77. Grateful

98 6 0
                                    

Hari ini, keadaan perusahaan sudah mulai lebih stabil daripada kemarin. Gugatan ganti rugi dari pihak Pelagios sudah ditarik. Tadi siang, perusahaan sempat mengadakan rapat internal membahas rencana perusahaan di masa depan setelah proyek kerja sama dengan Pelagios gagal.

Sore hari ini, Allcia bersama Kin mengunjungi kediaman Achraf setelah tadi Kin memberi kabar pada Achraf kalau ia akan datang bersama Allcia. Setelah Alanzo mendengar kabar tersebut dari Achraf, tentu saja ia menyiapkan semua hal yang diperlukan Kin saat nanti ia pulang. Terlebih, Kin juga berkata kalau ia akan menginap.

Tepat pada pukul lima sore, mobil Kin sudah terparkir rapi di pekarangan rumah Achraf. Keluar dari mobil, Kin menggandeng tangan Allcia dan mereka berjalan bersama. Sampai di depan pintu, Kin langsung menekan tombol bel rumahnya.

"Ini pertama kalinya aku datang ke rumah ayahmu, dari luar terlihat sangat berwarna karena ada banyak jenis bunga," ujar Allcia penuh dengan antusiasme sambil menunggu seseorang membuka pintu untuk mereka.

Kin tersenyum gemas dan mengacak-acak kecil rambut Allcia. Tepat saat itu, pintu rumah terbuka lebar dan tampak seorang laki-laki yang sudah berusia dan berambut putih menyapa Allcia dan Kin.

"Alonzo!" seru Kin yang langsung Alonzo dengan erat.

"Mendengar Tuan Muda kemari dan akan menginap benar-benar membuatku senang," ujar Alonzo dengan tulus.

"Kalau begitu, aku harus sering pulang supaya kau senang, kan?" sahut Kin sambil terkekeh, begitu pula dengan Alonzo.

"Allcia, kenalkan, dia adalah Alonzo. Alonzo, perkenalkan, dia adalah kekasihku, Allcia. Alonzo adalah ketua pelayan di rumah ini sejak sebelum aku lahir. Dia seperti keluarga bagi kami, karena dia juga selalu merawatku saat kami sedang ada di rumah ini."

Kin saling memperkenalkan Alonzo dan Allcia. Sementara Alonzo yang diperkenalkan pun menundukkan badannya sedikit sebagai tanda hormatnya.

"Senang bertemu denganmu." Allcia tersenyum manis dan membalas hormat Alonzo.

"Sebuah kehormatan untuk dapat bertemu dengan calon dari Tuan Muda Kin," ujar Alonzo dengan sangat sopan. Sementara Allcia terdiam dengan kedua mata yang melebar saat mendengar dirinya dipanggil dengan calon dari Tuan Muda Kin.

"Alonzo, terima kasih untuk sapaanmu yang sangat hangat. Tapi, kurasa kau membuat kekasihku malu sekarang," ujar Kin sambil terkekeh setelah menyadari Allcia yang malu setelah mendengarnya. "Dimana Dad?"

"Seperti biasa, dia ada di taman belakang bersama bunga-bunganya. Aku yakin Tuan Besar pasti juga sedang menunggu Anda," sahut Alonzo dengan sopan.

Kin terdiam sejenak saat mendengarnya. Kemudian, ia tersenyum dan mengangguk kecil pada Alonzo. "Terima kasih, Alonzo. Kau boleh melanjutkan pekerjaanmu," ujarnya dengan sopan dan Alonzo memberikan hormatnya.

"Ayo," ujar Kin pada Allcia sambil menautkan tangan mereka. Allcia menerimanya dengan senang hati dan mengikuti arah Kin berjalan.

***

Di sore hari yang masih sejuk, Achraf tengah berdiri di taman belakang rumahnya dengan kedua tangan terlipat di belakangnya. Ia memejamkan kedua matanya sambil tersenyum kecil dan menghirup udara sore dalam-dalam untuk kemudian dihembuskan perlahan.

"Sudah kuduga kau akan ada disini, berdiri di taman setiap sore sambil memandangi bunga-bunga favorit Mom dan merelaksasi diri karena merasa sejuk."

Achraf membuka kedua matanya perlahan dan tersenyum lebar saat ia mendengar suara Kin yang kini menghampirinya, kemudian berdiri di sampingnya menatapnya. "Alonzo memberitahuku kalau itu adalah kebiasaanmu," ujar Kin lagi.

The Woman Next Door - HBS #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang