Chapter 21 : Murid Baru

10 3 0
                                    

Namanya Zia Faranisa. Kita pernah tidak sengaja bertemu di dekat taman. Akan kah kita menjadi sahabat? Atau menjadi musuh?

●●●

Cahaya matahari menembus melewati gorden jendela kamar Azkia. Sang pemilik kamar merasa terganggu karena cahaya yang langsung mengenai wajahnya. Maka, Azkia bergegas untuk bangun. Karena ini hari libur, mereka jadi bangun siang.

Terlihat Karina dan Nesya yang masih sibuk dengan alam mimpinya. "Nes, bangun udah siang."

"Hm," Nesya hanya menggumam tanpa berniat untuk bangun.

Azkia beralih pada Karina. "Na, bangun cepetan udah siang nih."

Mendengar itu, Karina mengerjap-ngerjapkan matanya. "Jam berapa emang?"

"Jam 06.30, udah siang."

Karina mendengus, "ini masih dikatakan pagi kalau hari libur."

"Ya iya sih, lo mau jogging lagi gak hari ini?" Tanya Azkia sambil membereskan selimut.

"Enggak, gue mager."

"Yaudah kalau gitu, gue mau mandi dulu."

Karina hanya mengangguk, kemudian menyelimuti tubuhnya lagi dengan selimut. Saat Azkia selesai mandi dan sudah rapi, kedua sahabatnya itu masih berada dibalik selimut. Yasudahlah, Azkia tidak ambil pusing. Sekarang dirinya hendak menuju lantai bawah untuk sarapan.

"Pagi Ma, Pa."

"Pagi sayang. Karina sama Nesya mana?" Tanya Citra yang melihat ke arah belakang Azkia.

Azkia menarik kursi untuk duduk. "Mereka masih pada tidur, biasa kalau libur bangun siang."

"Oh yasudah biarkan."

Mereka bertiga langsung menyantap sarapan yang sudah dimasak oleh Citra. Setelah selesai sarapan, Azkia kembali ke kamar untuk melihat sahabatnya. Ternyata, Karina dan Nesya sudah bangun. "Eh nyonya baru bangun?"

"Ssstt berisik," Itu ucapan dari Nesya. Azkia hanya tertawa untuk menanggapinya.

"Lo udah sarapan?" Tanya Karina.

"Udah, baru aja tadi."

"Oke deh. Gue mau mandi dulu bye."

Tinggal Nesya yang masih betah dengan berdiam diri di atas kasur. "Di bawah ada Mama sama Papa lo?"

"Iya ada."

"Gue nunggu Karina selesai aja deh kalau gitu," Nesya kembali merebahkan dirinya di kasur.

Azkia hanya memainkan ponselnya dan tidak menjawab ucapan Nesya tadi. "Lo mau nginep lagi atau pulang hari ini, Nes?"

"Gue pulang hari ini. Kalau lama-lama, gue juga gak enak jadinya."

"Ntar jadi sepi deh di sini," keluh Azkia.

"Makanya punya Adek, supaya nggak sepi."

"Nggak, makasih."

"Atau nggak. Lo mau punya Kakak?"

"Enggak juga sih."

"Kalau mau, lo ambil aja Abang gue."

"Nesya emang gak ada akhlak ya," Azkia menggeleng-gelengkan kepalanya.

Ngomong-ngomong, Nesya itu 3 bersaudara. Ia memiliki Kakak laki-laki dan Adik perempuan. Waktu ketika Azkia dan Karina main ke rumah Nesya, Kakak dan Adiknya sedang tidak ada di rumah. Saat sedang asyik mengobrol, Karina keluar dari kamar mandi dengan pakaian rapi.

The UnexpectedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang