Chapter 20 : Sahabat

13 3 0
                                    

Sahabat, terima kasih karena sudah mau berteman denganku. Ku harap, kita bisa menjadi sahabat sejati dan tidak akan saling melupakan.

●●●

"Eh iya gue lupa bilang. Kalau lo disuruh ke rumah sama Papa gue," jelas Azkia lewat telepon saat dirinya sudah berada di rumah.

"Oh yaudah nanti gue ke rumah lo. Sekalian nginep gapapa ya?" Sahut seseorang dari seberang sana.

"Boleh, nanti lo jemput Karina ya."

"Oke beres deh," sambungan telepon terputus.

Azkia memutuskan untuk menunggu kedua sahabatnya di lantai bawah. Mama dan Papanya sepertinya sedang berada di ruang bersantai, jadi di ruang tamu suasananya sangat sepi. Seraya menunggu, Azkia mendudukkan dirinya di sofa

Tok Tok Tok

"Iya sebentar!" Azkia bergegas untuk membukakan pintu.

Karina melihat ke sana kemari setelah masuk ke ruang tamu. "Mama sama Papa lo nggak ada?"

"Ada. Kayaknya lagi di ruang santai," Azkia menaiki tangga satu per satu untuk menuju ke kamarnya.

Setelah memastikan kedua sahabatnya sudah masuk kamar, Azkia hendak keluar dari kamar lagi. "Tunggu ya, gue mau ngambil makanan dulu."

"Oke cepetan ya." itu jawaban dari Nesya dan Karina.

"Iya-iya."

Sepeninggalnya Azkia, Karina dan Nesya hanya sibuk memainkan ponselnya masing-masing. Hingga Karina melirik ke arah Nesya. "Lagi chat sama siapa lo?

"Kepo," jawab Nesya tanpa menoleh.

"Yee dasar."

Nesya kembali melirik Karina. "Lagi chat sama gebetan gue, kenapa emang?"

"Lo punya gebetan?"

"Ya iya lah. Gini-gini juga gue punya gebetan tau," sahut Nesya dengan nada yang terkesan ngegas.

Karina memasang wajah seriusnya. "Iya sih, lo cantik gak salah juga."

"Nesya anaknya Bunda Kesya gitu loh." Karina hanya menatap datar Nesya yang tingkat ke'pede'annya sangat tinggi itu.

Azkia datang membawa nampan berisi camilan dan minuman. "Makanan datang~"

Nesya dan Karina langsung menyerbu camilan itu. Tiba-tiba Nesya teringat sesuatu dan mulai menatap Azkia yang sedang minum. "Oh ya Kia, anak yang pulang bareng sama lo itu gimana?"

Azkia meletakkan gelasnya sebelum menjawab pertanyaan dari Nesya. "Dia arah rumahnya berlawanan sama arah rumah gue. Jadi, gue anter dia dulu terus mampir sebentar."

Nesya mengangguk. "Terusnya?"

"Enggak terus-terus, di sana gue cuma duduk sebentar dan minum aja. Selebihnya dia nggak cerita apa pun."

"Di rumah, dia tinggal sama siapa?" Karina ikut menyahut.

"Emm katanya sih sama ortunya. Cuma, gue juga gak tau ortu lengkap atau gimana."

"Gue rada kasian juga sama itu anak jadinya," celetuk Nesya.

"Wah! Nesya punya rasa kasian juga ya," Karina pura-pura takjub.

Nesya menatap horor Karina. "Kan gue juga manusia, Na."

"Btw nama anak itu siapa?" Tanya Karina sambil mencomot camilan di atas nampan.

"Namanya Aileen, Aileen Grizella Chalondra."

Nesya langsung menyahut. "Keren banget namanya, lebih keren dari nama gue."

The UnexpectedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang