Tepat sebelum pukul tujuh malam, Kin masuk ke apartemennya dengan senyum kecil terlukis di wajahnya. Namun, senyumnya tiba-tiba menghilang saat melihat ruang tengahnya dipenuhi dengan berbagai macam setelan dari yang berwarna hitam polos, hitam bermotif garis-garis, hitam bermotif kotak-kotak, merah polos, putih susu, abu-abu, dan masih banyak lagi.
"KYNAN!" Kin berteriak memanggil satu-satunya tersangka yang ada di apartemen ini.
Tak lama kemudian, seorang laki-laki datang dari kamarnya dengan membawa dua setelan berwarna biru tua dan coklat gelap di kedua tangannya. Siapa lagi kalau bukan Kynan.
"Hai, Kin. Kau sudah pulang?" Kynan bertanya sembari melempar kedua setelan tadi di atas tumpukan setelan yang lainnya.
"Bagaimana menurutmu? Apa yang cocok untuk kugunakan besok malam di acara ulang tahun cabang perusahaan Audison?" tanya Kynan kemudian. "Aku kebingungan seharian setelah membeli semua ini, jadi aku butuh bantuanmu."
Kin melihat semua setelan yang terhitung ada 20 itu sambil menghela napasnya. "Kau membeli semua itu dalam sehari dan sekarang kebingungan?" tanyanya tak percaya dan Kynan langsung mengangguk sambil menatapnya dengan tatapan tak berdosanya. Kin hanya bisa menggelengkan kepalanya.
"Kau tahu sendiri, kan, biasanya Keanu atau ibuku yang memilihnya untukku. Tapi, Keanu sekarang sibuk dengan dunianya sendiri di klub dan ibuku sedang sibuk kerja. Jadi, aku minta bantuanmu sekarang," ujar Kynan.
Kin menganggukkan kepalanya sambil melihat semua setelan itu dengan seksama. Setelah beberapa menit berpikir, ia berkata, "Kurasa yang hitam ini cocok untukmu besok."
Kynan langsung mengambil setelan yang dimaksud Kin dan mencocokkannya di badannya. "Terima kasih, Kawan!" serumya sambil menepuk bahu Kin. "Apa kau juga sudah siap-siap untuk besok?" tanyanya.
Kin menggelengkan kepalanya. "Belum, aku terlalu sibuk."
Jujur saja, Kin hampir lupa acara besok malam kalau saja ia tidak melihat Kynan yang sedang menyiapkan pakaiannya untuk besok. Jadi, ia belum menyiapkan apapun hari ini. Tapi, tiba-tiba saja sebuah pikiran terbersit di otaknya dan membuatnya tersenyum kecil.
"Kau boleh meminjam setelan dari yang kubeli semua itu kalau kau mau," tawar Kynan baik hati.
"Tidak perlu," sahut Kin. "Aku akan bersiap-siap besok bersama seseorang," lanjutnya yang kemudian pergi sambil senyum-senyum sendiri. Sementara Kynan dibuat bingung oleh Kin sekarang.
***
Keesokan paginya, seperti biasa Allcia bangun dan melakukan aktivitas rutinnya. Ia mandi setelah berolahraga sebentar, kemudian sarapan. Tapi, saat sedang sarapan, tiba-tiba saja ia teringat perkataan Kin semalam saat mereka di mobil sedang perjalanan pulang.
"Besok, jangan berangkat lebih awal. Tunggu aku dulu, setelah itu kita berangkat bersama. Kalau kau tidak menurut, aku akan memotong gajimu."
Seketika, Allcia langsung menghela napasnya dengan sedikit kasar. "Apa-apaan dengan laki-laki itu? Membuatku patuh dengan mengancamku seenaknya sendiri," gumamnya kesal.
Allcia melihat jam dindingnya yang rupanya sudah menunjukkan pukul enam. Biasanya, di jam ini dia sudah akan bersiap-siap untuk berangkat ke kantor. Tapi, ia yang sekarang sudah siap, masih harus menunggu Kin untuk memberinya pesan untuk keluar.
Jika Allcia tak ingin gajinya dipotong, maka sekarang ia tak ada pilihan lainnya selain menunggu. Sembari menunggu, ia menonton acara tv pagi yang kebanyakan hanyalah berita gosip dan semacamnya.
Tak lama kemudian, ponsel Allcia berdenting. Setelah melihatnya, ternyata itu adalah pesan dari Kin.
"Ayo berangkat." Allcia membacanya sembari menghela napasnya dan bergumam, "Akhirnya."
Allcia mengambil tasnya dan memakai sepatunya. Barulah ia keluar dari apartemennya dan ia langsung mendapati Kin bersama Kynan yang tengah berdiri di depan lift. Mencoba untuk bersikap senormal mungkin di depan Kynan, Allcia menunggu bersama mereka.
Tak butuh waktu lama, pintu lift pun terbuka. Kynan dengan baik hati mempersilakan Allcia masuk terlebih dulu. Sementara Kin hanya bersikap biasa dan datar saat ia masuk dan berdiri bersama Allcia di belakang Kynan.
Selama beberapa waktu mereka menunggu sambil diam, pintu lift terbuka dan menampakkan Keanu dan Gavin yang sepertinya juga akan ke lantai bawah. "HEI, BRO!" teriak Keanu menyapa Kin dan Kynan dengan ceria. "Allcia, apa kabar?" sapanya juga pada Allcia, sementara Allcia membalasnya dengan senyuman.
Tanpa keempat laki-laki itu sadari, Allcia yang berdiri di belakang bersama Kin kini merasa aneh. Bagaimana tidak? Berdiri bersama keempat orang yang bersahabat dekat dan ia juga akan berangkat bersama Kin pagi ini.
Allcia yang diam saja merasa kini ia seperti sedang menjalani hubungan rahasia dengan orang yang sahabat-sahabatnya ada di sekitar. Ya, Allcia tahu ia memang tidak ada hubungan yang asli dengan Kin, tapi rasanya tetap saja perjanjian hubungan yang mereka sepakati adalah sebuah rahasia. Entah kenapa sepertinya ini terasa salah.
"Allcia, apa kau baik-baik saja?"
Pertanyaan Gavin baru saja membuat Allcia yang sedari tadi diam dengan kepala tertunduk langsung mendongak dan menatap Gavin dengan sedikit terkejut. Bahkan, Kin, Keanu, dan Kynan juga turut menatapnya.
"A-aku baik-baik saja," jawab Allcia dengan canggung.
"Kin, apa kalian tidak berangkat bersama saja? Allcia adalah sekretarismu," ujar Keanu seketika.
Setelah mendengarnya, entah kenapa Allcia merasa semakin aneh. Kini, ia hanya menundukkan kepalanya sedikit berusaha untuk tak menatap keempat laki-laki itu.
Tapi, sepertinya keberuntungan sedang tidak berpihak padanya pagi ini saat tiba-tiba saja Kin menggandeng tangannya dengan erat. Merasa aneh, Allcia langsung melepaskan gandengan tangannya.
Namun, Kin masih gigih untuk menggandeng tangannya dan kini rasanya lebih erat daripada sebelumnya. Allcia sendiri tidak bisa melepaskannya dan tentu saja juga tidak bisa berteriak sekarang, padahal ia sangat ingin meneriaki Kin.
"Ada yang ingin kuberitahu pada kalian," ujar Kin tiba-tiba.
Sontak, Allcia, Kynan, Keanu, dan Gavin langsung menatap Kin. Terutama Allcia yang tiba-tiba saja merasa akan ada sesuatu yang buruk terjadi padanya setelah ini.
Sementara itu, Kin menatap Allcia lurus-lurus dan tersenyum kecil. Tanpa mereka berdua sadari, Kynan, Keanu, dan Gavin memperhatikan bagaimana kedua tangan Kin dan Allcia yang saling bertautan.
Namun, sebelum ada is pertanyaan lagi, Kin sudah terlebih dahulu berkata, "Aku berkencan dengan Allcia."
Ya Tuhan, tidak bisakah mulut Kin ini ditutup rapat-rapat?!
——————————————————————————
Tbc.
Thursday, 2 June 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
The Woman Next Door - HBS #1
Romance(COMPLETED) 🔞 First series of Handsome Brotherhood Setelah cukup lama tinggal di Australia bersama ayahnya, Kin Aleic Xalfador memutuskan untuk kembali ke tanah kelahirannya, Madrid. Pertemuan pertamanya dengan tetangga satu lantai apartemennya, Al...