"Bertahanlah.." bisikan itu terdengar oleh Allyson yang tengah merintih memeluk erat perutnya yang mulai membuncit dengan kedua tangan dan Harry berkali-kali mengumpat marah akan keterlambatan sang supir yang tengah mengendarai mobilnya di tengah malam tersebut.
Suara deringan ponsel mengalihkan perhatian Harry yang langsung mengambil ponsel dari dalam saku celananya dan segera mengangkat panggilan lalu menempelkan benda tersebut pada telinganya.
"Ya dokter Cam, kami sudah sampai di San Diego. Kami sedang berada di perjalanan menuju ke sana." ucapnya segera mematikan sambungan telepon dan langsung menarik tubuh Allyson ke atas gendongannya setelah mobil berhenti di kawasan rumah sakit.
Dengan cepat Harry membawa Allyson memasuki gedung rumah sakit dan langsung berteriak meminta bantuan pada suster yang berjaga di bagian depan.
"Suster, tolong!" teriaknya berhasil membuat beberapa suster berlari cepat dengan ranjang rumah sakit. Lantas Harry segera membaringkan tubuh Allyson di atasnya dan ikut berlari mendorong ranjang dengan tambahan roda di bawahnya tersebut.
"Harry..."
"Bertahanlah Ally, bayi kita pasti akan baik-baik saja." ucapnya begitu cemas dan menggenggam erat salah satu tangan gadis tersebut yang tengah dibawa menuju ruangan di lantai atas menggunakan lift.
Dalam tempat juga waktu yang sama Karleen yang terbaring di atas ranjang dibawa masuk ke dalam salah satu ruangan di lantai yang sama dengan lantai yang Harry pijak saat ini. Sayangnya pria itu sama sekali tak menyadari kehadirannya.
Berbeda dengan Harry yang melangkah berbelok mengikuti langkah suster yang membawa masuk Allyson ke dalam ruangan lain di lantai yang cukup sepi tersebut.
Harry berhenti bergerak dan berdiri di hadapan pintu ruangan lain ketika Allyson telah dibawa masuk oleh suster dan tengah ditangani oleh dokter kepercayaannya di dalam sama.
Suara teriakan mengalihkan pandangan pria tersebut dan Harry sadar, ada seseorang yang tengah melahirkan di lantai tersebut. Namun entah mengapa tiba-tiba pria itu merasakan dadanya bergemuruh.
Keringat mengalir perlahan membasahi pelipisannya, jantungnya berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya. Dia melangkah mundur lalu menjatuhkan bokongnya di atas kursi tunggu.
Kedua netra hijaunya berkaca-kaca dan salah satu tangannya bergerak menyentuh dadanya yang bergemuruh entah karena alasan apa. Apa yang sebenarnya terjadi?
"Tarik napas, dorong." perintah sang dokter pada Karleen yang tengah berjuang melahirkan bayinya ditemani Elliot yang setia menemaninya di sana.
"Huh... Huh... Arghhhh!"
"Ya bagus, sedikit lagi." Karleen kembali mengikuti instruksi dokter tersebut dan kembali berjuang selagi mencengkeram kuat tangan Elliot beserta mencakar kuat sprei di bawahnya.
"Ayo Karl, kau pasti bisa." bisik Elliot begitu cemas seraya merunduk memberikan kecupan pada kening berkeringat Karleen yang kembali berteriak mengikuti instruksi dokter.
"Sedikit lagi, nona. Tarik napas, dorong."
"ARGHHHH!"
Teriakan paling kerasnya berhasil menghasilkan suara tangisan bayi yang membuat Elliot dan Karleen menghembuskan napas lega disertai senyuman haru.
Tangisan bayi tersebut semakin membuat dada Harry bergemuruh dan tanpa sadar air matanya terjatuh secara tiba-tiba. Apa yang terjadi padanya?
"Karleen..." bisiknya tiba-tiba mengingat sosok gadis yang selama ini tak pernah dia lihat kembali. Suara jeritan keras lain berhasil menyadarkan Harry akan sosok Allyson yang tengah berada di dalam ruangan di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RICH MAN [H.S]
Fiksi PenggemarJika kau berpikir memilih hubungan dengan pria kaya raya itu beruntung, maka kau salah. Karena jika kau tak punya apapun, maka mereka akan memperbudak dan memperlakukanmu dengan semena-mena. Kasta sangat dipentingkan dalam pertemanan orang kaya dan...