Chapter 14

223 35 115
                                    

Terimakasih untuk segala bentuk dukungan kalian dan berkat kalian aku kembali mood untuk melanjutkan cerita ini 😥

Sekali lagi terimakasih banyak untuk semua dukungan kalian 💖🌹🌸🌻

***

Sampai di dalam kamar hotel Harry lantas segera mengusir Elliot dan Benjamin lalu segera melangkah mendekati Karleen yang sedang menangis sambil terduduk di atas lantai memeluk erat kedua lututnya dan menghindar ketika pria itu hendak menyentuh wajahnya.

"Beraninya kau mengambil barang pribadiku, jalang. Kau pikir aku akan diam? Tidak Karleen, kau telah mengusik kehidupanku." ucap Harry menekan keras kedua pipi Karleen menggunakan satu tangan.

Menatap tajam ke arah Karleen yang sedang menangis pilu dan mengerang kesakitan ketika salah satu kakinya yang terbaluti sepatu tipis ditekan kuat menggunakan lutut oleh Harry yang masih terkuasai emosi.

"Minta maaf atau kau mati di tanganku."

"A-aku minta maaf, ahh sakit..." rintihan Karleen membuat Harry menarik kasar tubuh gadis itu untuk bangkit dan memaksa gadis tersebut untuk terduduk ujung ranjang.

"Kau berjanji untuk tidak mencampuri privasiku?!"

"Tidak, tidak Harry aku janji. Ini yang pertama dan terakhir." ucap Karleen ketakutan dengan tubuh yang terjatuh ke atas kasur ketika si mata hijau mendorongnya lalu terduduk di atas perut gadis itu sebelum merunduk memagut kasar bibirnya.

"Good girl." ucap Harry melepaskan pagutannya lalu beringsut turun dari ranjang sebelum melangkah keluar dari dalam kamar meninggalkan Karleen yang langsung berlari memasuki kamar mandi dan berteriak keras di sana. Melampiaskan seluruh emosi dan rasa sakit yang begitu membebani pikiran juga hatinya.

Siangnya Karleen menyantap makan siang dengan tak berselera dan sesekali menoleh pada Elliot bersama Benjamin yang terduduk tak jauh dari posisinya. Tentu Harry yang menyuruh mereka untuk terus membuntuti gadis tersebut.

"Elliot, bisa kau kemari?" Karleen bertanya setelah menyelesaikan makan siangnya dan menoleh pada pria bermata biru tersebut yang langsung bangkit lalu beralih terduduk di hadapannya.

"Iya nona?"

"Bisa tolong temani aku pergi keluar?" pintanya yang mana membuat Elliot terdiam lalu menoleh pada Bemjamin yang langsung mengangguk sembari menyantap makan siang miliknya dengan lahap.

"Tentu nona, mari." ucap Elliot sebelum melangkah pergi bersama Karleen meninggalkan kawasan restoran dan mereka berdua berakhir terduduk di bangku dekat menara eiffle.

Karleen menghembuskan napas kasar lalu bersandar pada bangku dan menoleh pada Elliot yang hanya terdiam sambil memperhatikan orang-orang yang berlalu lalang di sekitar mereka.

"Aku membaca buku pribadi milik Harry pagi ini... Dan aku menemukan nama Ally di sana. Harry terlihat sangat menyayangi gadis asing itu. Siapa dia?" tanya Karleen yang mana hal itu tak di balas apapun oleh Elliot yang masih terdiam memainkan jemarinya. "Elliot?"

"Suatu hari kau akan tahu." Elliot berkata lalu menoleh pada Karleen yang langsung terdiam dengan wajah bingung. "Meskipun kau memaksaku untuk memberitahumu, aku tetap akan sadar posisiku." lanjutnya sebelum beringsut berdiri.

"Aku hanya butuh jawaban."

"Jawaban yang hanya akan membuat Tuan Styles memecatku? Tidak Karleen, aku menggantungkan hidupku padanya dan aku tak punya pilihan lain selain tetap patuh selama aku masih membutuhkan uangnya untuk hidupku." ucapan Elliot terasa begitu menyindir Karleen yang ikut bangkit.

RICH MAN [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang