Chapter 24 : Mencoba Biasa Saja Terhadap Sikapnya

8 3 0
                                    

Kau hanya perhatian denganku, atau memang perhatian ke semua orang?
Karena aku tidak mau terbawa perasaan
tentang hal itu.

''''

Gadis itu menggeliat, ia mengucek-ngucek matanya dan bangun dari tidurnya. Azkia merasa sekarang ia demam. Ia melihat ke arah jam yang menunjukkan pukul 05.30 tepat. Azkia memutuskan untuk bergegas mandi walaupun sebenarnya ia sedikit demam, tapi gadis itu tidak peduli.

Azkia sudah rapih memakai seragam, dan sekarang ia sedang menguncir rambutnya. Setelah itu mengecek buku-bukunya apakah sudah benar dengan jadwal mata pelajaran hari ini.

"Oke ini udah, berarti tinggal nyiapin makanan buat sarapan." Gumamnya.

Ya, gadis itu sekarang tinggal sendiri karena mama dan papanya sedang ada pekerjaan di luar kota.

Azkia seperti biasa mengambil tasnya, lalu keluar kamar. Ia bersenandung kecil, sesampainya di meja makan Azkia langsung menaruh tasnya di kursi.

"Masak nasi goreng aja deh supaya cepet." gumamnya lagi.

Setelah beberapa menit, Azkia sudah selesai memasak nasi goreng. Gadis itu meletakkan piring yang berisi nasi goreng di meja. Dan ia pun langsung menyantap sarapannya. Beberapa menit berlalu, Azkia sudah selesai sarapan dan membereskan semuanya, jadi ia memutuskan untuk berangkat sekolah sekarang.

~~~

Sesampainya di sekolah

Azkia langsung menuju kelasnya, setelah sampai dia tidak melihat sahabatnya. Mungkin belum datang pikirnya. Gadis itu pun langsung mendudukkan dirinya di kursi, dan menidurkan kepalanya di atas tangannya.

Tak lama Zia datang dan masuk ke kelas. Ia ingin menyapa Azkia, tetapi melihat Azkia yang menidurkan kepalanya seperti itu mungkin Azkia sedang tertidur pikirnya.
Azkia pun mengangkat kepalanya dan sedikit mengucek-ngucek matanya.

"Eh lo kapan datang?" Tanya Azkia kepada Zia yang sedang menatapnya.

"Emm... baru tadi sih, lo sakit?" Zia bertanya seperti itu karena melihat wajah Azkia yang sedikit pucat.

Azkia menggeleng, "enggak gue cuman flu aja."

Tiba-tiba saja Azkia bersin, bertepatan dengan itu ada Danish yang masuk ke dalam kelas. Tatapan Danish pun mengarah pada Azkia yang wajahnya sedikit pucat.
"Lo sakit?" Danish menatap Azkia khawatir.

Azkia menggeleng. "Nggak, gue cuman flu."

Tetapi setelah itu ia pun terbatuk. Danish langsung saja refleks menaruh punggung tangannya di dahi Azkia.

"Lo sakit, kalau sakit seharusnya lo istirahat di rumah jangan maksain buat sekolah." Ucap Danish dengan nada khawatir.

Azkia diam dan hanya mengerjap-ngerjapkan matanya. Ia tersadar dan segera menurunkan tangan Danish dari dahinya.

Setelah menyingkirkan tangan Danish ia menjawab "Ya karena gue pikir... gue cuman flu biasa jadi ya gue tetep pergi sekolah." Jelasnya.

Danish masih menatap khawatir Azkia, jelas itu terpancar dari sorot matanya. "Yaudah pulang sekolah lo pulang bareng gue, gimana? Mau?" Tawar Danish.

"Emm... Makasih sebelumnya, tapi gue gak mau ngerepotin lo."

Di tengah percakapan itu tiba-tiba Nesya dan Karina datang dan masuk ke dalam kelas. Dan ia melihat Danish yang berdiri sambil menatap Azkia dan Azkia pun sekarang sedang menatap Danish juga.

"Eh eh apaan ini pagi-pagi udah ada drama romantis kayak gini." Goda Nesya dengan menyebalkannya.

Zia pun menoleh, "pala lo drama! Berisik masih pagi tau."

The UnexpectedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang