"Maksudku, sekarang jam makan siang sudah selesai dan kau adalah CEO perusahaan. Bukankah seharusnya sekarang kita kembali ke kantor?"
Di meja kerjanya, Allcia tengah memejamkan kedua matanya karena sekarang kepalanya entah kenapa terasa pusing setelah tadi siang saling sindir dengan Kin. Belum juga ditambah dengan kedatangan perempuan bernama Evelyne itu.
Allcia kira, setelah ia mengajak Gavin dan Kin pulang, maka itu berarti Evelyne akan pulang. Tapi, di luar dugaan, Kin justru mengajak Evelyne bersamanya. Bahkan, Kin mengajak Evelyne masuk ke ruang kantornya dan sampai sekarang belum keluar juga.
Seketika, Allcia langsung membuka matanya dan duduk dengan tegap sambil menghela napas kasar. Tatapannya lurus ke depan seolah-olah ia sedang menyalurkan kekesalannya di depannya, padahal tidak ada apapun di depannya kecuali tembok.
"Kin... laki-laki itu... sebenarnya apa yang ada di pikirannya?" gumam Allcia dengan sorot mata kesal memandang pintu ruangan Kin yang tertutup rapat.
Allcia tidak ingin tahu apa yang mereka lakukan di dalam. Tapi, yang jelas ini membuatnya kesal karena menurutnya Kin sudah terlalu sering melanggar peraturan mereka.
Sementara itu, di dalam ruangan Kin, suasana terasa sangat sepi. Bahkan, saking sepinya, hanya terdengar suara ketukan jari jemari Kin yang sedang bermain game arcade di ponselnya sembari duduk bersantai di kursi kebesarannya.
Evelyne sendiri duduk di sofa dengan kedua tangan dilipat di depan dadanya sembari menatap Kin dengan tatapan tak percaya. Beberapa kali ia membuang napas sedikit kasar untuk mendapatkan perhatian Kin, tapi sepertinya itu sudah tidak berhasil lagi.
"Ehem."
Evelyne berdeham dengan manis, namun Kin masih sibuk dengan ponselnya. Karena merasa tidak diperhatikan, Evelyne langsung berdiri sambil menghentikkan kakinya sekali dengan keras.
Bersamaan dengan itu, Kin langsung melempar ponselnya ke meja dan tatapannya menuju luar jendela menampakkan Allcia yang sedang fokus pada pekerjaannya. Apa dia sama sekali tidak keberatan saat Evelyne kusuruh masuk ke kantorku? Hanya itu pertanyaan di batin Kin.
"Kin!" Panggilan Evelyne yang ketiga kalinya dengan sedikit berteriak membuat Kin memalingkan wajahnya menatap Evelyne.
"Sudah berapa lama kau disini?" tanya Kin dengan nada datar.
Evelyne hampir saja menertawakan dirinya karena pertanyaan Kin. "Menurutmu sudah berapa lama, hm? Kau menyuruhku datang bersamamu, tapi kau justru mendiamkanku selama empat jam lebih, Kin! Sebenarnya ada apa denganmu?!" serunya kesal.
Kin mengangguk kecil. "Sudah satu jam lebih, tapi dia tidak memarahiku," gumamnya sambil menatap ke arah Allcia.
"Apa katamu barusan?" tanya Evelyne yang merasa seperti Kin memang tidak fokus pada dirinya sedari tadi.
Kin berdeham dan menatap Evelyne dengan tatapan datarnya. "Terima kasih atas kehadiranmu disini, sekarang kau bisa pergi. Aku sibuk," ujarnya yang kemudian langsung mengambil dokumen-dokumen pekerjaannya.
Dari tempatnya berdiri, Allcia menatap Kin dengan tatapan tak percaya. Ia pun mendekati Kin dengan kesal. "Setelah kau menyuruhku untuk berada disini tanpa melakukan apapun, sekarang kau mengusirku?" tanyanya dengan kesal.
Kin berseringai kecil dan menatap Evelyne dengan dingin. "Apa yang kau bicarakan? Memangnya apa yang harus kita lakukan bersama disini? Kita bahkan tidak punya hubungan apapun." Kin menggelengkan kepalanya kecil, lalu kembali fokus ke pekerjaannya.
Tidak tahu kenapa, Evelyne menoleh ke arah Allcia yang bisa dilihat dengan jelas dari tempat duduk Kin dan seketika ia sadar kalau sedari tadi Kin pasti hanya fokus pada perempuan itu. Setelah mengerti situasinya, tentu saja membuat Evelyne semakin kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Woman Next Door - HBS #1
Romance(COMPLETED) 🔞 First series of Handsome Brotherhood Setelah cukup lama tinggal di Australia bersama ayahnya, Kin Aleic Xalfador memutuskan untuk kembali ke tanah kelahirannya, Madrid. Pertemuan pertamanya dengan tetangga satu lantai apartemennya, Al...