Pagi yang cerah di hari Senin di musim panas. Seorang perempuan muda yang cantik berjalan dengan langkah lebarnya keluar dari gedung apartemen elit sambil menjinjing tas kerjanya. Rambut cokelat panjangnya yang bergelombang berkibar dengan indah saat angin berhembus kencang membuat pesonanya yang cantik semakin terpancar.
"Buenos dias, Señor Berto!" seru perempuan itu dengan senyum manisnya ia menyapa petugas satpam paruh baya yang sudah dekat dengannya.
"Buenos dias, Señorita Valen!" seru Sr. Berto, si petugas satpam sambil melambaikan tangannya.
"Kulihat ada mobil pengangkut barang yang baru saja datang, apa ada penghuni baru lagi?" tanya perempuan tadi sambil berhenti sejenak di posko satpam.
"Ya. Kemarin dia datang kesini dan sepertinya barang-barangnya datang sekarang," jawab Sr. Berto. "Dia adalah tetangga satu lantai denganmu!"
"Benarkah? Seperti apa dia? Laki-laki atau perempuan?" tanya perempuan itu dengan penasaran.
"Laki-laki," jawab Sr. Berto sambil menaik-turunkan kedua alisnya. "Dia tampan dan juga kaya. Apa kau tertarik?" goda Sr. Berto.
Perempuan itu terkekeh geli. "Oh, ayolah. Kau tahu sendiri aku sudah menaruh perasaanku pada siapa," ujarnya.
"Ya, ya, ya. Sampai kapan kau mau bertahan dengan cinta bertepuk sebelah tanganmu itu, hm? Dia hanyalah bosmu yang menganggapmu sebagai bawahan saja," sahut Sr. Berto.
Perempuan itu terkekeh sambil menggelengkan kepalanya. "Tidak masalah," ujarnya kemudian keluar dari posko satpam.
"Aku berangkat dulu! Adiós!" seru perempuan itu lagi sambil berlari kecil menuju tepi jalan raya untuk naik ke taksi.
Allcia Valentina Abraham nama perempuan pemilik rambut cokelat panjang bergelombang itu. Biasa dipanggil Allcia atau Valen. Perempuan yang sudah sejak empat tahun lalu memutuskan untuk keluar dari rumah megah keluarganya dan hidup mandiri di apartemen dengan bantuan biaya hidup dari ayahnya, Sr. Abraham.
Perempuan cantik mendekati kata sempurna, namun tidak pernah menjalani hubungan romantis selama hidupnya dan hanya menaruh perasaannya pada bosnya di kantor yang ia tahu sendiri cintanya tidak akan terbalah. Lalu, kenapa dia tetap mempertahankan perasaannya? Karena─seperti kata teman-temannya─dia bodoh dalam hal cinta.
***
Perusahaan Xalfador, perusahaan besar di Madrid yang bergerak di bidang produksi pakaian yang sudah memiliki brand yang cukup terkenal di seluruh Spanyol, adalah sebuah keberuntungan untuk Allcia yang dua tahun yang lalu langsung diterima tepat setelah ia menyelesaikan studinya. Kini, Allcia menjabat sebagai sekretaris direktur keuangan.
Di dalam kantor, Allcia cukup dikenal oleh beberapa pegawai lainnya. Baik dari para petinggi maupun sampai pegawai kebersihan atau pegawai kebun. Adalah baik dan membanggakan bagi Allcia kalau ia dikenal karena prestasinya yang cukup baik. Namun, justru ia dikenal di perusahaan ini karena ia berasal dari keluarga yang tidak utuh.
Tapi, apa Allcia peduli dengan semua nyinyiran orang di perusahaan? Tidak sama sekali. Awalnya, memang Allcia butuh penyesuaian diri. Namun, karena pada dasarnya Allcia adalah orang yang terkadang bisa jadi sangat tidak peduli dengan sekitarnya dan membuat dirinya dicap sebagai perempuan yang dingin, ia benar-benar tidak mempedulikan semua nyinyiran itu, walaupun memang nyinyiran tentang ibunya yang suka pada banyak laki-laki memang benar dan tidak bisa disangkal lagi.
"Hei, Señorita!" Tiba-tiba seseorang berseru dari belakang kursi kerja Allcia sambil merangkul pundak Allcia.
Allcia tersenyum dan menoleh menatap sahabat baiknya. "Kenapa kamu datang kesini sepagi ini, hm?" tanya Allcia pada sahabat baiknya yang bernama Francisca atau yang biasa dipanggil dengan nama Cisca.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Woman Next Door - HBS #1
Romansa(COMPLETED) 🔞 First series of Handsome Brotherhood Setelah cukup lama tinggal di Australia bersama ayahnya, Kin Aleic Xalfador memutuskan untuk kembali ke tanah kelahirannya, Madrid. Pertemuan pertamanya dengan tetangga satu lantai apartemennya, Al...