What did you hope at this Chapter?
Adulth? Of course Bestie!⚠️WARNING⚠️
🎥🔞BERISI ADEGAN SEKSUAL🔞🎥IF YOU DON'T LIKE THIS, JUST GO OUT!
***
Selama seharian penuh itu Karleen benar-benar tak bisa pergi keluar kamar bahkan hanya untuk menyantap makanan. Beruntung Amber mengerti dan selalu membawakan makanan enak ke dalam kamar.
Malamnya Amber kembali datang membawakan makan malam disertai senyuman ramah dan dengan setia menunggu Karleen selesai menyantap makanan tersebut sebelum kembali izin pergi untuk mengerjakan tugasnya.
Suara dari layar televisi yang menyala mengisi keheningan di dalam kamar milik Karleen dan ia menoleh pada gorden jendela juga kaca balkon yang telah tertutup rapat.
Bosan, itulah yang Karleen rasakan saat ini dan lagi lagi ia merasa begitu prihatin pada dirinya sendiri. Siapa yang rela mengorbankan tubuhnya untuk menjadi boneka pemuas seorang pria asing? Tentu hanya Karleen, mungkin.
Suara pintu terbuka mengalihkannya pandangan gadis tersebut yang kini menoleh menemukan Harry melangkah masuk dengan pakaian santai juga paper bag kecil di tangannya.
Tidak, tak ada lagi senyuman semenjak pria itu berhasil mententuhnya dan Karleen kini mengalihkan pandangan pada layar televisi seraya membenarkan posisi duduknya yang tengah bersandar pada kepala ranjang.
Paper bag itu kini Harry letakkan di atas pangkuannya dan gadis itu menoleh pada pria tersebut yang terduduk di sisi ranjang dengan wajah datar. Nyaris tak dikenali oleh Karleen yang awalnya diberikan perlakuan ramah dari si mata hijau.
"Apa ini?"
"Ponsel barumu." balasnya singkat lalu mengalihkan pandangan ke arah lain yang mana membuat Karleen tersenyum miris lalu mengambil sebuah kotak dari dalam paper bag tersebut.
Ia begitu terkejut menemukan sebuah ponsel mahal yang nyaris tak pernah dipromosikan di televisi karena tentu hanya orang-orang ber-uang yang mampu membeli benda ber-merk tersebut.
"Kau bisa menggunakannya?" Harry bertanya pada Karleen yang kini tengah membuka kotak tersebut dan menemukan ponsel berwarna hitam canggih dengan logo apel tergigit di belakangnya.
"Sedikit." balas Karleen yang mana membuat Harry menaikkan salah satu alisnya heran.
"Kenapa sedikit?"
"Huh? Karena... Aku hanya pernah memainkannya beberapa kali. Itupun aku menggunakan ponsel milik Niall." ucap Karleen tersenyum tipis yang mana membuat Harry terdiam memandang lekat wajah polos gadis remaja tersebut.
"Pria yang menunggumu ketika aku menjemputmu?" Karleen mengangguk seraya meletakkan ponsel baru miliknya di atas laci nakas.
"Sejauh apa hubungan kalian?"
Pertanyaan Harry berhasil membuat Karleen terdiam dengan pandangan menerawang dan kepalanya tak lama bergerak menggeleng perlahan.
"Tidak ada, kami hanya teman." ucapnya tampak ragu yang mana membuat Harry menaikkan salah satu alisnya merasa kurang percaya lalu berdehem.
"Kudengar kau tak keluar kamar sejak pagi. Kenapa?" tanya Harry terlihat acuh dan tak terlalu penasaran yang mana membuat Karleen merasa cukup tidak perlu menjawabnya. Namun tentu ia kali ini harus menurut mengingat jika pria tersebut merupakan bosnya.
"Aku... Aku hanya sedang lelah."
"Vaginamu sakit?" tanya Harry frontal membuat Karleen terbelalak kaget dan memutar pandangan berharap tak ada seorangpun yang menguping pembicaraan mereka.
![](https://img.wattpad.com/cover/290057233-288-k522231.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
RICH MAN [H.S]
Fiksi PenggemarJika kau berpikir memilih hubungan dengan pria kaya raya itu beruntung, maka kau salah. Karena jika kau tak punya apapun, maka mereka akan memperbudak dan memperlakukanmu dengan semena-mena. Kasta sangat dipentingkan dalam pertemanan orang kaya dan...