"RENJUN!?"
Renjun dan Jaemin saling tatap, Jaemin berdiri di awang pintu dengan nafas terengah karena ia baru saja mendobrak pintu kamar Renjun. Lalu tak lama Jeno dan Haechan juga muncul di belakang Jaemin.
Jeno menatap Renjun yang berdiri di depan cermin.
"Ngapain Lo semua kesini?"
Haechan menerobos Jaemin dan Jeno, ia langsung berjalan masuk dan menghampiri Renjun yang masih berdiri di depan cermin.
Haechan menatap cermin sekilas, ia tak melihat apapun selain bayangan dirinya dengan Renjun.
"Inget, gak cuma Lo yang terancam Renjun—" Sela Haechan dengan kalimat yang menggantung.
"Gue, Jeno sama Jaemin lebih terancam."
Mark melirik ke sekeliling meja makan, lalu saat menyadari kursi Renjun kosong, Mark langsung melihat kearah kamar Renjun yang tertutup rapat.
"Renjun gak ikut makan?" Mark langsung mengalihkan pandangannya pada Chenle yang buka suara.
"Gue tadi nyoba ngetuk pintu kamarnya aja ga dibuka," Jawab Jeno dengan malasnya melahap satu suap nasi.
"Bang Renjun sebenernya kenapa sih?" Ji-Sung melirik Jeno, sedangkan Jeno yang ditatap malah menatap ke arah Saera.
"Kok mama?" Saera menatap balik Jeno.
Jaemin menghela nafasnya lalu beranjak dari kursi dan berniat untuk pergi ke kamar. Namun Haechan malah menarik ujung bajunya.
"Abisin makanannya,"
"Lo aja yang abisin, lagi gak mood makan." Jaemin melenggang pergi, Haechan pun menuangkan makanan Jaemin yang baru saja dimakan beberapa suap oleh Jaemin.
"Bang Renjun masih marah gara gara insiden tadi pagi?"
Saera menatap Chenle yang bertanya sambil asik melahap makanannya.
"Ya mana gue tau, tapi ya bisa aja." Balas Mark dengan nada datar.
"Mama bisa jauhin om Taeyong ngga?" Saera langsung menatap Jeno dengan tatap penuh tanya.
"Hubungan kita ngga sehat, gara gara dia." Lanjut Jeno yang membuat Mark menginjak kaki Jeno.
Jeno melirik Mark.
"Gue udah gak tahan bang, kalau kayak gini terus caranya gue lebih baik ngekost aja." Jeno melenggang pergi menyusul Jaemin ke kamar.
Mark hanya diam, ia memilih memakan makannya kembali sama halnya seperti Ji-Sung dan Chenle.
"Mark—"
Mark menatap Saera.
"Kamu juga mau nyuruh mama buat jauhin om Taeyong?"
Mark diam beberapa saat.
"Bisa ganti topik gak ma?—" tanya Mark.
Ji-Sung dan Chenle saling menatap.
"Firasat Mark kurang enak,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Catastrophe | Huang Renjun
Fanfiction"The more you complain the more chances you have to die,"