Istana yang mengerikan

468 47 0
                                    

"Bi..bolehkah?".

Bianca kaget ketika tubuhnya sudah berada dipelukan Richard.

Dapat ia dengar suara degup jantung teratur pria itu.

"Aku butuh pelukan".

Bianca hanya terdiam membiarkan pria itu memeluknya erat,ia hanya berharap tidak terjadi hal yang lebih intim lagi.

"Ada apa denganmu,apa kau begitu putus asa?". Ejeknya.

"Benar,aku begitu putus asa ,harapanku hanya kalian".

"Berat bukan menjadi anggota keluarga kerajaan,akan lebih baik menjadi rakyat biasa,bisa hidup sesuai keinginan kita tanpa musuh".

"Andai saja itu bisa terjadi,sayangnya Tuhan sepertinya tidak ingin membiarkanku hidup dengan damai".

"Bagaimana raja,ratu dan putra mahkota bisa saling bermusuhan,kalian keluarga harusnya saling mendukung dan melindungi".

"Kami bukan keluarga, hubungan kami hanya sebatas kewajiban".

"Kau tidak sayang pada ibumu sendiri?".

"Ibu? Ratu? Wanita itu bukan ibuku".

Pria itu manarik nafasnya dalam berusaha mengeluarkan isi hatinya.

"Hanya beberapa orang diistana yang tau siapa ibu kandungku,ia seorang wanita yang mendapat perlakuan berbeda dari raja, sayangnya keberadaannya tidak bisa diungkap kepublik bahkan sampai akhir hayatnya".

Bianca melepaskan pelukan Richard.

"Tunggu,jadi ratu ibu tirimu?".

"Aku tidak menganggapnya seperti itu, hubungan raja dan ratu hanya sebatas politik, dari dulu seperti itu".

Bianca mengerutkan dahi,ia tidak mengerti.

"Lalu siapa ibumu?,maaf bukannya bermaksud lancang kalau anda tidak ingin menjawab tidak masalah".

'sepertinya pertanyaanku kurang pantas'.

"Dia seorang gadis dari kalangan bangsawan rendah,ayahku jatuh cinta padanya lalu membawanya keistana tapi karena ibuku tidak memiliki kekuatan apapun jadi ia tidak terlalu dikenal, bahkan setelah kelahiranku satu satunya penerus raja, ibuku masih tidak bisa mendapatkan haknya,bahkan untuk di akui sebagai ibu kandungku saja tidak bisa".

Wajah Richard mendung, dari matanya terlihat jelas semua kepedihan dan kesedihan yang selama ini ia pendam.

"Aku tidak pernah mendengar hal itu".

"Orang luar istana tidak ada yang tau, ibu meninggal ketika usiaku menginjak 7tahun,bahkan kau belum dibuat saat itu". Candanya.

"Lalu dimana makamnya?".

"Di ibu kota ,dimakam kerajaan tapi ayah menempatkan ibu ditempat khusus dia berharap kelak bisa dikubur berdampingan dengan ibuku".

Bianca tidak menyangka, pria menjengkalkan itu memiliki kisah hidup yang menyedihkan.

"Seorang raja memang harus memiliki banyak wanita disampingnya untuk keseimbangan politik tapi hanya ada satu wanita yang berada dihatinya, aku berharap kau mau menjadi wanita itu Bi".

Richard menatap lembut Bianca penuh harap ada keseriusan disana.

"Kita sudah sering kali membahasnya Yang Mulia dan itu tidak akan berubah".

"Keras kepala". Ejeknya.

"Sepertinya kau sangat lelah,istirahatlah aku akan keluar". Lanjutnya.

Richard turun dari ranjang, memandang Bianca lama.

Aku ingin bahagia✔️ (28/02/2022)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang