Oke gaes, jadi di chapter ini kek dipercepat gitu ya scene-scene nya supaya kagak panjang soalnya wkwk
Semoga kalian paham dan semoga kalimat di chapter ini kagak berbelit ya hihi
***
Karleen terkikik geli ketika merasakan Harry menggesekkan ujung hidungnya pada kulit leher gadis tersebut yang langsung tertawa dan mencoba menjauhkan tubuh dari pelukan erat si mata hijau yang terlihat sungguh enggan untuk melepasnya.
"Harry..."
"Shh, aku gemas sekali padamu." ucap Harry menggigit gemas kulit pipi Karleen hingga membuat gadis tersebut tertawa geli disertai pekikan kesakitan.
"Cukup, kau mengganggu konsentrasiku saat sedang menonton." ucap Karleen kesal karena sedari tadi Harry sengaja terus mengganggu dengan kegiatan nakalnya.
"Baiklah... Aku lapar, bisa kau masakan sesuatu?" tanya Harry mendongak menatap Karleen dengan tatapan penuh harap yang mana hal itu berhasil membuat gadis tersebut terkikik geli.
"Aku tak bisa memasak."
"Jangan bohong, makan spageti saja aku mau kok. Atau... Omlet? Ayolah Karleen, aku akan menghargai apapun masakanmu." Karleen memutar bola mata kesal mendengar perkataan Harry.
"Omong kosong."
"Tidak Karl, aku sedang ingin makan masakanmu." ucap Harry terlihat begitu manja hari ini dan tersenyum senang ketika melihat gadis itu beringsut berdiri lantas mengulurkan tangan pada pria tersebut yang langsung menerimanya disertai senyuman lebar.
Mereka lantas segera melangkah meninggalkan televisi yang masih menyala di ruang santai hanya untuk menikmati waktu di dalam ruangan dapur yang telah dibersihkan dan kosong.
"Baiklah, jadi apa yang akan ibu Karleen masak?" tanya Harry berhasil membuat gadis itu tertawa geli mendengarnya dan segera mengeluarkan beberapa bahan makanan dari dalam lemari pendingin.
"Apa kau suka cupcake?"
"Cupcake? Ahh, tentu aku akan memakan makanan apapun yang kau buat." ucap Harry tersenyum lebar dan segera terduduk di atas kursi bar dengan kedua tangan yang menopang pipinya disertai senyuman lebar.
"Baiklah... Kau tunggu saja aku memasak."
"Tentu ibu---"
"Harry! Aku jauh lebih muda darimu!" sahut Karleen terlihat tak suka dengan panggilan pria tersebut yang kini terkekeh dan mengangguk menutup mulut sambil memperhatikan gadis tersebut yang mulai memasak.
Karleen yang mulai memasak sesekali menoleh hanya untuk melihat wajah menggemaskan Harry yang terlihat seperti anak lima tahun yang sedang menunggu ibunya memasak makan malam.
"Jangan terus tersenyum, aku jadi ingin mengganggu konsentrasimu saat memasak." sahut Harry berhasil membuat Karleen menahan senyuman dengan kedua pipi memanas dan gadis itu kali ini sama sekali tak berani menoleh. "Apa pipimu memerah?"
"Diam Harry!" peringat Karleen melempar lap pada Harry yang dengan cekatan segera menangkapnya dan tertawa melihat kedua pipi memerah gadis tersebut yang langsung berbalik melanjutkan kegiatannya.
Hari ke hari mereka berdua jalani dengan begitu manis dan bertingkah layaknya sepasang kekasih yang sedang di mabuk asmara. Bahkan Harry mulai terang-terangan sering mengajak Karleen untuk pergi keluar meskipun hanya untuk makan malam bersama maupun pergi berbelanja.
Karleen bahkan rupanya cukup berhasil untuk mengalihkan Harry untuk menahan hasratnya dengan cara mengajaknya mengobrol atau pergi keluar. Sesekali gadis itu akan mengajak pria tersebut untuk olahraga bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
RICH MAN [H.S]
FanfictionJika kau berpikir memilih hubungan dengan pria kaya raya itu beruntung, maka kau salah. Karena jika kau tak punya apapun, maka mereka akan memperbudak dan memperlakukanmu dengan semena-mena. Kasta sangat dipentingkan dalam pertemanan orang kaya dan...