Chapter 1

463 45 120
                                    

Kota Birmingham sedang di guyur hujan deras sejak pagi hari dan suara petir terdengar bersahutan di atas langit. Dedaunan juga ranting-ranting pohon terus berjatuhan oleh hembusan angin yang begitu kencang. Beberapa orang memilih untuk tetap di rumah untuk menikmati minuman hangat sambil terduduk di dekat perapian.

Namun tidak dengan seorang pria berpakaian formal yang kini keluar dari dalam mobil dengan payung hitam yang menutupi tubuhnya dari guyuran air hujan. Dengan bibir sedikit bergetar karena hembusan angin yang begitu menusuk kulit pria itu tetap melangkah mendekati bangunan tua berukuran lumayan besar di hadapannya.

Jemarinya bergerak menekan bel pintu setelah sampai di teras bangunan itu dan tak lama pintu terbuka menampilkan seorang wanita paruh baya yang menampilkan wajah terkejut ketika melihat kehadirannya.

"Tuan Styles! Masuklah, di luar sangat dingin." ucapnya melebarkan pintu pada pria tersebut yang tersenyum lalu melangkah masuk setelah menutup payung miliknya untuk diletakkan di gantungan dekat pintu masuk.

"Anda sendirian, Tuan?"

"Tidak, Aku pergi bersama Ben. Dia akan segera datang membawa beberapa kardus barang ke dalam." ucap pria tersebut seraya terduduk di atas sofa ruang tamu dan menoleh pada wanita tadi yang kini terduduk di seberangnya.

"Aku senang kau kembali berkunjung Tuan, mengapa tak memberitahu kami? Birmingham sedang bercuaca cukup buruk beberapa hari ini." ucapnya terlihat cemas melihat pakaian pria tersebut yang sedikit basah. "Aku akan membawakan pakaian kering untukmu Tuan, tunggu sebentar." lanjut wanita itu sebelum bangkit lalu melangkah pergi meninggalkan pria tersebut yang hanya mengangguk disertai senyuman tipis.

Pintu terbuka menampilkan seorang pria berambut coklat yang kini melangkah masuk dengan beberapa kardus di kedua tangannya. Dia meletakkannya di dekat sofa lalu tersenyum tipis pada pria bermata hijau yang tengah terduduk di dekatnya.

"Ben, duduklah. Kau bisa membawa yang lain setelah hujan reda." ucapnya yang mana dibalas anggukan patuh oleh pria tersebut yang menampilkan senyuman sopan.

"Terimakasih Tuan." balasnya ikut terduduk di salah satu sofa single di dekat bosnya yang kini menoleh pada wanita paruh baya tadi yang kembali dengan beberapa pakaian kering.

"Gantilah pakaian kalian, aku akan membawakan minuman hangat."

"Terimakasih, Julia." ucap pria bermata hijau yang langsung bangkit mengambil pakaian yang wanita itu bawakan. Dia menoleh pada pria bernama Ben tadi lalu memberikan pakaian kering lain padanya. "Ganti pakaianmu." lanjutnya tersenyum tipis sebelum melangkah pergi memasuki salah satu kamar di dekat ruang tamu.

Suara petir semakin terdengar bersahutan dan pria tersebut dengan cepat segera mengganti pakaian basah yang membalut tubuh tinggi kekarnya.

Pria itu menoleh pada jendela kamar memperhatikan guyuran air hujan yang begitu deras pada sore hari tersebut dan kedua matanya menyipit melihat seorang gadis terbalut hoodie hitam kebesaran juga celana hitam kebesaran kini berlari menyeberangi jalan bersama seorang pria tinggi yang merangkul bahunya erat.

Kedua kakinya tanpa sadar melangkah mendekat pada jendela kamar hingga pria itu dapat lebih jelas memperhatikan gadis berambut coklat terurai tersebut yang kini berlari mendekati gedung panti.

Keningnya berkerut samar dan kepalanya bergerak mengikuti langkah gadis tersebut yang kini berjalan masuk ke dalam panti bersama pria asing tadi dengan keadaan basah kuyup.

"Pergilah, kita bertemu di dapur."

Suara langkah kaki menjauh mengundang pria tersebut yang kini perlahan membuka pintu kamar memperhatikan gadis berpakaian basah tadi kini melangkah cepat menaiki undakan tangga sendirian.

RICH MAN [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang