Part 31 : Peri Ayu Waru Dhoyong

634 56 0
                                    

Sudah semenjak lama beredar tentang perselingkuhan antara Kang Jono dan Yu Minah di desa Kedhungjati. Namun kabar itu sampai saat ini hanya menjadi desas desus yang tak bisa dibuktikan, karena belum ada yang benar benar pernah bisa membuktikan akan hubungan terlarang diantara keduanya.

Namun seperti kata pepatah, bahwa sepandai pandainya orang menyimpan bangkai, suatu saat baunya akan tercium juga. Sebuah kejadian aneh dan tak masuk akal akhirnya membongkar skandal mereka.

Kang Jono adalah seorang blantik sapi yang lumayan sukses di desa Kedhungjati. Selain kaya, ia juga terkenal sebagai laki laki yang lumayan tampan. Sudah punya istri dan dua orang anak, namun penampilannya masih seperti anak muda.

Yu Minah sendiri, merupakan seorang janda tanpa anak, warga desa Kedhungjati juga. Suaminya, konon dulu katanya  kabur dengan perempuan lain. Keseharian Yu Minah sendiri, diisi dengan berjualan wedang di pasar hewan yang berada di kota kecamatan.

Bak gayung bersambut, Kang Jono yang seorang blantik sapi, tentu saja sering bertemu di pasar itu. Dan berawal dari sebuah candaan, akhirnya keduanyapun terjerat dalam hubungan cinta terlarang yang tak seharusnya mereka lakukan. Yu Minah memang terkenal cantik dan sedikit genit, hingga dengan mudah bisa meruntuhkan iman seorang Kang Jono yang jelas jelas sudah beristri itu.

Dan karena status  Kang Jono yang sudah berkeluarga itulah, membuat mereka harus ekstra hati hati dalam menjalin hubungan. Di lingkungan desa, mereka bersikap biasa biasa saja, bahkan sangat jarang saling bertegur sapa. Namun diluar lingkungan desa, terutama saat di pasar, sikap keduanya berubah seratus delapan puluh derajat. Bahkan sudah tak terhitung keduanya pergi berdua ke kota, secara diam diam tentunya, agar tak sampai ketahuan oleh orang orang yang mengenal mereka. Apa yang mereka lakukan di kota, hanya Tuhan dan mereka berdualah yang tahu.

Hingga peristiwa naas itupun terjadi. Berawal dari pertunjukan wayang kulit yang digelar di salah satu rumah warga desa Kedhungjati yang sedang mengadakan acara hajatan, Kang Jono yang memang sangat menyukai pertunjukan wayang itupun tak mau ketinggalan untuk menontonnya.

Yu Minah, meski tak begitu menyukai pertunjukan wayang, tapi perempuan itu menyukai suasana keramaian. Tentu saja ia juga  tak mau ketinggalan. Dengan dandanan yang mampu menggoyahkan iman para lelaki, janda muda itupun segera membaur dalam keramaian dan mulai tebar pesona.

Awalnya, Yu Minah hanya bisa memperhatikan Kang Jono dari kejauhan, karena situasi yang tidak memungkinkan. Suasana di tempat pertunjukan masih terlalu ramai. Akan mengundang kecurigaan warga bila ia dekat dekat dengan Kang Jono. Apalagi desas desus tentang hubungan terlarang mereka semakin santer belakangan ini. Alhasil, keduanya hanya bisa saling lirik dan main mata saja dari kejauhan.

Sampai saat malam semakin larut, dan semua mata penonton tertuju pada kelihaian sang dalang dalam memainkan wayang, Yu Minah memberi kode kepada Kang Jono. Kang Jonopun tanggap. Keduanya lalu secara diam diam menyelinap meninggalkan arena pertunjukan itu menuju ke tempat yang sepi, dan terjadilah apa yang seharusnya tak terjadi.

Kang Jono yang memang doyan perempuan, dan Yu Minah yang sudah sekian lama merindukan belaian kasih sayang, memadu kasih dan mengumbar syahwat di sebuah rumah kosong yang letaknya tak begitu jauh dari arena pertunjukan wayang itu. Nafsu bergejolak, dengus nafas memburu, rintihan dan erangan tersamarkan oleh suara sang dalang yang sedang memainkan wayang.

"Kaaaannnggggg...!!!" rintih Yu Minah dengan suara parau.

"Iya dik," bisik Kang Jono sambil terus mencumbu sang kekasih.

"Aku sudah nggak tahan...!!!" rintih Yu Minah lagi.

"Tahan dik. Jangan buru buru," bisik Kang Jono lagi.

Horor Story : Angkernya Tegal SalahanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang