Chapter 5

286 37 179
                                    

Pagi harinya Karleen terbangun di atas ranjang kamar yang sempat dirinya tempati kemarin sore dan ia menoleh pada pintu kamar yang terbuka menampilkan Benjamin yang tersenyum ramah padanya.

"Selamat pagi, nona Karleen. Maaf, kami akan sedikit mengganggu waktumu." ucapnya menoleh pada pintu kamar yang menampilkan Amber bersama Brenda yang langsung membawa masuk banyak paper bag pada kedua tangan mereka. "Segera bereskan dan nona, mari ke bawah untuk sarapan." lanjutnya yang dibalas anggukan oleh Karleen.

"Pergilah, aku akan ke kamar mandi terlebih dahulu." ucap gadis itu datar lalu beringsut turun dari atas ranjang untuk melangkah memasuki kamar mandi.

Di dalam sana ia terdiam memperhatikan wajah bangun tidurnya dari pantulan cermin wastafel dan gadis itu tersenyum miris mengingat pilihan yang Harry berikan pada dirinya.

Sekarang ia hanya harus berpikir, apakah ia akan menerima tawaran dari Harry? Hidupnya memang akan terjamin, tapi haruskah Karleen rela menjatuhkan harga dirinya sendiri hanya untuk kemewahan?

Suara ketukan pintu menyadarkan Karleen yang kini langsung menghapus cepat kedua pipi basahnya dan ia menoleh memperhatikan pintu kamar mandi yang masih diketuk pelan.

"Nona, ini aku Amber. Tuan Styles sudah menunggu anda di meja makan." sahut Amber dari dalam luar kamar mandi yang mana membuat Karleen langsung menghembuskan napas kasar.

"Aku akan segera turun!" ucap Karleen sedikit berteriak lalu segera melangkah masuk ke dalam bilik shower seraya melepaskan seluruh pakaiannya untuk segera mandi pada pagi hari.

Selesai membersihkan tubuhnya ia segera keluar dari dalam kamar mandi dengan balutan kimono putih kebesaran yang sampai hingga sebatas lutut. Gadis itu tersenyum tipis pada Amber yang memberikan pakaian baru padanya.

"Tolong percepat, Tuan Styles telah menunggu." ucapnya sebelum melangkah pergi memasuki ruang pakaian yang terlihat berantakan dengan barang-barang baru yang sepertinya si berengsek itu yang membelinya.

Dengan malas gadis itu segera masuk ke dalam kamar mandi untuk mengenakan pakaian. Setelah selesai Karleen segera turun ke lantai bawah untuk menemui Harry yang telah menunggu dengan wajah angkuhnya di kursi meja makan sendirian.

"Kau masih menungguku rupanya? Seharusnya tadi aku tak usah datang agar kau mati kelaparan." sahut Karleen begitu tak sopan ketika baru saja menginjakkan kaki di atas lantai ruang makan.

"Jaga biaramu, Karleen."

"Tidak memanggilku jalang kecil, eh?" tanya Karleen terkesan mengejek yang mana membuat Elliot dan Benjamin yang berdiri di luar pintu masuk langsung mengangkat tubuh gadis itu untuk terduduk di kursi makan.

Gadis itu kali ini diam dengan wajah bingung ketika melihat Elliot bersama Benjamin kini berdiri tegak di kedua sisi tubuhnya yang menghadap meja makan panjang berisi banyak hidangan makanan.

"Tenangkan dirimu nona Karleen dan mari mulai sarapan sembari membahas kerja sama---"

"Kerja sama apa?!" teriak Karleen hendak menggebrak meja makan namun dengan cekatan Elliot bersama Benjamin menahan kedua tangannya. Sekarang gadis itu mengerti kegunaan makhluk hidup di kedua sisi tubuhnya.

"Lihat, ternyata kau benar-benar nyaris sama seperti binatang."

"Binatang? Dasar bereng---" ucapan Karleen terhenti ketika Benjamin langsung membungkam mulut gadis itu hingga Karleen mematung dengan kedua mata terbuka lebar akibat kaget.

"Kerja bagus, kawan. Sepertinya aku memang membutuhkan bantuan kalian." ucap Harry tersenyum puas melihat Karleen yang mengernyit keheranan ketika melihat Elliot mendekatkan sendok berisi potongan omlet pada mulutnya.

RICH MAN [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang