Chapter 18 : Papa dan Mama Pulang

4 3 2
                                    

Aku beruntung bisa lahir di keluarga ini. Terima kasih untuk Mama dan Papa yang sudah merawat diriku dan sabar menghadapi aku. Teruntuk Mama, terima kasih karena sudah bertaruh nyawa untuk melahirkanku. Dan teruntuk Papa, terima kasih sudah menjadi sosok Papa yang kuat serta bekerja keras untuk menafkahi keluarga ini.

••••


Azkia sudah sampai rumah, saat ini ia sedang menatap langit-langit kamarnya. Tetapi, beberapa menit kemudian  ia bangun dan terduduk di tepi kasurnya. Gadis itu mendekat ke arah lemari kemudian membukanya. Tangannya mengambil paper bag yang kemarin Danish berikan kemarin.

"Ini jam tangan sama gantungan kuncinya mau gue apain ya? Apa gue jual lagi aja?" Gumamnya.

Saat sedang asyik memandangi jam tangan itu, tiba-tiba ponsel Azkia berbunyi. Perhatiannya teralihkan ke ponsel miliknya yang berada di atas meja. Ia pun bergegas mengambil ponsel itu dan menaruh jam tangan yg dirinya pegang tadi. Dan ternyata itu pesan dari grup yang beranggotakan Azkia, Karina, dan Nesya.

BEST FRIEND

Karina Aurellia Friska
Hai, lagi pada ngapain nih?

Lagi baca chat

Nesya Pratista Putri
2

Karina Aurellia Friska
Kita jalan-jalan yuk!

Nesya Pratista Putri
Gak, males gue!

Iya sama, gue juga males

Setelah selesai membalas pesan, gadis itu kembali melempar ponselnya ke kasur. Ia memutuskan turun ke lantai bawah dan mencari sesuatu untuk dimasak.

"Ck udah pada habis lagi stock makanannya." Azkia berdecak kesal saat melihat isi kulkas.

Mau tidak mau, Azkia harus pergi ke supermarket untuk berbelanja bahan makanan yang habis. Setelah sampai di supermarket, ia mengambil beberapa bahan makanan dan langsung membayarnya di kasir. Kegiatan berbelanja sudah selesai, dan sekarang waktunya langsung pulang ke rumah.

Membutuhkan waktu sekitar selama 20 menit untuk sampai ke rumah. Sesampainya di rumah, gadis itu langsung memasukkan mobilnya ke garasi. Selanjutnya ia masuk ke dalam rumah untuk meletakkan belanjaannya di kulkas. Azkia mengambil beberapa bahan makanan yang akan dimasaknya.

20 menit kemudian

"Huft akhirnya jadi juga." Azkia mencicipi hasil masakannya dan tersenyum puas karena rasa masakannya sangat enak.

Ia memasak opor ayam dan membuat goreng bakwan. Nasi sudah ada, jadi Azkia tinggal memakan semua itu tanpa harus menunggu apa pun lagi. Gadis itu mulai menyendok nasi dan opor ayam tersebut. Untuk minumnya, ia membuat jeruk peras dengan ditambahkan es batu.

Sangat menyegarkan sekali ya, apalagi dinikmati waktu panas begini. Semua sudah siap, waktunya untuk menuju kamar dan makan di sana haha. Hayo siapa di sini yang suka makan di kamar?

Baru saja sampai di kamar, ponselnya berbunyi menandakan ada notifikasi pesan yang masuk. "Palingan juga grup kali ya." Ucapnya yang hendak makan.

Ting!

"Ck siapa sih ganggu aja." Gerutu Azkia kemudian ia terpaksa bangkit dari duduknya untuk mengambil ponsel. Saat melihat nama yang tertera, ternyata itu pesan dari Danish.

The UnexpectedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang