Background music: Renee Dominique ft Jason Mraz – Could I Love You Anymore?
——————————————————————————Kedua kelopak mata Allcia bergerak perlahan untuk terbuka. Kemudian, ia meregangkan kedua tangannya ke atas. Dan saat kedua matanya dapat melihat sekitarnya, dahinya mengernyit heran.
Semalam yang penuh dengan suara hewan malam di pepohonan dekat vila, kini berganti dengan suara mesin yang halus. Bahkan, interior vila yang berbau kayu jati, kini berubah menjadi interior lebih modern yang familiar bagi Allcia.
Allcia beranjak duduk di ranjang dan melihat sekitarnya lebih teliti lagi. Ternyata dia sudah ada di kamar jet pribadi milik Kin. Tapi, sudah sejak kapan ia ada disini? Bagaimana ia bisa ada disini?
Karena penasaran, Allcia pun beranjak untuk keluar kamar. Dan dari tempatnya berdiri, ia dapat melihat punggung belakang Kin yang tengah duduk di kursi berhadapan dengan berbagai macam kertas di atas meja yang Allcia tebak itu adalah dokumen-dokumen kantor.
Allcia tersenyum kecil menyadari Kin yang masih saja bekerja di saat mereka sedang bepergian ke luar negeri. Ia melangkah perlahan mendekati Kin dan tanpa Kin wanti-wanti, Allcia melingkarkan kedua tangannya dari belakang, memeluk leher Kin dengan mesra.
Kin yang tadinya sempat terkejut, kini tersenyum lebar. Tangannya yang tadinya membawa kertas, kini beralih menyentuh lengan Allcia yang memeluknya.
"Selamat pagi, Sayang?" sapa Kin dengan manis.
"Selamat pagi," sahut Allcia dengan pelan dan mencium pelipis Kin. "Bekerja, hm?"
"Hanya sedikit," jawab Kin. "Kemarilah." Kin menarik pelan lengan Allcia untuk duduk di pangkuannya.
"Bagaimana aku sudah bisa ada disini?" tanya Allcia yang sudah duduk menghadap Kin di pangkuannya dengan kedua tangan yang secara otomatis melingkar di leher Kin dengan mesra. Entahlah, Allcia hanya sedang ingin bermanja dengan Kin sekarang.
"Kau tertidur sangat pulas semalam, jadi aku tidak tega membangunkanmu," sahut Kin.
"Ralat, kita baru tidur paginya," sahut Allcia yang membuat Kin terkekeh geli. "Tapi, aku belum berpamitan pada orang tuaku dan yang lainnya," ujarnya lagi dengan wajah lemas.
Kin terkekeh kecil. "Kau tahu? Aku sempat membawamu ke rumah Delwyn, tapi kau benar-benar terlihat seperti mayat yang tidak bangun. Bahkan, kami sempat mengira kau pingsan. Jadi, aku sudah berpamitan pada mereka, mewakilimu juga tentunya."
"Benarkah?" sahut Allcia dengan terkejut dan Kin mengangguk.
"Bagaimana kalau kau sarapan sekarang?" tawar Kin sambil satu tangannya menyampirkan anak rambut Allcia dari dahinya. Namun, Allcia justru menggeleng dengan bibir sedikit manyun. "Kenapa tidak mau? Kau belum sarapan, Sayang."
"Aku hanya ingin tidur," jawab Allcia yang tiba-tiba saja menguap, membuat Kin tertular untuk menguap, dan keduanya pun jadi sama-sama terkekeh geli.
"Temani aku tidur, bagaimana?" tanya Allcia tiba-tiba.
Kin terdiam dengan dahi sedikit berkerut. "Setelah semalam, kau sekarang jadi manja padaku, ya?" tanyanya dengan geli.
Namun, Allcia tak langsung menjawabnya dan justru hanya memeluk Kin dengan manja yang membuat Kin terkekeh. "Oke, oke. Aku akan menemanimu tidur. Tapi..." Kin menggantung kalimatnya.
"Tapi, apa?" tanya Allcia tak sabaran.
"Aku tidak yakin akan membuatmu tidur," ujar Kin dengan senyum miringnya.
Allcia yang tadinya tak mengerti maksud Kin hanya mengerutkan dahinya. Tapi, tiba-tiba saja Kin melumat bibir Allcia saat Allcia belum siap. Kini, Allcia mengerti maksud Kin. Tapi, ia tak menolaknya, justru menerimanya dengan senang hati, memeluk Kin semakin erat, dan membalas lumatan Kin dengan tak kalah panas.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Woman Next Door - HBS #1
Romance(COMPLETED) 🔞 First series of Handsome Brotherhood Setelah cukup lama tinggal di Australia bersama ayahnya, Kin Aleic Xalfador memutuskan untuk kembali ke tanah kelahirannya, Madrid. Pertemuan pertamanya dengan tetangga satu lantai apartemennya, Al...