4. Stalker

365 20 0
                                    

Sebuah alarm berbunyi dengan sangat keras sampai memekakkan telinga siapapun yang ada di sekitarnya. Dua kelopak mata Allcia bergerak tidak nyaman dan satu tangannya terulur untuk mematikan alarm itu dengan kedua mata masih terpejam. Tapi, justru alarmnya langsung terjatuh dan bunyinya semakin menjengkelkan karena bergetar tepat di lantai.

"AAAAA!" Allcia berteriak dengan frustasi sambil terbangun dan kedua tangannya digunakan untuk menutup kedua telinganya.

Nyawanya pagi ini benar-benar masih belum terkumpul semuanya. Di dalam hati, ia benar-benar menyumpahi tetangga barunya dan teman-temannya itu yang semalam berpesta dengan ramai sampai suaranya mengganggu ketenangan Allcia. Pada akhirnya, Allcia baru bisa tidur pukul tiga pagi tadi.

"Tetangga sialan." Allcia benar-benar tidak bisa menahan untuk tida mengumpat.

Walaupun moodnya pagi ini tidak bagus, tapi ia tetap harus bersiap-siap untuk ke kantor sekarang. Bosnya itu memang sering datang siang, namun tidak profesional namanya kalau Allcia tidak datang tepat pukul tujuh, padahal peraturan perusahaan mengharuskannya datang pukul tujuh.

***

Pukul 06.30 Allcia sudah siap di depan gedung apartemen tengah menunggu taksi yang kosong. Sesekali ia masih menguap karena rasa kantuknya, tapi ia tetap memaksa kedua matanya untuk terbuka selebar mungkin.

Saat Allcia sedang berusaha untuk menyatukan semua kesadarannya agar tetap terjaga di tepi jalan, tiba-tiba saja terdengar suara klakson mobil. Kedua mata Allcia terbuka lebar─syukurlah ada klakson─dan melihat ke arah mobil yang tadi membunyikan klaksonnya dan ternyata mobil itu berhenti tepat di depan Allcia.

 Kedua mata Allcia terbuka lebar─syukurlah ada klakson─dan melihat ke arah mobil yang tadi membunyikan klaksonnya dan ternyata mobil itu berhenti tepat di depan Allcia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kaca mobil Maserati hitam itu bergerak ke bawah dan Allcia dapat melihat dengan jelas laki-laki dengan kacamata hitamnya yang sedang menatapnya. Ingatan Allcia pun kembali pada laki-laki yang kemarin barang-barangnya mengganggu di tepi jalan. Tapi, ia tidak mengerti kenapa sekarang laki-laki itu menghampirinya.

"Hai, Tetangga," sapa laki-laki itu sambil tersenyum lebar yang membuat Allcia merasa aneh seketika. Ia tidak tahu harus menjawabnya atau tidak. "Kurasa kita berada di satu bangunan apartemen yang sama. Ayo, kuantar!"

Allcia benar-benar merasa dirinya tidak perlu menjawab atau menerima ajakan itu. Jadi, tepat saat ia tengah kebingungan sendiri, sebuah taksi datang. Allcia langsung berlari kecil masuk ke taksi itu.

Sementara itu, dari tempat duduk mobilnya, Gavin melihat perempuan itu dengan tatapan tak percaya dan menertawakan dirinya sendiri. "Benar-benar unik," gumamnya sambil menggelengkan kepalanya geli.

Saat Gavin hendak menginjak gas mobilnya, tiba-tiba seseorang berseru, "Gavin! Tunggu! Tunggu!" Gavin menoleh bertepatan dengan Keanu dan Kynan yang langsung masuk ke mobilnya.

"Hei, ada apa ini?" tanya Gavin terkejut.

"Ayo ikuti taksi itu!" seru Keanu.

"Apa maksudmu?" tanya Gavin tak mengerti.

The Woman Next Door - HBS #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang