Jika kau berpikir memilih hubungan dengan pria kaya raya itu beruntung, maka kau salah. Karena jika kau tak punya apapun, maka mereka akan memperbudak dan memperlakukanmu dengan semena-mena. Kasta sangat dipentingkan dalam pertemanan orang kaya dan...
Karleen melangkah mengekori Harry memasuki kamar hotel dan memutar pandangan memperhatikan kamar yang cukup tertutup dengan warna lampu warm yang terkesan begitu hangat berada di dalam ruangan mewah tersebut.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Istirahatlah selagi Elliot memesan makanan. Aku mau mandi." sahut Harry melangkah masuk ke dalam kamar mandi meninggalkan Karleen yang langsung melemparkan tubuh ke atas ranjang.
Ia memejamkan kedua mata mencoba beristirahat dan tenggelam ke dalam mimpi mengabaikan Harry yang tengah memperhatikannya dari ambang pintu kamar mandi yang belum tertutup.
Pria itu tersenyum memperhatikan Karleen dengan tatapan yang sulit diartikan sebelum menutup pintu kamar mandi tanpa suara gaduh yang akan mengganggu waktu istirahat Karleen.
Nyaman terpejam tanpa sadar Karleen terlelap dengan sepatu yang masih membaluti kedua kakinya juga tali tas selempang yang berada pada genggaman tangan kanannya yang mulai terlepas.
Harry melangkah mendekati ranjang dengan balutan handuk yang melilit pada pinggulnya dan dia terduduk di sisi ranjang memperhatikan wajah damai Karleen yang sepertinya terlihat nyaman dengan posisi tidur asalnya.
Dia beringsut berdiri dari ranjang dan ketika mendengar suara ketukan pintu lalu melangkah mendekat untuk membuka pintu kamar hotel. Menemukan Benjamin bersama Elliot yang telah menenteng dua paper bag pada masing-masing tangan mereka.
"Pesanan anda, Tuan." ucap Elliot menyerahkan paper bag yang dirinya bawa bersama Benjamin kepada Harry yang langsung menerimanya disertai senyuman tipis. "Kami permisi." lanjutnya sebelum melangkah pergi meninggalkan si mata hijau yang segera menutup pintu kamar.
Meletakkan dua paper bag kecil di atas nakas dan menoleh pada Karleen yang masih terlelap lantas segera mengambil sepasang pakaian baru dari salah satu paper bag hitam berukuran cukup besar.
Dengan cepat dia segera mengenakan pakaian baru tersebut dan terduduk di sisi ranjang seraya mengambil paper bag kecil lalu mengeluarkan satu kotak makanan yang para bawahannya beli.
Baru saja membuka kotak suara erangan pelan Karleen terdengar mengalihkan pandangan Harry yang langsung menoleh menemukan gadis itu yang mengerjapkan kedua mata perlahan.
Dia mengabaikan Karleen lantas segera mengalihkan pandangan untuk menyantap makanan miliknya dan merasakan pergerakan pada kasur ketika gadis di belakangnya beringsut terduduk dengan kedua mata sedikit menyipit.
"Apa kau punya makanan? Aku lapar." ucap Karleen cemberut dan mengelus perutnya yang terdengar berbunyi pelan. Mengundang tatapan terkejut Harry yang kini mengerjap menatap gadis tersebut tak percaya.
"Kau sangat kelaparan? Bukankah kita sudah sarapan beberapa jam yang lalu?"
"Aku belum makan siang." ucap Karleen tersenyum polos lalu beralih terduduk di samping Harry yang langsung mendelik menatap gadis tersebut dengan penuh ejekan.