80. Back to It's Place

130 8 0
                                    

Media played: Lady Antebellum – Need You Now

——————————————————————————

Sebelum langit berubah petang, Kin baru sampai di apartemennya. Seharusnya, ia dan Allcia akan menginap lagi di rumah ayahnya, tapi ia memutuskan kembali ke apartemennya setelah beberapa jam yang lalu Allcia mengabarinya kalau ia ada di apartemen.

"Kalau saja Dad tidak menyuruhku membersihkan seluruh pekarangan, mungkin aku sudah pulang dari tadi," keluh Kin kesal setelah memasukkan semua barang-barangnya dan milik Allcia.

"Allcia!" teriak Kin memanggil Allcia.

Namun, tak ada jawaban. Bahkan, apartemen terlihat sepi dan Kin baru saja menyadarinya.

Sambil terus memanggil Allcia, Kin mencarinya dengan memasuki setiap ruangan di apartemennya. Namun, jantungnya semakin berdegup kencang saat ia tak bisa menemukan keberadaannya. Tanpa berpikir panjang lagi, Kin langsung berlari keluar menuju apartemen Allcia.

"Allcia! Allcia!"

Kin berteriak sambil berlarian mencari Allcia di apartemen Allcia. Tapi, nihil.

Seketika, perasaan Kin tak enak. Ia pun kembali ke apartemennya lagi untuk mengambil ponselnya. Kemudian, ia menelepon Allcia dengan perasaan gusar karena Allcia yang tak bisa ditemukan dan Allcia juga belum memberinya kabar sejak tiga jam yang lalu.

"Shit," umpat Kin dengan kesal karena teleponnya tak diangkat.

Sambil masih mencoba menelepon Allcia, Kin mengambil kunci mobilnya dengan tergesa-gesa. Tanpa sengaja, ia menjatuhkan sebuah amplop dari meja. Dahi Kin berkerut dalam saat ia melihat tulisan 'Pengunduran Diri' di atas amplop itu. Tanpa ia duga, isi surat itu adalah pernyataan pengunduran diri dari Allcia secara formal.

Kin yang gusar dan penuh amarah pun tak sengaja menatap amplop surat yang ada di meja yang bertuliskan 'Untuk Kin' didepannya. Dahi Kin masih berkerut dalam melihatnya. Ia menerka-nerka yang menulis surat ini juga pasti adalah Allcia. Perlahan, ia mengambil amplop itu dan membukanya.

To : My beloved cat.

Kin, kalau kau membaca surat ini, itu berarti aku sudah mengepak semua barangku pergi dari sini. Aku minta maaf, karena tidak menemuimu dan berbicara langsung mengenai hal ini. Sepertinya aku akan melakukan kesalahan yang sama lagi sekarang. Jadi, aku ingin minta maaf terlebih dahulu karena aku akan mengingkari janjiku untuk tidak melakukan kesalahan yang sama lagi.

Sebenarnya, aku juga tidak ingin melakukan ini, karena sama saja aku tidak memikirkan perasaanmu. Tapi, kalau aku tidak melakukannya, maka aku egois. Jadi, aku sudah memutuskannya. Apa yang kulakukan ini bukan hanya untukmu, tapi untuk kita semua. Bukan kita berdua saja, tapi KITA dalam tanda kutip yang lebih luas lagi.

Aku mungkin akan membuatmu tak bisa berpikir jernih selama beberapa saat karena tindakanku ini. Jadi, aku benar-benar berharap kau bisa memahaminya. Aku benar-benar berharap waktu bisa berjalan dengan cepat dan setelah itu aku akan kembali padamu lagi, Kin (jika kau masih ingin menerimaku lagi).

Tolong jangan cari aku dulu setelah ini. Kalaupun kau bersikeras untuk mencariku, aku tidak akan menemuimu. Kalau aku bertemu denganmu, mungkin aku akan menjadi orang yang egois dan ingin terus bersamamu. Menulis ini saja sudah membuatku rindu padamu, apalagi nanti saat kita berpisah selama beberapa waktu.

Jangan bekerja terlalu keras dan habiskan waktumu lebih banyak dengan ayahmu, Kin. Dan aku berharap kau akan tetap merindukanku.

Aku mencintaimu lebih dari apapun.

The Woman Next Door - HBS #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang