Tidak ada yang spesial.●●●
Kringgg!!!
Alarm milik Azkia berbunyi, gadis itu pun menggeliat dan bangkit dari tidurnya. Lalu setelah itu ia bergegas untuk mandi. Setelah selesai mandi dan sudah rapih memakai seragam, Azkia menguncir setengah rambutnya. Ia bercermin terlebih dahulu dan setelah di rasa sudah selesai, Azkia mengambil tas dan ponselnya.
Sekarang Azkia hendak menuju ke bawah untuk sarapan. Baru saja duduk di kursi, Mamanya langsung menoleh ke arahnya karena mendengar suara langkah kaki.
"Eh ternyata kamu udah rapih Kia," ucap Citra yang sedang meletakkan masakannya di meja.
"Hm iya Ma." Azkia menjawabnya dengan lesu.
♤♤♤
Sesampainya di sekolahAzkia berjalan menyusuri koridor, setelah beberapa menit ia sampai di depan kelasnya. Gadis itu pun berjalan mendekati tempat duduknya. Ia duduk di bangkunya, ia meletakkan kedua tangannya di atas meja untuk menangkup dagunya. Azkia memutuskan untuk memejamkan matanya sebentar.
Tak lama, ada Karina yang masuk kelas itu, "kenapa nih anak? Kok keliatannya pucet banget mukanya?" Gumam Karina.
Karina meletakkan tas miliknya, lalu ia duduk di bangkunya. "Kia? Lo kenapa?" Tanya Karina.
Azkia membuka matanya, lalu menoleh sekilas ke arah Karina. "Nggak, gapapa."
"Tapi muka lo agak pucet Kia."
"Hah masa sih?"
"Iya ish, masa gue bohong?" Karina menjawab dengan sedikit kesal.
Memang, Azkia merasa dirinya sekarang sedang demam. Tetapi ia memutuskan untuk masuk sekolah saja, karena setelah berangkat sekolah mungkin ia tidak demam lagi, pikirnya. Ia melipat tangannya di atas meja, lalu menidurkan kepalanya di atas lipatan tangan itu. Untuk menghilangkan sedikit rasa pusing, akhirnya Azkia memejamkan matanya.
Karina membiarkan sahabatnya itu beristirahat. Karena, ia tahu sekarang Azkia sedang sakit. Setelah itu ada Nesya yang baru saja datang, ia menatap Karina dengan tatapan bertanya sambil melirik Azkia.
"Kayaknya dia sakit." Karina menjawab tanpa mengeluarkan suara, karena takut menggangu Azkia yang sedang beristirahat. Setelahnya Nesya hanya ber'oh'ria saja.
Bel masuk sekolah pun berbunyi, siswa dan siswi masuk ke kelasnya masing-masing.
2 jam kemudian
Pelajaran jam pertama sudah selesai, sekarang waktunya istirahat. "Kia, lo mau ke kantin gak?" Tanya Karina.
Azkia menoleh, "enggak deh. Gue mau di kelas aja."
"Kalau gitu lo mau nitip beli makanan gak?"
"Gue nitip beli air minum aja deh," Azkia menyodorkan selembar uang senilai lima ribu rupiah.
Karina langsung menerima uang itu. "Yaudah tunggu ya. Gue, Zia sama Nesya mau ke kantin dulu."
Azkia hanya mengangguk pelan, karena sekarang kepalanya benar-benar pusing. Setelah Nesya, Karina dan Zia pergi keluar kelas, Danish menghampiri Azkia yang sedang menangkup wajahnya sambil memejamkan mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Unexpected
Teen FictionAzkia Barsha Prameswari, dia anak tunggal. Suatu hari, ia tidak sengaja bertemu dengan Danish. Nama lengkapnya Danish Haidar Sakya. Danish merupakan ketua dari geng CCR. Sang ketua geng ini mulai mencoba mendekati Azkia. Namun, Azkia mencoba untuk t...