Aileen Grizella Chalondra. Nama yang indah seperti orang yang memiliki namanya.
••••
Azkia terbangun dari tidurnya dan menyibakkan selimutnya. Gadis itu bergegas untuk mandi karena akan pergi ke sekolah. Setelah selesai rapi dan memakai seragam, dirinya mengambil tas dan sepatunya. Sebelum turun ke lantai bawah untuk sarapan, gadis itu menguncir rambutnya terlebih dahulu.Ia tersenyum melihat pantulan wajahnya di cermin. Semuanya sudah selesai, saatnya untuk sarapan. Saat sampai di bawah, Azkia langsung mendudukkan dirinya di kursi.
"Kia berangkat sama siapa?" Tanya Cakra.
"Azkia berangkat naik ojek kayaknya Pa."
Citra meletakkan semangkok besar nasi, kemudian ikut bergabung duduk di sana. "Gimana kalau bareng Mama sama Papa aja?"
"Emang Mama sama Papa mau ke mana?"
"Mama mau belanja dianter sama Papa," Azkia berpikir sebentar.
"Oh yaudah, aku berangkat bareng sama Mama dan Papa aja."
Mereka sudah selesai menyantap sarapannya dan langsung menuju ke garasi. Cakra mengeluarkan mobil dari garasi disusul Azkia dan mamanya yabg masuk ke dalam mobil. Butuh waktu kurang lebih selama 20 menit untuk sampai di sekolah. Karena tidak macet, akhirnya sekarang mereka sudah sampai.
"Ma, Pa, Azkia sekolah dulu ya," pamit Azkia kemudian menyalami tangan kedua orang tuanya.
"Iya sayang hati-hati."
Azkia mengangguk, "yaudah Azkia turun ya. Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
Gadis itu menarik napas untuk menghirup udara yang sejuk di pagi hari itu. Saat melangkahkan kakinya, tiba-tiba ada yang bersuara. "Hai!" itulah sepatah kata yang diucapkan oleh orang itu dengan suara yang cukup keras.
Azkia sedikit terkejut dan refleks berhenti berjalan. "Ck lo ngagetin aja sih!"
"Sorry kalau gue bikin lo kaget," orang itu adalah Danish.
"Hm iya," Azkia kembali melanjutkan langkah kakinya tanpa memedulikan Danish.
Lelaki itu ikut menyusul Azkia. "Eh jangan marah dong Kia."
"Enggak. Gue gak marah," ketusnya.
Hening, tidak ada lagi pembicaraan dan yang terdengar hanyalah suara ketukan sepatu mereka berdua. Sekarang masih pagi, jadi suasana di sekolah masih sepi. Tanpa membutuhkan waktu lama akhirnya, Azkia pun sampai ke kelas. Di dalam sudah ada Nesya dan Karina yang sedang mengobrol. Azkia hanya langsung meletakkan tasnya dan duduk di tempat duduknya. Sedangkan Danish menuju ke belakang di mana tempat duduknya berada.
"Berangkat sama siapa lo?" Nesya memulai pembicaraan.
"Mama sama Papa," mendengar itu Nesya hanya ber'oh'ria saja.
○○○
Waktu istirahat telah tiba
Azkia dan kedua sahabatnya menuju ke kantin. Di tengah perjalanan, langkah kaki mereka terhenti. Pandangan mereka tertuju kepada seorang siswi yang sedang terduduk di lantai seraya menunduk. Azkia memandang kedua sahabatnya dan akhirnya mendekati siswi itu.
Bet kelas X tertempel di lengan baju siswi itu. Saat didekati, pandangan mata siswi itu terlihat kosong. Azkia menyejajarkan posisinya dengan siswi tersebut, diikuti oleh Nesya dan Karina.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Unexpected
Genç KurguAzkia Barsha Prameswari, dia anak tunggal. Suatu hari, ia tidak sengaja bertemu dengan Danish. Nama lengkapnya Danish Haidar Sakya. Danish merupakan ketua dari geng CCR. Sang ketua geng ini mulai mencoba mendekati Azkia. Namun, Azkia mencoba untuk t...