Chapter 3 : Pertemuan Yang Tidak Sengaja

29 9 2
                                    

Pertemuan yang tidak sengaja
ternyata bisa memiliki banyak kenangan walaupun pertemuan itu singkat.

~~~

Jam sudah menujukan pukul tujuh malam, Azkia dan Mamanya sekarang sedang makan malam. Setelah selesai, Azkia pun mencuci piring. Sehabis selesai mencuci piring, ia pun menghampiri Mamanya yang sedang menonton televisi di ruang santai.

"Oh ya, besok Mama yang nganterin kamu ke sekolah ya," ucap Citra sambil memainkan helai rambut anaknya.

"Emang Pak sopirnya ke mana, Ma?" Azkia hanya memasang raut wajah bingung.

"Dia libur seminggu, jadi selama Pak Edwin libur, Mama yang anterin kamu."

"Oh gitu, yaudah deh. Aku ke kamar dulu ya, udah ngantuk nih," Azkia sedari tadi sudah mengantuk.

"Iya, tidur gih," tangan Citra mengusap kepala Azkia.

Gadis itu pun menuju kamar, lalu merebahkan dirinya di kasur king size miliknya.

☆☆☆

Gadis itu masih terlelap tidur, akhirnya suara alarm lah yang mengusiknya dari tidurnya.

Kringgggg

Ia pun terbangun dari tidurnya, lalu langsung menuju kamar mandi. Setelah selesai dan sudah rapi memakai seragam sekolah, ia bergegas keluar dari kamar. "Eh udah bangun nih, baru aja mau Mama bangunkan."

"Udah dong Ma, kan Kia selalu bangun pagi," Azkia mengatakannya dengan bangga.

"Ya sudah, sini sarapan dulu yuk."

Mereka berdua pun makan dengan tenang, setelah selesai mama Azkia langaung mengeluarkan mobil dari garasi. Dan mama Azkia langsung menancap gas mobilnya menuju sekolah Azkia.

☆☆☆


Azkia pun telah sampai di depan gerbang sekolah. "Ma, Azkia sekolah dulu ya," ucapnya pamit dan menyalami Citra.

"Iya sayang."

"Assalamualaikum," ucap Azkia lalu keluar dari mobil.

"Waalaikumsalam."

Pagi itu, koridor sekolah mulai ramai dengan siswa-siswi yang berlalu Lalang. Suara langkah kaki bercampur dengan obrolan riuh dari berbagai sudut. Di tengah keramaian, Azkia berjalan santai sambil memainkan ujung kemeja seragamnya. Sesekali, dia melirik jam tangan, memastikan Masih Ada Waktu sebelum bel masuk berbunyi.

Di ujung koridor, seorang cowok berjalan cepat sambil menunduk, asik dengan ponsel di tangannya. Tanpa sadar, langkahnya mengarah tepat ke arah Azkia.

Bruk!

Tubuh mereka Saling bertabrakan cukup keras, membuat Azkia mundur selangkah. "Aduh, kalau jalan hati-hati dong. Jangan main hp mulu!" katanya sambil menatap cowok di depannya dengan kesal.

Cowok itu langsung mendongak, wajahnya agak panik. "Eh, maaf! Gue nggak sengaja," katanya cepat. Dia menyelipkan ponselnya ke saku dan menatap aja lebih jelas.

Azkia mengelan nafas, berusaha menahan rasa sebal. "Ya udah, makanya lain kali lihat jalan."

Cowok itu mengganggu sambil menggaruk belakang kepalanya, tampak canggung. "Iya, sorry banget."

Sesaat mereka terdiam, saling tetap tanpa tahu harus berkata apa. "Ada yang luka nggak?" tanya cowok itu pada akhirnya.

"Gak ada, gue gapapa."

The UnexpectedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang