Namanya Azkia Barsha Prameswari, dia anak tunggal. Azkia merupakan anak yang berprestasi di sekolah. Gadis itu selalu meraih peringkat satu di kelasnya, ia bersekolah di SMA CITRA BANGSA. Selain berprestasi ia juga cantik, baik, dan ramah.
Pagi ini gadis itu sudah rapih memakai seragam putih abu-abunya. Ia menuju cermin dan menatap pantulan dirinya di sana. Gadis itu pun tersenyum, langsung saja ia menenteng sepatu dan mengambil tasnya.
Azkia menuruni tangga sambil bersenandung kecil. Di dekat meja makan sudah ada mama nya yang sedang meletakkan makanan untuk sarapan.
"Pagi Ma," sapa Azkia yang langsung duduk di kursi.
Citra menoleh. "Pagi sayang, tumben udah rapih? Masih pagi loh ini."
"Iya, Kia sengaja bangun pagi."
"Yasudah, kamu sarapan dulu nih," ucap Citra lalu duduk di kursi, ia pun sarapan bersama Azkia.
Azkia hanya mengangguk. Suasananya seketika menjadi hening, hanya ada suara dentingan sendok. Azkia sudah selesai sarapan, sekarang ia sedang memakai sepatunya.
Setelah selesai, gadis itu mengambil tasnya lalu berdiri. "Ma, Kia berangkat ya."
"Mama anter ya?"
Azkia mengangguk sambil tersenyum "Emm boleh deh."
Mereka berdua berjalan menuju garasi. Tiba-tiba ada tetangga yang lewat. "Eh Kia, mau ke mana?"
Ingin rasanya Azkia menjawab kalau ia akan pergi berenang. Namun tidak mungkin ia menjawab seperti itu. Akhirnya Azkia pun tersenyum simpul, "sekolah Tante."
'Gue udah rapih pake seragam sekolah, pake sepatu, terus bawa tas gini masih aja ditanya mau ke mana. Ya kali gitu gue mau berenang.' Batin Azkia
Tante itu tersenyum, "oh yasudah, Tante duluan ya. Permisi Bu," ucapnya kepada Azkia dan Citra. Azkia tersenyum dan mengangguk sebagai respon.
"Iya Bu," jawab Citra ramah.
Lalu Citra berjalan menuju mobil, sedangkan Azkia menunggu di jalan depan rumahnya. Setelah mobil berhenti di depannya, gadis itu pun naik ke dalam mobil.
Setelah sampai di sekolah
Gadis berseragam putih abu-abu itu turun dari mobil berwarna biru dan langsung masuk ke dalam area sekolah. Ia pun berjalan menuju mading sekolah, tetapi ada seorang siswi yang memanggilnya.
"Kia!" teriak siswi itu.
Azkia pun menoleh, ia tersenyum ke arah sahabatnya.
"Baru datang lo, gue kira lo udah datang duluan," ucap Azkia kepada siswi yang berada dihadapannya.
"Iya baru datang gue," balas siswi itu. Azkia hanya ber'oh'ria saja, dan mereka jalan beriringan menuju mading sekolah. Setelah sampai di depan mading mereka berdua mulai mencari nama mereka di beberapa selembar kertas yang menempel di mading.
Lalu ia berhenti mencari namanya saat ia sudah menemukan namanya.
'Ternyata gue kelas XI IPA 1' batin Azkia
"Eh Kia lo kelas berapa?" Tanya siswi itu.
"Gue kelas XI IPA 1 Nes," siswi itu bernama Nesya Pratista Putri ia adalah sahabat Azkia, mereka bersahabat sejak SMP dan sekarang mereka satu sekolah.
"Sekelas dong kita!" ucap Nesya dengan heboh. Sampai-sampai mereka menjadi pusat perhatian.
"Iya kita sekelas lagi!" Azkia menjawab dengan semangat.
Akhirnya mereka berjalan beriringan menuju kelasnya yang berada di ujung koridor.
"Gue gak nyangka kita sekelas lagi, gue kira kita gak bakalan satu kelas," Azkia sangat bersemangat kali ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Unexpected
TienerfictieAzkia Barsha Prameswari, dia anak tunggal. Suatu hari, ia tidak sengaja bertemu dengan Danish. Nama lengkapnya Danish Haidar Sakya. Danish merupakan ketua dari geng CCR. Sang ketua geng ini mulai mencoba mendekati Azkia. Namun, Azkia mencoba untuk t...