"Kenapa makanannya gak Lo makan?"
Jaehyun yang asik melihat makannya sambil melamun pun langsung menatap Doyoung yang duduk disebelahnya.
"Dia lagi diet kali," Jawab Yuta dengan asal sambil melahap makanan miliknya yang ia pesan tadi.
"Lo itu udah sempurna, ngapain Lo pake diet diet segala sih?" Tanya Jungwoo yang membuat Jaehyun menyimpan sendok yang ia pegang.
"Siapa yang diet sih? Gue lagi males makan aja. Nafsu makan gue mendadak ilang." Jaehyun sedikit menjauhkan posisi piring yang berisi makanan miliknya.
"Lo ga mood gini gara gara dimarahin Taeyong tadi hah?" Pertanyaan Yuta tak di gubris oleh Jaehyun.
"Halah, omongan Taeyong gausah di ambil hati kali. Biasanya juga Lo bebal kan kalo di omelin sama dia?" Sahut Doyoung yang diangguki oleh Jungwoo.
"Taeyong entar juga baik lagi, jadi Lo tenang aja. Mungkin Taeyong marah marah mulu juga karena dia lagi ada masalah kali, dia kan marah gak ke elo aja. Ke kita juga kayak gitu," Timpal Jungwoo.
Jaehyun menghela nafas saat teman teman yang lain malah salah tanggap, padahal sebenarnya mood Jaehyun hancur karena hal hal yang Taeyong ucapkan di mobil waktu itu.
Dan jujur, Jaehyun belum memberi tahu soal siapa Taeyong sebenarnya pada mereka bertiga.
Jaehyun jadi merasa labil, apakah ia harus berpihak pada Taeyong atau pada teman temannya yang lain?
"Gak sekali dua kali gue liat dia ngelamun terus, kayaknya dia lagi ada masalah lain." Jelas Yuta yang membuat perhatian Doyoung menuju padanya dan Jaehyun.
"Emang Lo punya masalah apa? Ada masalah sama orang luar Lo? Tumben gak bilang sama kita?" Cerocos Doyoung yang membuat Jaehyun menatapnya malas.
"Gue tuh sebenernya pengen cerita sama kalian, cuma gue—"
"Kenapa?" Jungwoo menatap Jaehyun dengan alis yang terpaut.
"Sebener—"
"Itu bang Doyoung,"
Ten sukses menyita perhatian ketiganya. Ten dan Winwin menyapa Yuta, Doyoung, Jungwoo dan Jaehyun yang duduk di meja lima. Jaehyun hanya tersenyum kaku saat Ten menyapanya.
"Loh kalian makan siang disini juga?" Tanya Johhny sambil duduk disebelah Doyoung.
Jaehyun semakin mati kutu saat Ten dan winwin ternyata datang bersama Johnny.
"Lo apa kabar anjir, mentang mentang udah jadi Ceo jadi jarang ketemu kita kita!" Heboh Doyoung yang membuat Johnny tertawa.
"Udah lama juga kita gak kumpul bareng kayak gini, sekarang jarang banget ada kumpulan atau sekedar nongkrong, kalau ada pun pasti gak lengkap." Sahut Jungwoo.
"Bang Johnny sama bang Ten mau pesen apa? Gue mau mesen makanan nih, biar sekalian." Saran Winwin sambil berdiri dari posisi duduknya.
"Samain kayak Doyoung aja deh, enak nih kayaknya." Sahut Johnny antusias.
"Bang Ten mau pesen apa?" Tanya Winwin beralih menatap Ten.
"Gue samain aja deh kayak lu," Winwin mengangguk lalu pergi menghampiri pelayan.
" Tumben Jaehyun diem? Biasanya dia paling receh." Jaehyun tersenyum kaku saat Johnny tertawa pelan ke arahnya.
"Dia akhir akhir ini agak aneh, dia jadi lebih pendiem." Sahut Jungwoo sambil meneguk minumannya.
"Loh kok bisa? Gak biasanya banget Lo kayak gitu Jae. Lo kenapa hah?" Johnny Menyenggol lengan Jaehyun pelan.
"Gue biasa aja, gue juga gak apa apa." Ucap Jaehyun sambil memalingkan wajahnya dari Johnny yang terus menatapnya.
"Gue denger denger anak lo hilang ya? Apa polisi udah temuin Jaemin?"
Jaehyun meneguk Salivanya kasar saat Yuta bertanya hal itu pada Johnny, topik itu sungguh sangat sensitif bagi Jaehyun.
"Iya, gue juga gak tau harus kemana lagi cari Jaemin. Polisi belum nemuin apa apa,"
Semakin merasa tidak nyaman karena topik yang mereka bicarakan adalah topik yang membuat Jaehyun agak sensitif, Jaehyun berdiri dari posisinya.
"Loh loh Lo mau kemana?" Sahut Ten sambil menarik tangan Jaehyun agak kembali duduk disebelahnya.
"Gue pergi duluan ya, gue—gue lupa kalo gue hari ini harus jemput Rose." Jaehyun gelagapan sendiri.
"Tapi makanan Lo belom Lo makan sedikit pun anjir, sayang kalo gak dimakan." Jelas Yuta yang membuat Jaehyun mengemas barang miliknya.
"Lo makan aja, gue duluan ya. Sorry gak bisa lama lama," Jaehyun menyeka keringat dinginnya lalu dengan langkah cepat ia pergi meninggalkan area restoran.
Johnny menatap yang lain bingung.
"Dia kenapa sih? Kok dia agak aneh?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Catastrophe | Huang Renjun
Fanfiction"The more you complain the more chances you have to die,"