37

826 106 3
                                        

"Aku liat, akhir akhir ini kamu sering ngelamun Jae." Jaehyun menoleh ke arah Rose yang duduk disebelah kursi kemudi yang ia duduki.

"Apa kamu lagi ada masalah Jae?" Tanya Rose hati hati, Jaehyun masih diam fokus menatap jalanan dan menyetir.

"Its, okay kalau gak mau cerita. Aku gak akan maksa, cuma kamu jangan kebanyakan ngelamun ya. Aku takutnya kamu kenapa Napa," Ucap Rose lagi yang membuat Jaehyun menghentikan mobilnya di pinggir jalanan sepi.

Rose yang melihat Jaehyun memberhentikan mobil pun langsung menatapnya sedikit merasa bersalah.

"Aku salah ngomong ya? Sorry—"

Jaehyun meraih pergelangan tangan Rose, dan mengusapnya lembut.

"Kamu gak salah ngomong kok, santai aja kali."  Jaehyun sedikit tertawa di sela sela ucapannya, dan sepertinya itu terdengar seperti tawa paksaan.

"Terus kenapa kamu berhentiin mobil disini?"

Jaehyun menyadarkan punggungnya ke kursi mobil yang terasa empuk, kepalanya menoleh ke arah Rose.

"Aku capek,"

Wajah Jaehyun berubah menjadi agak muram, Rose yang melihat itu langsung mengusap Surai hitam rambut Jaehyun.

"Capek kenapa sih? Cerita sama aku bisa kan?" Tanya Rose sambil bersandar dan sama sama menatap wajah Jaehyun.

"Aku merasa kalo aku nggak pantes buat kamu, aku jahat Rose, aku orang jahat tapi aku gak mau lepasin kamu."

Rose menyingkirkan poni kecil yang menutupi jidat Jaehyun.

"Loh kok kamu ngomongnya gitu? Emang kamu ngelakuin apa sampe kamu ngatain diri kamu sendiri jahat terus gak pantes buat aku?"

"Kamu tau, pengakuan Taeyong bikin aku sadar diri Rose."

Rose semakin bingung oleh ucapan Jaehyun yang entah apa itu artinya.

"Emang Taeyong bilang apa sih?" Tanya Rose dengan lembut.

"Kamu tau, Taeyong itu si Bubu yang dulu sering   di bully Genk aku waktu masa SMA. Aku kalo inget masa masa itu selalu merasa kalo aku bukan orang baik baik, makannya aku mikir aku itu kayaknya gak pantes buat kamu."

Rose tersenyum teduh.

"Itu kan dulu Jae, sekarang kan kamu udah sepenuhnya jadi orang baik. Aku seneng kalo kamu bisa sadar sama kesalahan kamu, tapi kamu gak usah kayak gini juga. Anggap perilaku masa lalu yang jelek itu pelajaran buat kamu,"

"Tapi Rose aku hampir bunuh Taeyong dan aku merasa bersalah banget,"

"Iya, aku ngerti. Tapi kan sekarang kamu udah berubah. Udah ah jangan overthinking gitu." Bujuk rose yang membuat Jaehyun menggeleng lemas.

"Inti masalahnya bukan disitu,"

"Terus?"

"Kamu tau? Karena sikap aku sama yang lain suka bully Taeyong, dia jadi punya dendam."

"Dan dia dendam banget karena aku sama Johnny udah hampir bunuh dia waktu itu," Jaehyun lagi lagi menjeda ucapannya.

"Terus?"

"Aku merasa bersalah karena Taeyong balas dendam bukan ke aku ataupun ke Johnny, tapi dia mau bales dendam sama anak kembarnya Johnny yang gak tau sedikitpun soal masa lalu dia."

"Maksud kamu—Taeyong mau lampiasin rasa dendamnya ke Renjun, Jaemin, Jeno, sama Haechan?" Jaehyun menganggguk lemas.

"Makannya aku merasa jahat juga, karena itu. Taeyong mau bunuh mereka berempat sekaligus rebut proyek perusahan Johnny. Aku merasa berdosa, padahal yang salah aku sama Johnny tapi kenapa Taeyong malah lemparin semua dendamnya ke anak anak Johnny yang tau apa apa. Bahkan keluarga mereka juga hancur. Aku gak tau harus berpihak sama siapa, aku pengen berpihak ke Johnny karena Taeyong udah keterlaluan tapi—" Jaehyun tak sanggup melanjutkan kata katanya ia menangis saat Rose memeluknya dan mengusap punggungnya lembut.

"Kamu udah kasih tau Johnny soal ini semua?" Tanya Rose dengan lirih.






"Kalo aku kasih tau ini semua ke Johnny—"


















"Taeyong juga bakal bunuh aku Rose—" Rose melepas pelukannya.

"Sejahat itu Taeyong?" Rose terlihat benar benar tak percaya. Jaehyun hanya menampakan wajah cemas sekaligus merasa bersalahnya.


"Jadi aku harus gimana Rose?"



"Jadi aku harus gimana Rose?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Catastrophe | Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang