Malamnya kini Karleen telah terduduk di atas sofa dengan balutan gaun hitam terbuka yang menampilkan paha mulus juga belahan dadanya yang sengaja diperlihatkan. Punggungnya bahkan ikut terekspos menampilkan betapa indahnya kulit milik gadis tersebut.
Gaun pilihan dirinya sendiri itu begitu terlihat menantang untuk siapapun yang melihatnya karena bahkan bagian bawah dadanya sedikit menyembul keluar yang akan mengundang tatapan mata nakal dari para pria.
Entah untuk apa tujuannya, namun Karleen begitu menyukai gaun yang dirinya kenakan dan sengaja mencepol asal rambut panjangnya dengan beberapa helai rambut yang dibiarkan bebas yang semakin menambah kecantikan untuk wajahnya.
Suara deringan ponsel mengalihkan pandangan Karleen yang kini meraih purse berawarna senada dan mengambil benda mahal tersebut dari dalamnya.
Daddy Harry 🦋
"Ya?" tanya Karleen menempelkan benda mahal tersebut pada telinga lalu meraih purse dari atas meja seraya beringsut berdiri untuk melangkah mendekati pintu kamar.
"Aku menunggu di bawah. Jangan katakan jika kau belum siap."
"Tidak bisakah kau menjemputku?" tanya Karleen kesal sambil membuka pintu kamar tanpa lupa menutupnya kembali dengan gerakan pelan.
"Menjemput? Kau bukan seorang putri kerajaan Karleen, jangan manja."
Sambungan telepon terputus membuat Karleen berdecak muak lalu melangkah malas sambil memasukkan ponsel ke dalam purse miliknya.
Suara langkah kaki yang mendekat mengalihkan pandangan Harry yang tengah berdiri sambil bersandar pada tembok dengan balutan suit hitam rapi yang anehnya begitu senada dengan gaun Karleen.
Balutan heels hitam mahal berhak tinggi itu membuat Harry menggigit bibir dan menaikkan pandangan menemukan seorang Karleen kini melangkah menuruni undakan tangga terakhir disertai senyuman miring.
Balutan gaun setengah paha dengan belahan dada berbentuk v juga tambahan tali rantai itu semakin membuat libido Harry langsung naik meskipun hanya melihat tubuh Karleen yang masih terbaluti pakaian.
"
Selamat malam, Tuan Styles." sapanya sedikit merunduk sengaja memamerkan belahan dadanya yang mana membuat Harry menyeringai seraya melangkah mendekat memeluk erat pinggul Karleen.
"Sengaja menggodaku, eh?"
"Seorang pelacur tidak boleh mengecewakan Tuannya dengan penampilan yang buruk, bukan?" ucapan Karleen yang santai itu entah mengapa membuat seringaian Harry perlahan meluntur.
Tatapan sendu dari netra hijau itu merupakan pemandangan pertama untuk Karleen yang kini terperangah kaget melihat otot wajah kaku Harry. Apa yang terjadi padanya? Remasan pada pinggulnya membuat gadis tersebut semakin bingung akan sikap Tuannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RICH MAN [H.S]
FanficJika kau berpikir memilih hubungan dengan pria kaya raya itu beruntung, maka kau salah. Karena jika kau tak punya apapun, maka mereka akan memperbudak dan memperlakukanmu dengan semena-mena. Kasta sangat dipentingkan dalam pertemanan orang kaya dan...