Bughh
Taeyong membanting pintu mobil agak keras, lalu duduk di samping kursi kemudi yang diduduki oleh Jaehyun.
Jaehyun yang dari tadi asik memainkan ponsel pun langsung mematikannya, dan menyimpan ponselnya.
"Udah beres meetingnya?" Tanya Jaehyun pada Taeyong yang baru saja selesai menggunakan sabuk pengaman.
"Udah," jawabnya sembari mengangguk kecil.
"Meetingnya lancar kan?" Lagi lagi jaehyun bertanya, untuk pertanyaan kedua kalinya Taeyong hanya mnjawab dengan deheman kecil.
Jaehyun menyalakan mesin mobilnya, mulai melajukan mobil untuk keluar dari area parkiran.
"Perkiraan gue bener, ternyata projek perusahaan gue bakal bersaing sama projek perusahaannya Johnny."
"Oh Lo udah ngira ngira? Sejak kapan?" Tanya Jaehyun sambil fokus mengemudi.
"Ya udah lumayan lama sih, bahkan gue udah tau itu sebelum tugas projek ini di bikin. Gue udah tau semuanya,"
Jaehyun agak aneh.
"Kok bisa?" Tanya Jaehyun sambil menatap Taeyong aneh.
Taeyong hanya menunjuk pelan kepalanya sendiri, sambil tersenyum licik ke arah Jaehyun.
"Lo pasti tau apa maksud gue,"
Jaehyun mengedikan bahunya, ia sendiri masih bingung apa arti dibalik senyuman itu.
"Sejak kapan Lo jadi cenayang?" Lanjut Jaehyun lagi yang membuat senyuman Taeyong semakin melebar.
"Bukan gue yang cenayang, tapi omah gue." Jawab Taeyong sambil menyeruput minuman yang dibelikan Jaehyun tadi.
"Omah gue yang tiba tiba ngasih info tentang ini semua," Taeyong menatap jalanan dengan senyuman yang semakin melebar.
"Gue bersyukur karena Johnny kenal gue sebagai Lee Taeyong,"
Jaehyun semakin bingung dengan maksud dari ucapan Taeyong. Taeyong berbicara dengan beberapa topik yang semua topik itu tak pernah Jaehyun pahami.
"Sebentar—Maksud Lo apa sih? Gue kaga ngerti." Jaehyun menggeleng geleng kan kepalanya tanda tak mengerti dengan semua ucapan yang keluar dari mulut Taeyong.
Taeyong tertawa sarkas.
"Lo tau sendiri kan Johnny itu anak yang sering bully gue waktu dulu di SMA." Jaehyun mengernyitkan keningnya, mencoba mengingat ngingat masa lalunya.
"Hah? Emang Lo satu sekolah sama gue sama Johnny? Kapan Johnny bully Lo? Kita satu sekolah aja kagak." Sahut Jaehyun yang membuat Taeyong lagi lagi tertawa.
"Lo gak kenal gue siapa aslinya gue juga?" Taeyong mengangkat kedua alisnya sambil tersenyum heran ke arah Jaehyun.
Sedangkan Jaehyun sendiri menatap Taeyong penuh tanya.
"Kenapa Lo gak kenal gue? Gue satu sekolah sama kalian. Gue kenal Yuta, Jungwoo, Doyoung, Johnny dan juga lo—"
Taeyong menjeda ucapannya.
"Gue kenal kalian sebagai pembully yang gak punya hati!"
Jaehyun masih merenung sambil fokus menyetir.
"Lo masih belum sadar siapa gue?"
Jaehyun menoleh sembari menggeleng. Taeyong tersenyum sambil mendekatkan bibir kearah telinga Jaehyun.
"Gue—" Taeyong menjeda bisikannya.
"Gue Bubu, cowok yang hampir mati di tangan Lo dulu!"
Pada saat yang sama Jaehyun menginjak rem mendadak saking kagetnya sampai ban mobil Taeyong berdecit ngilu. Untung saja minuman Taeyong tidak berhamburan kemana mana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Catastrophe | Huang Renjun
Fanfic"The more you complain the more chances you have to die,"