Chapter 14 : Terjadinya Keributan

7 3 0
                                    

Pada hari ini, terjadilah keributan yang menjadi pusat perhatian orang-orang di kantin. Dan yang menjadi pusat perhatiannya adalah salah satu sahabatku.

***

Pelajaran masih berlangsung, waktu istirahat masih 1 jam 30 menit lagi dan murid-murid XI IPA 1 terlihat sudah tidak berkonsentrasi menyimak penjelasan guru di depan. Terlihat dari Nesya yang sering menguap, Karina yang mencoret-coret buku, sedangkan Azkia masih menyimak penjelasan guru dengan baik walaupun ia juga sudah tidak berkonsentrasi sebenarnya.

Bel pergantian pelajaran berbunyi, sekarang waktunya pelajaran kimia. "Oke untuk hari ini cukup sampai di sini. Ada yang mau ditanyakan?"

"Tidak pak." Jawab para murid. Setelah itu, Pak Jaya membereskan bukunya dan berlalu keluar kelas. Pak Jaya adalah guru matematika wajib di kelas XI, ia mengajar kelas XI IPA 1 sampai XI IPA 4.

"Habis ini pelajaran kimia ya?" Tanya Nesya dengan wajah mengantuknya.

"Iya." Jawab Azkia seadanya. Nesya hanya menghela napas dan menopang dagu dengan sebelah tangannya.

○○○

Pelajaran kimia telah berlalu, selanjutnya adalah bahasa Indonesia. Guru bahasa Indonesia tidak kunjung datang, membuat Nesya makin mengantuk tentunya. Lalu Nesya menoleh ke belakang. "Dan, guru bahasa Indonesia masuk gak sih?"

Danish menatap ke arah sumber suara. "Nggak tau, baru mau gue panggil."

"Oh yaudah cepetan." Itu terdengar seperti kalimat perintah dari Nesya. Tanpa menunggu lama, Danish langsung bangkit dari duduknya dan pergi keluar kelas.

5 menit kemudian Danish kembali ke kelas. Ia menghampiri meja Nesya. "Guru indo enggak masuk." Itulah kata yang pertama Danish ucapkan.

"Ngasih tugas gak?" Jawab Nesya cepat.

"Nggak ada, gak ngasih tugas."

"Oke makasih Dan." Sang lawan bicara hanya mengangguk lalu berjalan menuju ke tempat duduknya.

"Kia, gue mau tidur bentar. Dan jangan bangunin gue." Langsung saja Nesya menidurkan kepalanya di atas meja dan menutupi wajahnya dengan buku.

Padahal belum juga Azkia menjawab. Yasudahlah biarkan saja pikirnya. Sambil menunggu bel istirahat berbunyi, Azkia memilih untuk memainkan ponselnya. Yang lainnya pun sibuk dengan kegiatannya masing-masing dan tentunya sekarang suasana kelas menjadi seperti pasar.

Tuk tuk tuk!

Itu suara yang dihasilkan dari ketukan spidol di papan tulis. "Tolong jangan berisik. Kelas sebelah lagi belajar, kasian konsentrasinya keganggu!"

Bak seperti sihir, ucapan sang ketua kelas tadi langsung membuat keadaan kelas menjadi sunyi. Setelahnya Danish kembali ke tenpat duduknya dan sibuk memainkan ponsel. Azkia, gadis itu merasa sangat bosan. Jadilah ia memutuskan untuk memainkan ponselnya saja.

Di kelas itu ada yang sedang tidur, ada yang sedang bergosip, bercanda bersama sahabatnya, dan ya ada yang sedang pacaran juga. Pernyataan ke empat itu sering membuat Karina mengeluh ingin mempunyai pacar.

1 jam kemudian

Jam istirahat sudah tiba, semua siswa-siswi langsung menyerbu kantin. Tidak dengan Nesya dan Karina yang masih tertidur pulas. Karena tidak kunjung bangun, Azkia menepuk pelan lengan Nesya. "Nes bangun. Udah istirahat nih."

The UnexpectedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang