Chapter 28

239 33 126
                                    

Elliot terdiam dengan wajah bingung setelah mendapatkan balasan acuh dari Karleen dan pandangannya beralih pada sebuah kantung plastik hitam yang baru dibuang oleh gadis itu.

Dengan rasa penasaran Elliot melangkah mendekati tempat sampah lalu mengambil barang yang Karleen buang tanpa rasa jijik. Kepalanya bergerak memutar memastikan jika tak ada seorang pun yang melihatnya.

Merasa sudah aman Elliot mengambil barang dari dalam plastik hitam tersebut dan mengernyit bingung menemukan dua kotak susu baru yang bahkan tanggal kadaluwarsanya belum terlewat. Lantas mengapa Karleen membuangnya?

Susu bubuk untuk ibu hamil

Kedua mata Elliot langsung terbelalak kaget setelah membaca bacaan tersebut dan kini pikiran buruk mulai memenuhinya. Itukah alasan Karleen pergi dan mengabaikannya?

"Oh Tuhan..." gumamnya segera mengambil kembali dua kotak susu tersebut dan berlari masuk ke dalam rumah yang beruntungnya sedang sepi. Dia melangkah cepat menaiki undakan tangga lalu mendorong tanpa izin pintu kamar milik Karleen.

Pintu kamar mandi terbuka membuat Elliot melempar asal susu kotak ke atas ranjang dan terbelalak kaget menemukan Karleen hampir berhasil meminum obat di telapak tangannya.

"Oh sial, Karleen!" pekiknya kaget dan menarik paksa kedua tangan gadis tersebut hingga obat juga gelas miliknya terjatuh ke atas lantai kamar mandi yang dingin.

"Kau berengsek!" teriak Karleen menangis frustrasi yang mana membuat Elliot segera menarik gadis tersebut ke dalam pelukannya dan membiarkan gadis itu memukul kasar dadanya.

"Shh tenanglah, Karl." bisik Elliot mengeratkan pelukannya dan masih mencoba menenangkan gadis tersebut yang kini mulai melemahkan juga hampir terjatuh jika pria itu tak menahannya.

"Kenapa? Kenapa kau menghentikanku?" lirihnya mendongak menatap Elliot dengan tatapan penuh luka disertai tetesan air mata yang belum berhenti terjatuh.

"Kita bicarakan di luar dan kumohon jangan menyakiti dirimu sendiri." bisik Elliot merangkul pinggul Karleen dan menuntut gadis itu untuk segera masuk ke dalam kamar.

Sementara tangisan Karleen kini mulai reda setelah Elliot mendudukkannya di sisi ranjang dan pria itu melangkah pergi untuk mengunci kamar agar tak seorang pun yang mengetahui pembicaraan mereka.

Pandangan Karleen terjatuh pada dua kotak susu yang ia buang pagi ini di atas ranjang dan gadis itu sudah menduga jika Elliot yang pasti kembali membawanya ke dalam rumah.

Ia menoleh pada Elliot yang baru saja terduduk di sampingnya lalu menunduk menatap kosong ke arah bawah seolah memikirkan sesuatu yang cukup serius saat ini.

"Kau sudah mengetahuinya?" tanya Karleen pelan namun masih dapat didengar oleh Elliot yang langsung mengangguk lalu menoleh padanya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Apa yang akan kau lakukan sekarang?" Elliot ikut bertanya pelan pada Karleen yang kini tersenyum miris lalu menggelengkan kepalanya tak tahu mengingat jika sudah dipastikan jika Harry tak akan mengakui darah dagingnya sendiri.

"Aku tak pernah menginginkan bayi ini dan... Kupikir untuk sementara ini... Aku hanya ingin melakukan aborsi."

"Hei! Apa yang kau bicarakan?" tanya Elliot terlihat tak suka dengan perkataan gadis tersebut dan salah satu tangan pria itu bergerak turun mengelus lembut perut rata milik Karleen.

"Harry tak akan mengakuinya dan aku masih 19 tahun Elliot, aku tak akan mampu menjadi seorang ibu."

"Shh, kau pasti bisa melakukannya, Karl. Jangan pedulikan tanggapan dari Harry, yang jelas bayimu harus baik-baik saja di dalam sana. Bayi kalian sama sekali tak bersalah." ucap Elliot mengelus lembut perut Karleen dan tersenyum seraya menangkup lembut sebelah pipinya.

RICH MAN [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang