45. Honest Feeling

163 12 0
                                    

Keesokan harinya, seisi apartemen Kin terasa seperti sedang mengalami musim semi dimana bunga-bunga bermekaran indah, padahal bulan ini sedang musim panas. Setidaknya itulah suasana yang digambarkan oleh Kynan sekarang setelah dari tadi melihat Kin tersenyum lebar sambil bersenandung lagu-lagu romantis tahun 90-an di apartemennya.

Bahkan, Kin terlihat beberapa kali menari sendiri. Tentu saja ini adalah hal yang langka, karena sebelumnya Kin sangat jarang─bahkan tidak pernah─berperilaku seperti ini.

"Kin," panggil Kynan pada Kin yang tengah bersenandung sambil membuat kopi.

"Ya?" sahut Kin dengan halus dan tersenyum.

"Kau benar adalah Kin si temanku, kan?" tanya Kynan aneh.

Kin menatap Kynan dan terkekeh sembari menghampirinya dengan secangkir kopi panas di tangannya. "Maksudmu apa? Tentu saja aku adalah Kin Aleic Xalfador, sahabatmu yang paling baik. Pertanyaanmu itu sangat aneh, Kynan."

"Bolehkah aku jujur?" tanya Kynan lagi.

"Tentu saja, jujur itu tidak dilarang."

"Kulihat beberapa hari ini kau berperilaku aneh. Ada apa denganmu?" tanya Kynan.

"Hm? Aneh?" Dahi Kin berkerut.

"Iya, aneh. Seperti─"

"Wassup, Fellas! Your big brother Keanu is here!" Tiba-tiba Keanu masuk sambil berteriak menghampiri keduanya.

"Maksudmu, 'Young Brother', kan?" sahut Kin sambil tersenyum lebar. Keanu mencibir Kin karena Kin mengingatkannya kalau Keanu adalah yang paling muda di antara mereka berempat.

"Tidak bisakah kau masuk dengan santai saja? Kau menyela kalimatku!" seru Kynan kesal, sementara Keanu hanya mengendikkan bahunya dengan acuh.

"Oh, lihat laki-laki ini!" seru Keanu sambil menatap Kin dari atas sampai bawah dan berdecak, sementara Kin tak mempedulikannya. "Setelah kemarin ada gosip buruk tentangmu, sekarang kau justru bersantai seperti itu, ya?"

"Gosip buruk?" tanya Kin tak mengerti.

"Kudengar dari salah satu karyawan perusahaanmu, kalau kemarin kau tak membela kekasihmu yang dihina habis-habisan," ujar Keanu dengan nada tak percaya. "Aku bertanya-tanya, kenapa kau berbuat seperti itu."

"Kalau hanya tahu permukaannya saja, lebih baik diam," ujar Kin dengan santai sambil menyerutup kopinya.

"Kin tidak akan berbuat seperti itu tanpa ada alasan yang jelas," ujar Kynan dan Keanu mengendikkan bahunya santai.

"Dimana Gavin?" tanya Kin sambil beranjak dari kursinya menuju jendela besar apartemennya sambil membawa cangkir kopinya.

"Entahlah. Dari kemarin dia berubah jadi laki-laki pendiam. Dia sudah pergi lebih dulu tadi. Aku juga tidak tahu dia kemana," jawab Keanu.

Namun, Kin sepertinya justru tak mendengarkan perkaraan Keanu dan justru terfokus pada dua orang yang sedang berbincang di taman belakang gedung apartemen. Mereka adalah Gavin dan Allcia.

"Sepertinya pertanyaanku sudah terjawab."

***

Duduk di bangku yang ada di taman belakang gedung apartemen, Allcia memainkan sepatunya ke depan-belakang. Sudah sejak 10 menit yang lalu Allcia dan Gavin duduk di situ, tapi Gavin yang tadi memintanya bicara justru kini tak kunjung bicara, membuat Allcia merasa aneh. Untung saja hari ini ia tidak berangkat kerja terlalu pagi.

Diam-diam Allcia mencuri pandang pada Gavin yang duduk di samping kirinya. Laki-laki itu terlihat hanya memandang lurus ke depan dengan ekspresi yang tak terbaca. Bagi Allcia, Gavin terlihat seperti orang yang berbeda sejak kemarin.

The Woman Next Door - HBS #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang