Chapter 6 : Mencari Tahu Siapakah Dia

12 8 3
                                    


Sebenarnya pertemuan kita waktu itu sangat singkat, tetapi entah mengapa aku ingin mengetahui siapa namanya. Dan akankah aku tahu siapa namamu?

•••

Setelah beberapa menit, Azkia pun sampai di kelas dengan napas yang terengah-engah. ''Eh Kia tumben baru datang.'' Ucap Karina yang sedang duduk di bangkunya.

''Iya nih, gue kesiangan.'' Jawab Azkia lalu menuju ke tempat duduknya. Tak lama ada 2 siswa yang masuk ke kelas itu. Azkia yang melihatnya pun langsung terkejut.

'Itu kan cowok yang gue tabrak tadi, ternyata dia sekelas sama gue.' Batin Azkia.

2 siswa itu duduk di bagku paling belakang. Setelah mereka berlalu, Azkia masih terdiam. "Heh ngelamun aja lo!" Nesya menegur Azkia, setelahnya ia kengambil buku dari tasnya.

"Enggak, gue gak ngelamun." Azkia mengelak.

○○○

Bel istirahat pun berbunyi.

Kring... Kring...

"Baiklah anak-anak pelajaran ibu untuk hari ini sudah selesai, ada yang mau ditanyakan?" Tanya guru tersebut.

"Tidak ada bu." Ucap murid-murid serempak.

"Yasudah, kalau begitu ibu permisi."

Setelah ibu guru itu keluar, Karina buru-buru berdiri dan menghampiri Azkia. "Eh Kia ke kantin yuk!" Ajak Karina.

"Bentar gue belum beres nulis." Azkia tidak mengalihkan pandangan sama sekali dari buku catatannya.

"Lama lo, gue duluan ya." Celetuk Nesya.

"Yah lo mah, yaudah duluan aja sana gue belum selesai." Azkia masih sibuk mencatat.

"Oke nanti lo nyusul ya." Setelah mengatakan itu, Karina dan Nesya pergi ke luar kelas.

Tak lama ada 2 siswa tadi yang melewati meja Azkia. "Eh Dan, kita langsung ke kantin apa ke kelasnya Radit sama Daffin dulu?" Tanya Gilang.

"Ngapain males gue, biar aja mereka nyusul ke kantin."

"Oke kalau gitu kita langsung ke kantin." Setelah mengatakan itu mereka pun berlalu pergi.

Azkia masih mencatat tulisan yang ada di papan tulis. Setelah beberapa menit berlalu, gadis itu pun sudah selesai. "Huft akhirnya selesai juga." Gumamnya.

Gadis itu pun langsung memasukkan alat-alat tulisnya ke dalam tas, lalu langsung menuju kantin. Setelah sampai kantin, Azkia memesan makanan terlebih dahulu. Ia mencari Karina dan Nesya. Kemudian ia melihat mereka sedang memakan makanannya di bangku yang berada di pojok.

"Kalian jahat tau gak, pake ninggalin gue segala." Azkia mengatakan itu secara tiba-tiba membuat kedua sahabatnya terkejut.

"Lo ngagetin aja sih Kia, untung jantung gue gak copot." Ucap Karina yang sedang mengusap-usap dadanya.

"Iya-iya gue minta maaf." Azkia langsung memakan makanannya.

Di lain meja ada Danish dan ketiga sahabatnya yang sedang duduk.

"Eh kalian kenal sama cewek yang duduk di pojok itu gak?" Itu adalah pertanyaan yang terlontar dari Daffin.

"Cewek yang mana? Kan itu ada tiga cewek yang duduk di situ." Radit menjawab dengan nada yang sedikit kesal.

"Itu loh yang rambutnya sebahu, duduk di depan cewek yang duduknya sendiri." Ucap Daffin menjelaskan.

"Oh, dia itu namanya Karina." Sahut Gilang secara tiba-tiba.

"Lah lo kok bisa tau?" Tanya Daffin dengan raut wajah terkejut.

Baru saja Gilang akan menjawab, namun Daffin sudah melontarkan pertanyaan. "Jangan-jangan, lo cenayang ya?" Daffin menatap Gilang dengan penuh selidik.

Gilang langsung menyahut. "Sembarangan lo! Gue tau namanya karena dulu dia itu satu sekolah sama gue."

"Oh kirain." Ucap Daffin dengan wajah yang sedikit menyebalkan.

"Heh malah pada ngobrol! Jam istirahat udah mau habis ini!" Tegur Siswa yang satunya lagi.

Obrolan mereka bertiga terpotong, oleh siswa tadi. "Tenang aja, Gue udah pesen makanannya." Ucap Daffin. Lalu Daffin dan Radit mengambil pesanan makanan tersebut.

○○○

Azkia dan kedua sahabatnya sudah selesai makan. "Eh Na, itu yang dibangku sebelah sana siapa sih? Lo tau gak?" Tanya Nesya dengan keponya kepada Karina yang sedang fokus memainkan ponselnya.

Karina pun menoleh. "Tau, kenapa emangnya?"

"Enggak, nanya doang gue." Ucap Nesya, sedangkan Azkia hanya mendengarkan obrolan mereka berdua.

'Apa gue tanya sama Karina aja ya?' Batin Azkia.

"Emm Na," Azkia memanggil Karina terlebih dahulu.

"Hm?" Karina hanya menggumam karena ia sedang meminum teh manisnya.

Azkia ragu untuk bertanya, namun ia juga sangat penasaran sebenarnya. Akhirnya ia pun memutuskan untuk bertanya. "Lo... tau nama cowok yang sering senyum itu gak?"

Mendegar itu Karina menghentikkan kegiatan meminum teh manisnya. "Hah? Siapa ya?" Tanya Karina sambil memgingat-ingat siapa yang dimaksud sahabatnya tadi.

"Ya gak tau gue juga, makanya gue nanya lo."

"Tapi mereka tuh orangnya pada ramah semua gak ada yang jutek. Terus udah ganteng jago main basket juga lagi." Karina menjelaskan.

"Itu yang-" baru saja Azkia akan berbicara namun Karina masih lanjut menjelaskan panjang lebar.

"Terus juga nih ya, mereka tuh diberi julukan kumpulan CCR. Nah CCR ini anggotanya ada 4."

"By the way kumpulan CCR itu apaan Na?" Tanya Azkia penasaran.

Karina menepuk dahinya pelan. "Oh iya lupa gue, CCR tuh singkatan dari Cowok Cowok Ramah. Seperti yang gue bilang tadi, mereka tuh ramah semua."

"Tau banyak juga lo Na tentang mereka." Nesya heran dengan Karina yang tahu banyak tentang mereka.

"Iya lah, siapa sih yang gak kenal mereka."

"Ada, gue." Sahut Azkia dan Nesya bersamaan. Sedangkan Karina hanya mengerucutkan bibirnya kesal.

'Oh ternyata emang orangnya ramah.' Batin Azkia.
























The UnexpectedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang