Chapter 38 : Hari Minggu

8 3 0
                                    

Ini adalah hari minggu, waktunya untuk bersantai. Tetapi aku memilih untuk menghabiskan waktu dengan sahabat-sahabatku.

~~~

Pagi harinya, Azkia sudah bangun dan juga sarapan. Kegiatan yang dilakukannya sekarang adalah membereskan kamarnya. Dari pada sepi, gadis itu pun mulai memutar lagu dari ponselnya. Sesekali ia ikut bernyanyi menyanyikan lagu yang sedang diputar. Sampai tidak sadar, kalau di depan pintu kamarnya ada seseorang yang melihatnya.
"Asyik banget beres-beres sama nyanyinya," sindir Citra.

Azkia yang sedang bernyanyi pun seketika menoleh, "Oh iya dong harus!" Azkia tersenyum lebar.

"Mama sama Papa mau pergi ke luar dulu," seperti biasa, sepertinya Citra akan ke toko butik miliknya.

Azkia spontan mengangguk, "Oke, Ma. Hati-hati."

"Iya, kamu mau diem di rumah atau ada acara sama temen-temen kamu?" Karena melihat Azkia yang membereskan kamarnya, Citra berpikira kalau ada sahabat Azkia yang main ke rumah.

"Ada sih, tapi di rumah Zia, Ma. Rencananya aku mau nginep di sana." Jelasnya.

"Yasudah kalau gitu, nanti kamu dianter sama siapa ke sananya sayang?"

Azkia mengedikkan bahunya, "Belum tau kalau itu."

"Enggak dianter sama Nevan?" Tebak Citra.

"Aku gak mau ngerepotin, lagian takutnya Zia mau jemput juga." Memang benar sih, ini kan weekend. Jadi ya takutnya Nevan ada acara atau bagaimana.

Citra mengangguk mengerti, "Sekarang Mama mau berangkat  sama Papa, kamu gapapa kan sendirian?"

"Ya gapapa lah, Ma. Udah biasa  juga bukannya?" Celetuk Azkia.

"Kamu ini, yasudah Mama mau ke bawah dulu," Azkia mengangguk sebagai respon, dan lanjut membereskan kamarnya lagi sambil bernyanyi.

Citra menuruni tangga, di ruang tamu sudah ada Cakra yang menunggu. "Sudah Ma?" Citra mengangguk sebagai respon.

"Sudah, anaknya lagi beres-beres sambil konser,"  Citra tertawa setelahnya.

Caktra mengernyit karena tidak meengerti perkataan istrinya. "Konser? Konser bagaimana maksudnya?"

Citra tertawa, "Lagi beberes sambil nyanyi-nyanyi maksudnya, Pa."

"Oh, kirain maksud konser tuh apa," Cakra menggelengkan kepalanya.

Sedangkan Citra masih tertawa, "Ayo berangkat sekarang."

Mereka berdua pergi keluar rumah dan menuju ke garasi. Setelahnnya mereka naik ke mobil dan menancap gas mobilnya.

Kembali lagi kepada Azkia yang masih dengan kegiatannya. Di luar rumah, ada Karina yang baru sampai di depan rumah Azkia. Ia mengetuk pintu itu, namun tidak ada orang yang menyahut.

"Kia," Karina menunggu respon dari dalam rumah. Tetapi nihil, baik Karina akan mencoba mengetuk pintu lagi.

Tok tok tok

Azkia masih tidak mendengar itu karena suara lagunya lumayan kencang, ditambah kamarnya ada di lantai atas jadi jaraknya lumayan jauh juga ke pintu depan. Gadis itu masih asyik bernyanyi. Di depan Karina sudah mengomel, langsung saja ia mengambil ponselnya untuk menghubunginya. Baru saja Azkia merebahkan drinya di kasur, tiba-tiba ponselnya berganti suara menjadi nada dering panggilan.

Gadis itu melirik ke arah ponselnya dan berusaha untuk menggapainya. Setelah berhasil diambil, ia menggeser tobol warna hijau. ''Hah apaan?" Azkia menjawabnya dengan malas.

The UnexpectedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang