"Loh Le, om Jaehyun nya mana?"
Chenle yang tengah membuat minuman untuk Jaehyun pun langsung menoleh ke arah sumber suara.
"Tadi om Jaehyun nunggu di ruang tamu Yah," Johnny menghampiri Chenle.
"Di ruang tamu gak ada Jaehyun, tadi ayah cek gak ada siapa siapa." Jelas Johnny yang membuat Chenle berjalan menuju ruang tamu dan benar saja tidak ada siapa siapa disana.
"Kamu ngelindur kali Le,"
"Nggak loh Yah, tadi ada om Jaehyun serius. Katanya dia mau ngomong penting sama ayah." Jelas Chenle meyakinkan ayahnya.
"Tapi mana? Jaehyun gak ada."
"Masa om Jaehyun pulang lagi sih?" Tanya Chenle sambil menatap ayahnya penuh tanya.
"Coba ayah telpon, biar tau om Jaehyun beneran pulang atau gimana." Jelas Chenle sambil mengikuti Johnny yang duduk di sofa tunggal.
"Sebentar ayah coba," Johnny mengutak ngatik ponselnya, menunggu Jaehyun untuk mengangkat panggilan darinya.
Setelah beberapa detik menunggu jawaban, Jaehyun tak mengangkat panggilan dari Johnny.
"Ga diangkat Le," Chenle menggaruk telinganya bingung.
"Om Jaehyun pulang lagi," Perhatian Chenle dan Jhonny langsung tertuju pada Mark yang berjalan dengan wajah masam.
Menyadari jika keduanya melihat kearahnya, Mark menoleh ke arah ayahnya dan Chenle.
"Mark yang usir dia,"
"Renjun cepet!" Mark menarik tangan Renjun untuk pergi keluar bersamanya Selepas itu mereka berdua benar benar pergi keluar rumah, tanpa mempedulikan tatapan Johnny maupun Chenle.
"Abang kamu kenapa?"
Chenle mengedikan bahu sebagai jawaban tak tahu.
"Ayah—" Chenle mencekal tangan Johnny yang hendak beranjak dari sofa.
"Kenapa?"
"Chenle mau bilang sesuatu sama ayah," Johnny kembali duduk.
"Bilang apa?"
"Jisung aneh ayah," sahut Chenle yang membuat Johnny menatap Chenle dengan penuh tanya.
"Aneh gimana?"
"Di kamar Jisung—" Chenle menjeda ucapannya yang terdengar sangat pelan.
"Kamar Jisung kenapa?" Johnny kembali duduk dan menatap Chenle sepenuhnya.
"Ada mayat perempuan di kamar Jisung, Yah."
"Jasad Yihua udah aman, yang sekarang kita harus lakuin sekarang kita harus cari semua bukti kuat tentang kasus pembunuhan Yihua." Jelas Jaemin sambil menulusuri setiap sisi ruangan, berharap mendapatkan satu bukti penting.
Yangyang, Jisung dan Jaemin sekarang berada dirumah kosong waktu itu. Ada sesuatu hal yang sempat mereka lupakan.
"Tapi apa yang harus kita jadiin bukti ke polisi, gue gak yakin kalo omongan gue sepenuhnya bakal di percaya sama polisi." Jelas Yangyang pada Jaemin, menatap Jisung dan Jaemin bergantian.
"Sebentar Jisung mau tanya sesuatu," Jaemin dan Yangyang langsung melirik Jisung.
"Om Taeyong bunuh Yihua kayak gimana? Soalnya Jisung liat raganya Yihua gak ada luka sedikit pun, raga Yihua kayak biasa aja cuma dia kayak beku gitu loh bang." Tanya Jisung pada Yangyang yang membuat Jaemin agak aneh kalah mendengar penjelasan dari Jisung.
"Lah iya, kalo gitu apa yang harus kita cari? Orang Taeyong gak siksa Yihua. Tapi meskipun Taeyong gak bunuh Yihua secara kasar, Taeyong pasti ngelakuin sesuatu kan sampe jasad Yihua aneh kayak gitu?" Jaemin menatap Yangyang.
"Seinget gue, Taeyong bunuh Yihua itu gak di siksa gitu loh, makannya gak ada luka di tubuh Yihua. Justru yang waktu itu di siksa itu gue, bukan Yihua. Gue juga gak terlalu jelas liat kejadiannya, tapi yang pasti samar samar gue liat Taeyong kasih obat ke badan Yihua lewat suntikan."
"Apa Lo tau itu obat apa?" Tanya Jaemin yang membuat Yangyang menggeleng.
"Gue gak tau itu obat apa, yang pasti seudah Yihua disuntik dan dikasih obat itu. Badan Yihua langsung beku, bahkan dia cuma bisa gerakin matanya aja liat gue yang disiksa habis habisan sama Taeyong. Disitu gue juga gak bisa nolong dia karena Taeyong tiba tiba nyerang gue sampe habis habisan dan bahkan sampe gue pingsan."
"Pas gue bangun dari pingsan, gue liat Yihua masih beku dan dia udah meninggal dengan mata yang masih kebuka."
Jisung bergidik ngeri saat mendengar cerita seram Yangyang.
"Jadi yang harus kita cari itu suntikan sama obat itu kan?"
"Mungkin dia simpen obat itu disekitar sini," Jisung langsung menggeledah seisi rumah terbengkalai itu, mencoba mencari benda yang diceritakan Yangyang tadi.
Jaemin dan Yangyang juga sama sama mencari benda tersebut, mereka bertiga terlalu fokus mencari benda tersebut sampai ketiganya tidak menyadari jika—
"Kalian cari ini ya?"
Jisung, Jaemin dan Yangyang sukses menoleh saat mendengar suara berat itu.
Mereka bertiga mendapatkan Taeyong yang berdiri jauh dari posisi mereka. Ketiganya langsung ketar ketir dan saling menatap.
"Ini kan yang kalian cari?" Taeyong maju beberapa langkah mendekat ke arah mereka bertiga.
"Kalian juga mau saya suntik mati kayak Yihua?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Catastrophe | Huang Renjun
Fanfiction"The more you complain the more chances you have to die,"