.. keluarga Baron berurusan dengan hal seperti itu?".
"Bukan hanya itu nona, saya dengar mereka juga menculik anak anak untuk dipekerjakan".
Wajah Bianca berubah marah.
"Dasar bangsawan brengsek!". Umpat Bianca.
Sekarang jelas semuanya, Baron Regas, bangsawan dibalik kajahatan ini.
Menawan anak anak desa untuk dipekerjakan dibisnis ilegalnya.
"Untung saja semuanya terbongkar". Jenya menghela nafas lega.
Masih ada beberapa hal yang mengganggu fikiran Bianca, tidak mungkin Baron itu bekerja sendiri memasukan obat obatan terlarang kedalam kekerajaan tidaklah mudah.
"Tapi Siapa?".
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku ingin bahagia✔️ (28/02/2022)
RomanceKehidupan pertamanya,bisa dikatakan kurang beruntung, hidup sebagai anak pertama ia dituntut harus hidup mandiri,dewasa sebelum waktunya. Lahir dalam keluarga broken home tidaklah mudah. Lalu ia lahir kembali. Sebagai Bianca Camilla Winchester. Pu...