27. Fakta

19 3 0
                                    

Tiga pasang mata masih serius pada sebuah objek di depannya. Satu di depan tengah mengarahkan sedangkan dua dibelakang sibuk menyaksikan. Rekaman CCTV kala itu.

Desta, Haru, dan Pak Bobby. Ketiganya berhenti tepat ketika melihat Sema masuk ke dalam toilet pada jam pelajaran. Entah apa yang gadis itu lakukan. Tetapi ia tak kunjung keluar dari sana sampai jam pelajaran selesai. Sema nampak keluar, namun dihadang oleh segerombolan siswi. Mereka kembali membawa Sema masuk membuat Haru menggeram. Tangannya terkepal hingga urat-uratnya terlihat. Sementara Desta di sampingnya masih dengan tatapan datarnya.

Segerombolan gadis itu keluar beberapa menit kemudian, namun Sema tak kunjung keluar. Asumsi yang kemarin Desta ucapkan kemungkinan benar melihat CCTV di koridor depan toilet putri.

Yang kembali membuat terkejut adalah ketika presensi gadis lain tengah memasuki toilet. Ia pun tak lama keluar setelahnya. Tapi ia sempat berhenti di depan pintu toilet. Terlihat gadis itu menghela napas sembari memperhatikan pintu toilet agak lama. Sebelum pergi begitu saja seakan dirinya tak tahu apa-apa membuat Haru kian mengeras rahangnya.

Desta yang semula datar pun agak terkejut. "Key?" Gumamnya tanpa sadar.

Haru sudah tak tahan, pemuda itu kini melenggang cepat meninggalkan ruang kontrol. Pak Bobby dan Desta terkejut. Ia menatap Pak Bobby sekilas.

"Pak Bobby urusin aja siswi yang bermasalah. Biar Haru urusan saya." Jawab Desta. Pak Bobby tak terima, mengingat ekspresi Haru yang menyiratkan akan ada peperangan besar kali ini.

"Pak, Kalo bapak nggak ngurus siswi-siswi itu bisa-bisa mereka habis duluan sama Haru." Tegas Desta. Pak Bobby mengangguk, memastikan siapa saja yang terlibat untuk memanggilnya ke ruangannya.

Sementara Desta berlari mencari keberadaan pemuda jangkung itu. Menyusuri koridor gedung IPA sebelum melihat Haru nampak keluar dari ruang kelas Desta sembari menyeret Keyra. Mereka menjadi pusat perhatian di pagi hari ini. Desta dengan cepat mengikuti langkah mereka karena emosi Haru tak main-main.

Hingga mereka berhenti tepat di Rooftop. Haru menghempaskan Keyra begitu saja setelah menyeretnya kemari. Keyra, gadis itu agak bingung sekaligus meringis merasakan cengkraman Haru yang membuat tangannya memerah. Belum lagi dirinya yang dihempas begitu saja. Desta terhenti di pintu Rooftop. Melihat ke belakang dimana banyak orang mengikuti mereka. Seolah ingin mendapat tontonan gratis.

Desta menatap tajam satu-persatu yang berdiri di belakangnya. "Bubar!" Tegasnya menusuk. Membuat kerumunan orang penuh tanda tanya sedikit kecewa, ada yang merutuki Desta namun sadar koneksi pemuda itu dengan guru-guru sangat banyak. Jangan berurusan dengan Desta kalau mau aman.

Desta berdiri menutup pintu Rooftop. Melihat pertengkaran mereka dari jauh. Ia belum berniat melerai karena Desta pikir mereka butuh saling bicara walaupun bicaranya tidak santai. Berjaga-jaga kalau-kalau Haru melewati batas. Seperti melakukan kekerasan fisik.

Pertengkaran mereka terdengar sampai telinga Desta. Keyra kini menangis. Sedikit membuat Desta teriris hatinya.

"LO UDAH TAU KENAPA LO DIEM AJA?" Tanya Haru. Setahu yang Desta dengar. Keyra menunduk. "LO TAU NGGAK? GARA-GARA LO DIEM, SEMA HAMPIR SEKARAT." Ucap Haru lagi.

Sema lagi, kini Keyra tak lagi mampu menahan genangan air yang hendak turun. Ia tahu, ia tahu Sema terkunci di toilet. Ia mendengar suaranya. Tapi lagi-lagi sisi egois membuat Keyra menjadi antagonis dalam kisah ini. Keyra tak pernah tau kenapa dirinya sejahat ini.

"A-aku nggak tau kalo Sema di dalem." Ucap Keyra sebagai protes pembelaannya.

"GUE NGGAK AKAN PERCAYA SAMA LO. JELAS-JELAS LO DIEM DI DEPAN PINTU TOILET. GUE TAU LO SEBENARNYA TAU, LO ITU EGOIS. GUE NYESEL NERIMA CINTA LO" Keyra menatap Haru, kali ini tampangnya agak kecewa. Ia bahkan tak pernah dibentak oleh Papa nya sendiri. Ia bahkan terima diseret Haru kesini tadi. Tapi kalimat Haru sudah kelewat batas.

"YA KAMU PIKIR MANA ADA CEWE RELA PACARNYA LEBIH MILIH SAHABATNYA KETIMBANG DIRINYA? KAMU MIKIR DONG GIMANA PERASAAN AKU, APA-APA SEMA, APA-APA SEMA. SEMUA WAKTU KAMU CUMA TENTANG SEMA—" Napas Keyra memburu. Sesak menyeruak.

"Aku juga mau ngehabisin waktu sama kamu. Kayaknya susah banget." Lirih Keyra. Haru berdecih. Ia tersenyum miring. "Gue udah bilang syarat pacaran di awal kan? Kalo Lo nggak setuju sama syaratnya yaudah kita putus." Ucap Haru membuat Keyra terkejut.

"Nggak gitu, nggak—"

"APA?"

"Aku  nggak mau putus." Ucap Keyra.

"Ya itu urusan Lo" Haru menyentak tangan Keyra yang berusaha meraih tangannya. Pemuda itu pergi begitu saja meninggalkan Keyra yang memanggilnya berulang kali.

Pemuda itu sempat berpapasan dengan Desta. Keduanya hanya saling melempar tatapan tajam. Selang beberapa saat Haru turun ke bawah.

Desta kini berjalan menuju tempat Keyra bersimpuh, gadis itu menangis. Ia mendongak, lantas menubruk tubuh Desta begitu saja. Gadis itu menangis sejadi-jadinya dalam pelukan sahabatnya.

"Gue nggak mau putus, hiks." Desta membalas pelukan Keyra. Menenangkan gadis itu lewat usapan surai lembut. "Gue nggak berniat ninggalin Sema di dalem. Gue cuma mau pulang berdua sama Haru. Apa Gue egois?" Tanya Keyra. Desta masih diam enggan berbicara.

"Padahal selama kita pacaran, banyak waktu dia dihabiskan bareng Sema. Padahal disini Gue pacarnya." Keyra mengatakan semuanya. Sesak yang menjadi membuatnya terpaksa mencurahkan setengah isi bebannya kepada Desta.

"Sema itu orang baik, banyak yang sayang sama dia. Sedangkan Gue? Gue aja nggak diharapin lahir oleh Mama Gue sendiri." Desta kian merapatkan pelukannya. "Salah Gue apa sih sebenarnya? Susah banget bahagia sebentar." Desta terus menjadi pendengar keluh kesah gadis itu.

Tak peduli seragamnya basah akibat air mata Keyra. Gadis yang dikira orang sekuat baja,kini menangis karena cinta. Gadis yang sebenarnya sangat lemah. Hanya Desta yang tau kisah dibaliknya. Gadis itu cantik, selalu terlihat sempurna sampai orang-orang menjadikannya standar. Keyra seperti dituntut lebih oleh keadaan sekitarnya. Tak banyak yang tahu takdirnya tak secantik wajahnya.

Keyra selalu mencoba buta akan luka nya sendiri. Mencoba semuanya akan baik-baik saja pada akhirnya. Sampai Desta melihat senyum Keyra mengembang sangat cantik karena Haru. Hari ini pun Desta melihat Keyra sangat hancur pun karena Haru.

Keyra, selalu buta akan satu hal.

Bahwa sebenarnya ia tak kekurangan orang yang menyayanginya.

Karena Desta adalah salah satunya.

SEMESTA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang