Tak terasa, sudah dua hari berselang semenjak kencan palsu Allcia dan Kin. Perusahaan sempat meliburkan para karyawannya dan itu membuat Allcia menghabiskan waktunya bersama Cisca, sementara Kin bersama Keanu, Kynan, dan Gavin menghabiskan waktu di mansion Xalfador.
Hari ini hari Sabtu. Allcia diajak Kin mengikuti rapat rutin bulanan bersama untuk yang pertama kalinya supaya Allcia dapat belajar lebih banyak. Tapi, tentu saja Albert juga datang.
Seperti biasa, Allcia bersama sekretaris yang lainnya duduk di kursi yang ada di samping meja besar dekat pintu besar. Bedanya, sekarang ia duduk di paling ujung dekat pintu, karena ia adalah sekretaris Kin. Sementara Albert sebagai sekretaris utama duduk tepat di samping Kin.
Kin memulai rapat mereka dengan para petinggi. Albert juga membantu dengan dokumen-dokumen yang ia bawa. Para manajer dan direktur mulai mempresentasikan hasil kerja bulanan mereka di depan Kin. Terkadang, Kin juga memberikan solusi yang ia tahu dan pertanyaan penting lainnya yang perlu ia ketahui.
Pada awalnya, rapat berjalan dengan lancar dan Kin bisa fokus. Tapi, entah dapat dorongan dari mana, tiba-tiba saja kedua matanya beralih menatap Allcia yang duduk di kursi yang cukup jauh darinya.
Tadinya ia hendak mengalihkan pandangannya, tapi ia justru terpaku pada Allcia. Perempuan itu baru saja membenarkan helaian rambutnya dan tatapannya beralih menatap Kin dengan tatapan khasnya, tatapan yang lurus dan tajam. Bahkan, gerakannya seperti sangat lambat, seolah-olah waktu sedang berjalan lambat untuk Kin.
Entah kenapa Kin merasa Allcia sangat seksi saat menatapnya seperti itu. Dan ini adalah kedua kalinya Kin berpikiran nakal dan liar tentang Allcia. Parahnya, sekarang Kin sedang berada di ruang rapat.
Kin berdeham, berusaha untuk kembali ke dunia nyatanya. Ia mengatur duduknya dengan melipat kakinya, padahal ia sangat sedang tidak nyaman sekarang.
Kin berusaha mendengarkan para petinggi lainnya yang berpresentasi, tapi ia sangat kesulitan untuk fokus dan memahaminya. Diam-diam, batinnya sedang bergejolak untuk menurunkan gairahnya. Astaga, ini sangat memalukan.
***
Rapat sudah selesai tiga jam yang lalu. Tapi, Allcia masih merasa aneh. Dia baru saja selesai berdiskusi dengan Albert, tapi pikirannya tentang Kin masih saja tidak mau menghilang.
Pertama, Allcia masih ingat saat rapat tadi dimana Kin menatapnya tanpa berkedip. Tatapan yang sama seperti di lift saat itu. Tatapan yang tidak bisa Allcia pahami.
Dan setelah rapat, Kin seolah-olah mengbaikannya. Ia lebih sering berbincang dengan Albert dan yang lainnya. Allcia paham, mungkin itu untuk menjaga profesionalitasnya, tapi entah kenapa Allcia merasa bukan itu maksudnya dan pikiran itu benar-benar mengganggunya.
Kedua, sebentar lagi jam makan siang. Tapi, Allcia masih belum bisa fokus, karena terhitung daritadi sudah ada tiga perempuan seksi dan cantik yang keluar masuk ruangan Kin. Bukannya peduli atau ingin mencampuri urusannya, tapi bukankah ini berarti Kin melanggar peraturan yang sudah mereka setujui bersama?
Di dalam hati, Allcia mengumpat kesal karena Kin. Walaupun begitu, ia tetap masih ingat untuk menyiapkan notulen rapat tadi untuk diserahkan pada Kin. Setelah merasa sudah tidak ada lagi perempuan asing masuk ke ruangan Kin, barulah Allcia masuk.
Allcia berjalan dengan langkah lebarnya menuju meja Kin. Kemudian, ia menyerahkan beberapa lembar dokumen ke meja Kin sambil berkata, "Ini notulen rapat tadi."
"Kau bisa keluar," sahut Kin tanpa mau mengalihkan pandangannya dari laptopnya. Bahkan, nadanya terdengar tajam dan sinis.
Biasanya, Allcia akan menjelaskan beberapa hal mengenai isi dokumen itu. Jadi, sekarang ia cukup heran kenapa Kin menyuruhnya langsung keluar. Walaupun begitu, Allcia tetap menurutinya dan keluar dari ruangan Kin.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Woman Next Door - HBS #1
Romance(COMPLETED) 🔞 First series of Handsome Brotherhood Setelah cukup lama tinggal di Australia bersama ayahnya, Kin Aleic Xalfador memutuskan untuk kembali ke tanah kelahirannya, Madrid. Pertemuan pertamanya dengan tetangga satu lantai apartemennya, Al...