36

773 105 2
                                    

Tok..tok...tok....

"JISUNG!!—" Teriak Renjun dari arah dapur, namun sudah berkali kali Renjun memanggil Jisung dan menyuruhnya untuk membukakan pintu, Jisung masih tetap tak menyahut.

"Jisung ngapain si di kamarnya? Masa iya gue manggil manggil ga kedenger sama dia?" Gerutu Renjun sambil berjalan ke arah pintu utama dan mencoba membukakan pintu untuk tamu.

Tok...tok..tok....

Renjun memutar bola matanya malas sembari membuka kunci pintu.

"Sebentar," Selepas itu Renjun langsung membukakan pintu dan agak kaget saat melihat siapa yang berada dibalik pintu.

"Cari siapa?" Tanya Renjun agak ragu, pasalnya penampilan laki laki di depannya itu terlihat kacau sekali. Rambutnya yang berantakan dan bercak darah kering di bajunya membuat kesan laki laki itu semakin seram di mata Renjun.

Namun Renjun merasa tak asing dengan wajahnya, ia merasa laki laki ini mirip dengan seseorang tapi siapa?

"Jisungnya ada?" Datarnya yang mebuat Renjun sadar dari lamunan.

"A—cari Jisung?" Laki laki itu mengangguk dengan wajah seramnya.

"Sebentar saya panggil dulu Jisung nya, silahkan masuk." Tawar Renjun yang membuat Yangyang masuk dan duduk di sofa tunggal sambil tak henti hentinya melihat ke arah sekeliling ruang tamu yang banyak di pasangi pas foto.

Renjun dengan tatapan agak curiga melirik kearah Yangyang fokus meneliti seisi ruang tamu.

Dengan panik dan mencoba waspada Renjun mengetuk pintu kamar Jisung dalam tempo cepat. Renjun benar benar takut jika Yangyang akan mencelakai Jisung dan dirinya, pasalnya di rumah hanya ada mereka berdua jika laki laki menyeramkan itu benar benar menyerang mereka, Renjun tak tahu harus minta tolong siapa.

"Kenapa sih bang? Berisik tau gedor gedor pintu kamar terus." Renjun langsung menarik Jisung untuk masuk kedalam kamarnya.

Renjun menutup pintu kamar Jisung secara perlahan. Jisung menatap abangnya itu agak heran.

"Kenapa sih? Kok Abang panik gitu?"

"Di bawah ada yang cariin Lo," ucap Renjun agak berbisik sambil matanya melihat sekitar untuk tetap waspada.

"Ada yang cariin Jisung? Siapa? Khael? Kai?"

Renjun menggeleng panik.

"Bukannn—"

Jisung semakin bingung saat melihat Renjun yang semakin panik.

"Terus siapa yang cariin Jisung?"

Renjun menggeleng tak tahu.

"Gue gak tau itu siapa, yang pasti dia kayak psikopat Cung!!! Masa iya Lo punya temen kayak gitu?"

"Psikopat?"

Renjun mengangguk cepat.

"Orangnya perempuan atau laki laki?"

"Laki laki,"

"Siapa ya?" Tanya Jisung yang membuat Renjun juga mengedikan bahu.

"Jisung liat dulu kebawah deh bang," Jisung yang hendak keluar kamar malah ditahan oleh Renjun.

"Enggak enggak jangan kebawah, Kalo Lo kenapa Napa gimana? Kayaknya dia orang jahat!"

"Jisung gak bakal kenapa Napa kok bang! Udah tenang aja," Jisung melepaskan genggaman tangan Renjun dan pergi keluar kamar.

Namun saat ia membuka pintu kamar laki laki yang diceritakan Renjun tadi sudah berdiri tepat di depan pintu kamar Jisung dengan wajah datar.

"Loh bang Yangyang?"

Renjun langsung menatap Jisung aneh, jadi Jisung kenal dengan laki laki yang penuh dengan aura seram ini?

"Ini temen Jisung loh bang, kenapa Abang gak bilang dari tadi?" Renjun gelagapan sendiri.

"Bang ayo masuk," Ajak Jisung  yang membuat Yangyang masuk kedalam kamarnya.

"Oh yaudah, gue turun kebawah dulu ya." Renjun langsung berjalan keluar dari kamar Jisung, namun saat Jisung sudah duduk di kursi depan meja belajarnya Yangyang malah mencekal tangan Renjun.


"Coba deh nanti jam setengah dua malem Lo bangun dari tidur Lo dan laut cermin—" Bisik Yangyang agak menyeramkan di indera pendengaran Renjun.

Renjun melirik Jisung yang sedang mematikan laptopnya lalu ia melirik kearah Yangyang.

"Buat apa?" Tanya Renjun dengan suara kecil dan nada takut.

"Malem nanti adalah waktu yang tepat buat liat umur kematian Lo,"













Selepas itu Yangyang melepaskan cengkramannya sedangkan Renjun pergi keluar dari kamar Jisung dan menutup pintu kamar Jisung, namun Renjun masih terdiam di depan kamar Jisung sambil melamun.

"Maksud dia apa?" Tanya Renjun agak bingung.

"Kok omongan dia sama kayak Yihua waktu itu?" Tanya Renjun sambil terus melamun di depan kamar Jisung.

"Abang kenapa kesini? Kenapa gak bilang bilang Jisung dulu kalo mau kesini?"

Samar samar Renjun mendengar percakapan di antara keduanya.

"Gue kesini karena gue pengen ketemu sama ruh nya Yihua!"

Renjun melotot saat mendengar jawaban Yangyang yang terucap dengan spontan.

"Apa? Ruh Yihua?" Bingung Renjun.

"Jadi selama ini Yihua udah meninggal?"













"Jadi selama ini Yihua udah meninggal?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Catastrophe | Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang