Samuel terdiam memperhatikan kartu debit milik Karleen yang tersimpan di dalam dompet gadis tersebut dan dia menoleh menemukan gadis itu yang baru tersadar dari pingsannya.
Perlu diketahui jika ketika di perjalanan menuju lantai bawah Karleen terjatuh pingsan hingga membuat Samuel memutuskan untuk menggendongnya dan membawa gadis tersebut ke apartemennya.
Pandangan Karleen terpaku pada kartu debit beserta dompet miliknya yang berada di tangan Samuel dan gadis itu langsung beringsut terduduk menyadari jika ia telah berada di dalam sebuah kamar asing.
"Ini milikmu?" tanya Samuel menunjukkan kartu debit pada Karleen yang terdiam lalu mengangguk pelan dengan begitu ragu.
"I-iya."
"Serius? Maaf jika perkataanku akan sedikit menyinggungmu. Tapi kupikir tidak ada seorang pelayan yang memiliki kartu debit berisi uang berjuta-juta Poundsterling di dalamnya." ucapan pria tersebut mampu membuat Karleen terdiam tak lagi berani mengatakan apapun.
"Itu..."
"Maaf jika aku lancang, dompetmu terjatuh ketika aku menggendongmu dan aku sengaja mengeceknya ketika aku pergi ke minimarket. Ternyata isinya tidak main-main, kupikir kau tidak sungguh bekerja sebagai pelayan."
"Sam---"
"Pertama aku menemukanmu di dalam pesta konglomerat, kedua aku menemukanmu berkunjung ke restoran dengan balutan pakaian mahal yang tidak akan mungkin digunakan seorang pelayan. Dan ketiga, aku sering sekali tak sengaja menemukanmu terus pergi ataupun belanja bersama pria asing bernama Elliot. Kupikir dia tidak benar-benar merupakan teman kerjamu."
Karleen meneguk ludah pahitnya susah payah dan meremas kedua tangannya merasa sangat gugup lalu mendongak menatap tepat ke arah netra hijau milik Samuel yang memiliki warna yang sama dengan pria bajingan yang telah menyimpan benih di dalam rahimnya.
"Aku... Aku memang bukan pelayan, Sam. Maksudku... Aku memang pelayan, tapi dalam artian yang berbeda." ucapan Karleen berhasil membuat Samuel terbelalak kaget dan menghadapkan tubuh pada Karl seraya meletakkan dompet juga kartu ke atas nakas.
"Jangan katakan jika selama ini kau bekerja sebagai... Penghibur?" Samuel memelankan kata akhirnya yang mana hal itu berhasil membuat Karleen mengangguk menekan telapak tangan menggunakan jari telunjuknya.
"Lebih tepatnya pelacur." ucap Karleen ragu membuat Samuel membuka lebar kedua matanya dan menatap gadis tersebut dengan tatapan tak percaya.
"K-kau bilang apa?"
"Baiklah, aku bukan pelacur sewaan di club yang mungkin sudah kau tahu keadaannya. Tidak, aku bukan bagian dari mereka. Maksudku... Oke, akan kuceritakan dari awal." Karleen menghembuskan napas panjang sebelum mendongak menatap Samuel lekat. "Kau terlihat seperti dia." gumamnya samar namun tetap dapat terdengar oleh pria itu yang langsung mengernyit bingung.
"Aku? Maksudmu mirip ayah bayi yang kau kandung?"
"Ehmm... Lupakan. Aku---aku sebenarnya hanya anak yatim piatu yang tinggal di panti asuhan di Birmingham. Um... Aku sudah lama tinggal di sana dan beberapa bulan yang lalu salah satu pemberi dana panti berkunjung." jelas Karleen mulai menceritakan sebagian dari hidupnya.
"Lalu besoknya ibu panti mengatakan jika ada seseorang yang ingin menjadikanku sebagai anaknya. Aku---aku begitu senang saat itu, namun aku begitu terkejut ketika orang tua angkatnya ternyata adalah pria pemberi dana yang kemarin berkunjung." Samuel mengernyit bingung melihat wajah ketakutan sekaligus gugup yang Karleen tampilkan dan terlihat jelas jika ada kenangan buruk yang ia dapatkan dari orang tua angkatnya saat itu.
"Apa yang terjadi?"
"Tidak, dia benar-benar pria gila yang pernah aku temukan di dunia ini. Dia... Dia memaksaku untuk menjadi pemuasnya dan bodohnya aku mengatakan iya hanya karena ingin merasakan kemewahan yang dia tawarkan padaku." ucap Karleen menahan air mata yang memaksa keluar dan tersenyum miris mengingat kenangan buruk hidupnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
RICH MAN [H.S]
FanfictionJika kau berpikir memilih hubungan dengan pria kaya raya itu beruntung, maka kau salah. Karena jika kau tak punya apapun, maka mereka akan memperbudak dan memperlakukanmu dengan semena-mena. Kasta sangat dipentingkan dalam pertemanan orang kaya dan...