68. Out of the Blue

105 7 0
                                    

Seharusnya Allcia bisa merasa tenang setelah Chico akan membantunya. Tapi, sepertinya ia tidak akan tenang sebelum hasil tes DNA keluar dan ternyata hasil tes tidak keluar cepat. Paling tidak, besok lusa ia sudah bisa menerima hasil tesnya.

"Allcia?" Langkah Allcia langsung berhenti saat mendengar namanya dipanggil oleh seorang perempuan di belakangnya. Saat Allcia menoleh, perasaannya jadi tidak enak.

"Evelyne?" Allcia memanggil Evelyne secara spontan karena terkejut. Ia tidak menduga akan bertemu Evelyne sekarang di rumah sakit. "Bukannya kau sedang di Sydney?"

"Yah, kemarin aku di Sydney hanya wawancara sebentar, setelah itu aku langsung kesini untuk bertemu teman kakekku," jawab Evelyne dengan santai.

Ah, ya, wawancara itu. Wawancara yang Allcia dan Kin lihat tadi pagi dimana Evelyne sempat menyebut nama Kin dan menjelaskan 'hubungan' mereka yang dibuat-buat. Entah kenapa, mengingat hal wawancara itu membuat Allcia semakin tidak suka.

"Oh, begitu," sahut Allcia dengan nada sedikit angkuh.

"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Evelyne penasaran. Namun, tiba-tiba saja kedua matanya beralih ke bagian perut Allcia, membuat Allcia merasa aneh karena Evelyne memandang perutnya dengan tatapan penuh selidik. "Jangan bilang, kau memeriksakan kandungan?"

"Ha?" Allcia benar-benar terkejut saat mendengar Evelyne mengatakannya. Aneh rasanya ditanyakan seperti itu disaat Allcia selalu meminum pil setelah ia berhubungan dengan Kin.

"Jadi... tidak?" tanya Evelyne dengan tatapan anehnya.

"Urus saja urusanmu sendiri, Eve," sahut Allcia dengan dingin dan langsung pergi meninggalkan Evelyne.

Dari tempatnya berdiri, Evelyne menatap Allcia yang perlahan mulai tidak dapat dijangkau matanya. Matanya memicing menatap Allcia dengan aneh, karena penasaran dengan apa yang Allcia lakukan di sini barusan. Apalagi, mata-mata Evelyne yang ia tugaskan untuk mengawasi Allcia dan Kin sampai sekarang belum mengabarinya.

Evelyne mengambil ponselnya dari dalam tas. Kemudian, ia mencari kontak nama dan langsung menghubungi orang tersebut.

"Halo," sapa laki-laki di seberang telepon Evelyne setelah sambungan telepon terhubung.

"Kenapa aku belum menerima kabar apapun sampai sekarang?" tanya Evelyne dengan nada dingin.

"Masih belum ada perkembangan banyak, seharian ini mereka menghabiskan waktu bersama di apartemen Kin. Kecuali sekarang Nona Allcia sedang keluar," jawab laki-laki tersebut.

"Yah, aku sudah bertemu Allcia barusan di rumah sakit," sahut Evelyne dengan malas. "Kuberi tugas baru," ujar Evelyne lagi dengan nada serius. "Cari tahu apa yang Allcia lakukan di rumah sakit ini. Cari tahu siapa yang ia temui hingga apa yang ia lakukan disini. Semuanya."

***

Tepat pada pukul tujuh malam, Allcia baru sampai di apartemen Kin. Sebelumnya, dari rumah sakit ia pergi sejenak ke supermarket untuk membeli cemilan.

Salah satu kebiasaan Allcia adalah ia harus menyiapkan cemilan untuknya setiap hari. Bedanya, sekarang ia membeli cukup banyak, karena ia berencana akan memakannya bersama Kin. Terlebih, besok adalah hari Minggu dan mereka sudah berencana untuk menghabiskan waktu bersama. Sudah pasti cemilan tidak boleh ketinggalan.

Allcia masuk ke apartemen Kin sambil membawa tiga kantung plastik putih besar berisi minuman-minuman segar, cemilan-cemilan favoritnya, dan ada satu kardus kotak berisi pizza. Kemudian, ia langsung berjalan menuju dapur dan meletakkan belanjaan-belanjaannya di atas meja makan. Ia mengeluarkan semuanya dan merapikannya.

The Woman Next Door - HBS #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang