Dengan mata terpejam Chenle meraba raba bagian sebelah ranjangnya yang ternyata kosong. Saat menyadari jika Jisung tak ada disebelahnya, Chenle langsung membuka kedua matanya dan melihat ke arah sekeliling kamarnya.
"Jisung kemana?"
Chenle mencoba menggosok pelan kedua matanya, berfikir jika mungkin ia salah melihat. Siapa tau sebenarnya Jisung ada disini, namun karena penglihatan yang agak kabur jadi Chenle malah menganggapnya tidak ada.
Saat pandangannya sudah tidak terlalu kabur, ternyata dugaan Chenle salah. Ini bukan salah penglihatannya yang agak kabur tapi Jisung memang tidak ada di kamar.
"Apa jangan jangan di lagi ke toilet ya?"
Chenle meraih sandal tidurnya, dan langsung bergegas pergi keluar dari kamarnya. Berjalan menuruni anak tangga dan langhaknya terarahkan menuju arah toilet.
"Cung?"
Tok.. tok..tok....
Chenle mengetuk pelan pintu kamar mandi, namun nihil tidak ada yang meresponnya. Ia mencoba membuka pelan, ternyata pintu toilet tidak terkunci dan ternyata isinya kosong.
"Kalo Jisung gak ada di toilet—ahh mungkin dia pindah kamar kali ya?" Chenle berjalan lagi ke arah tangga, berniat untuk mengecek kamar kamar abangnya. Siapa tahu Jisung pindah kamar.
"Di kamar bang Jeno gak ada tuh," Chenle menyembulkan kepalanya dibalik pintu kamar Jeno, ternyata Jisung tak ada disini. Chenle hanya mendapatkan Jeno yang sedang terlelap di alam mimpinya sambil menggunakan earphone di kedua telinganya.
Setelah dari kamar Jeno, Chenle beralih menuju kamar Haechan.
"Eh Lo belom tidur?" Sergah Chenle saat mendapati Haechan yang asik duduk sambil menghadap ke arah komputernya.
"Belom, ada apaan Lo Dateng ke kamar gue?" Tanya Haechan yang menyadari saat pintu kamarnya di buka oleh seseorang.
"Jisung masuk kamar Lo gak bang?"
"Lah, Jisung kan tidur bareng Lo. Ngapain Lo nanya ke gue?" Tanya Haechan sambil fokus menghadap komputer dan jarinya terus memainkan mouse untuk memenangkan gamenya.
"Justru karena itu, Jisung di kamar gue kaga ada. Gue kira dia numpang tidur di kamar Lo." Chenle berjalan lunglai, mencoba keluar dari kamar Haechan.
"Jisung gak ada kesini, Mana mau tu bocah tidur di kamar gue. Lo kayak yang gak tau dia orang kayak gimana. Dia baru masuk selangkah ke dalem kamar gue aja udah ngomel sana sini, ceramahin gue lah kalo kamar gue berantakan kayak kandang bagong. Lo cek kamar ayah aja Sono, biasanya dia tidur bareng ayah." Cerocos Haechan dengan dengusan kecil.
"Ayah kan lembur, kamarnya juga pasti di kunci." Tutur Chenle dengan malas.
"Yaudahlah, lo coba cek kamar lain aja." Chenle menutup pintu kamar Haechan dengan malas.
Saat ia hendak berjalan ke arah pintu kamar Renjun, ia mendengar suara seseorang yang sedang berbicara dan suara itu sepertinya berasal dari kamar Jaemin yang tepat berada di sebrang kamar Renjun.
"Ah mungkin hayalan gue aja kali ya? Kamar bang Jaemin kan pasti dikunci sama ayah." Chenle mencoba mengabaikan apa yang ditangkap oleh indera pendengarannya.
Namun saat ia sudah selangkah lagi untuk membuka pintu kamar Renjun, suara yang sedang mengobrol itu semakin meyakinkan Chenle jika di kamar Jaemin memang ada orang yang tengah mengobrol.
"Apa gue coba cek aja kali ya?" Chenle menyentuh knop pintu itu secara perlahan. Membuka pintu kamar Jaemin dengan hati hati.
Dari celah kecil Chenle mencoba mengintip isi kamar Jaemin.
Dan ia melihat Jisung ada disana.
Dan ia sendirian.
"Jisung ngobrol sama siapa?" Gerutunya sambil memperhatikan gerak gerik Jisung yang sepertinya tengah mengobrol dengan seseorang atau bahkan yang diajak berbincang oleh Jisung itu bisa jadi bukan manusia.
Karena Chenle tidak melihat wujud sang lawan bicara, Chenle hanya melihat disana ada Jisung sendirian.
Dan hal yang meyakinkan Chenle jika Jisung mengobrol bukan dengan manusia karena tepat di hadapan Jisung ada sebuah dupa yang menyala, dan baunya benar benar sangat tercium di sekitar kamar Jaemin.
"Gue udah ketemu sama Abang Lo Yihua,"
Samar samar itu yang Chenle dengar, tak mau jika ia kepergoki oleh Jisung nantinya. Chenle memutuskan untuk menutup kembali pintu kamar Jaemin.
"Yihua itu cewek yang ditanyain bang Renjun waktu itu kan? Yang katanya ketemu di ruang kelas sebelah kan?" Gumam Chenle.
"Ternyata cewek itu udah meninggal?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Catastrophe | Huang Renjun
Fanfiction"The more you complain the more chances you have to die,"