Chapter 2

342 40 94
                                    

Besoknya Harry kembali berkunjung ke panti asuhan seorang diri dan dia kini telah terduduk di atas sofa ruangan Julia sambil menunggu wanita itu yang kini tengah berdiri di dekat lemari berisi identitas para anak-anak panti.

Wanita itu melangkah mendekat dengan satu Map hitam di tangannya dan ia terduduk di atas sofa seraya meletakkan Map tersebut dia atas meja. Pandangan Harry terpaku pada isi Map yang menampilkan satu foto gadis kecil berambut pirang tengah menggigit jari jempolnya sendiri.

"Karleen Allard, gadis kelahiran 2003 yang kini berusia 18 tahun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Karleen Allard, gadis kelahiran 2003 yang kini berusia 18 tahun. Dia berasal dari Jerman dan dititipkan pada panti asuhan Birmingham oleh neneknya saat berusia delapan tahun. Orang tuanya meninggal oleh kecelakaan lalu lintas dan diduga ayahnya berkendara dalam keadaan mabuk." jelas Julia menceritakan sedikit riwayat Karleen yang berhasil membuat Harry terdiam.

"Kau pikir mereka pecandu?"

"Ayahnya terlibat dalam kasus kekerasan pada anak juga istrinya. Neneknya bilang Karleen memang berniat akan dijual ke tempat prostitusi saat itu. Ester, ibunya Karleen memberikan putrinya pada Della selaku neneknya untuk dibawa kabur ke Birmingham. Ayahnya hendak menyusul dalam keadaan mabuk dan pada akhirnya Ester juga menjadi korban dalam kecelakaan itu."

"Jadi Karleen anak yang kurang kasih sayang?"

"Bisa dibilang begitu, Della bilang jika Karleen hanya di rawat olehnya karena Ester sibuk bekerja saat itu. Ayahnya adalah seorang pecandu dan pemabuk hingga tak mau lagi bekerja untuk membiayai anak juga istrinya." ucapnya membuat Harry mengangguk pelan lalu mengambil foto kecil Karleen yang begitu menggemaskan tersebut.

"Beritahu aku sifat buruk yang dia miliki." ucap Harry yang berhasil membuat Julia terdiam dengan tatapan bingung. Bukankah harusnya dia mencari tahu sifat baiknya?

"Bagaimana dengan sifat baiknya?"

"Orang jahat juga memiliki sifat baik, Julia. Katakan saja sifat buruknya." jawab Harry santai seraya meletakkan foto kecil Karleen di atas meja.

"Dia memiliki sikap yang cukup brutal dan sepertinya memang menurun dari ayahnya. Dia tak suka di bantah dan tak suka diperintah. Karleen anak perempuan yang cukup keras juga... Pemarah."

"Apa dia pernah melakukan sesuatu yang mengejutkan?" tanya Harry mulai penasaran pada wajah polos Karleen yang ternyata cukup menipu dugaannya.

"Dia suka membentak, berkata kasar, dan melempar barang ketika marah. Kau yakin akan memilihnya?" tanya Julia kurang yakin setelah menjelaskan sikap Karleen yang cukup berbeda dari anak perempuan lainnya.

"Anggap saja tantangan untukku. Bereskan barangnya Julia, aku akan menjemputnya besok pagi. Ingat, jangan membuatnya ketakutan dan berpikir buruk tentangku." ucap Harry beringsut berdiri seraya membereskan Map hitam dari atas meja untuk dirinya bawa. "Aku akan menandatanganinya besok pagi." lanjutnya menunjuk selembar kertas persetujuan di atas meja.

RICH MAN [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang