Chapter 32

249 36 189
                                    

"Apa? Baiklah, sebentar aku akan mencari flashdisk milikku. Ya, akan segera aku kirimkan." ucap Allyson mengakhiri panggilan teleponnya lalu melangkah keluar dari dalam kamar dan memasuki salah satu ruangan di ujung lorong.

Ia terduduk di atas kursi keja milik Harry lalu menarik laci meja mencari Flashdisk miliknya di dalam sana. Pandanganya terpaku pada 2 Flashdisk berwarna hitam dan satu Flashdisk berwarna biru.

"Uh.. Yang mana milikku? Ah, kurasa warna hitam." gumamnya meraih salah satu benda kecil tersebut lalu mulai menyalakan komputer di atas meja seraya menyambungkan Flashdisk tersebut.

Tangannya bergerak menggunakan Mouse untuk mencari di mana file berisi beberapa Photoshoot yang ia simpan di sana dan keningnya mengernyit bingung menemukan nama asing di salah satu jejeran file.

Karleen Allard

Allyson terdiam selama beberapa detik lalu ingatannya kembali tertuju pada seorang gadis cantik bergaun selutut yang pernah ia temui di halaman rumah.

"Karleen Allard."

"Aku pelayan baru di sini."

"Aku bekerja di bagian belakang."

Karena penasaran itu mulai membuka file tersebut dan terdiam menemukan satu buah foto seorang gadis yang sama tengah tersenyum tanpa menoleh ke arah kamera. Dia bahkan tak terlihat seperti pelayan.

Jemarinya bergerak menggeser Mouse agar dapat melihat foto-foto lain dan betapa terkejutnya Allyson menemukan foto gadis asing itu tengah berciuman bersama Harry dengan balutan Lingerienya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jemarinya bergerak menggeser Mouse agar dapat melihat foto-foto lain dan betapa terkejutnya Allyson menemukan foto gadis asing itu tengah berciuman bersama Harry dengan balutan Lingerienya. Apa?!

Dengan jantung yang berdetak tak karuan gadis itu segera menggeser untuk melihat foto lain yang isinya merupakan foto setengah telanjang seorang Karleen yang berpose cukup seksual di atas ranjang kamar yang sangat tak asing di matanya.

Sebuah video berdurasi cukup lama mampu memuat Allyson semakin penasaran dan dari sanalah ia mulai kehilangan kepercayaan pada Harry. Di mana ia menyaksikan putaran video yang menampilkan kegiatan tak senonoh kekasihnya bersama gadis asing yang entah tengah di mana saat ini.

"Who's your Daddy?"

"Ahh, you're my Daddy."

"Nice, babygirl."

Sedetik setelahnya komputer itu telah terlempar kasar ke atas lantai dan Allyson berteriak kencang sambil mengacak-ngacak map penting di atas meja lalu melangkah keluar dari dalam ruangan tersebut.

Pandangannya terpaku pada salah satu pintu ruangan yang tak pernah sekalipun dibuka selama ini dan di sanalah Allyson mulai mencurigai semuanya. Ia melangkah mendekat lalu segera menarik engsel pintu yang terkunci.

"Berengsek! Pelayan!" teriaknya membabi buta dan menendang-nendang pintu yang terkunci tersebut dengan wajah memerah menahan emosi. "PELAYAN!"

"Di sini nona, apa yang terjadi?" tanya Brenda yang baru saja menaiki undakan tangga mendengar teriakan Allyson yang kencang mengisi keheningan di dalam rumah.

RICH MAN [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang