Chapter 20

285 36 98
                                        

Pagi harinya Karleen terbangun dengan keadaan kepala yang hampir pecah dan ia menoleh pada jam dinding yang menunjukkan pukul 3 dini hari. Pandangannya terpaku pada satu butir apirin dengan gelas berisi air putih juga satu piring makanan di atas nakas.

Rupanya Harry benar-benar berniat mengurung Karleen dan memaksa gadis itu untuk tetap tunduk oleh perintahnya. Gadis tersebut menoleh menemukan si mata hijau yang tengah terlelap damai di sampingnya.

Tangan besarnya melingkar erat pada pinggul Karleen dan gadis itu mengerang pelan dengan tangan bergerak menyentuh kepalanya yang kembali berdenyut sakit saat ia beralih terduduk.

Harry terbangun dari tidurnya lalu menoleh pada Karleen yang sedang merunduk menekan kuat kedua sisi kepalanya dengan bibir yang merintih kesakitan. Dia lantas segera ikut terduduk dengan salah satu tangan yang bergerak menyentuh bahu gadis tersebut.

"Hei, kepalamu sakit? Kau harus segera meminum---" ucapan Harry terhenti ketika Karleen tiba-tiba mencengkeram erat kerah kerah kemeja putihnya yang sudah kusut dan tak diganti sejak semalam.

"Katakan padaku, apa yang kau lakukan pada video menjijikkan itu?! Apa kau menjualnya?!"

"Omong kosong apa yang kau bicarakan? Jelas kau tahu jenis pekerjaan apa yang kulakukan dan soal video itu? Bukankah sudah kukatakan jika semua itu hanya untuk koleksi pribadi?" tanya Harry terlihat jengkel yang langsung mendapatkan tamparan keras dari Karleen.

Emosi Harry mulai terpancing dan dia menoleh menatap tajam ke arah Karleen yang juga sedang diliputi amarah pada pria yang terduduk di hadapannya.

"Kau?"

"Menjijikkan! Koleksi macam apa yang sedang kau bicarakan? Tidak ada pria normal yang melakukan semua hal gila itu, berengsek!" bentak Karleen mengentak kasar kerah kemeja Harry yang mengepalkan kedua tangan menahan emosi.

"Katakan sekali lagi dan akan ku habisi kau sekarang juga."

"Aku sama sekali tidak takut ketika aku bahkan memiliki banyak bukti kegilaanmu, Styles! Polisi dapat langsung menangkapmu atas kasus pornografi dan ingat? Aku adalah gadis panti asuhan yang kau paksa ambil untuk dijadikan seorang pelacur." ancaman Karleen berhasil membuat Harry terdiam memperhatikan gadis tersebut yang kini beringsut turun dari atas ranjang.

Karleen menarik kasar laci nakas lalu menunjukkan Flashdisk yang Harry cari disertai senyuman miring sebelum kembali memasukkan benda terendah ke dalam saku celananya. Ia melangkah mundur ketika melihat si mata hijau beringsut turun dari atas ranjang.

"Kau memang bisa mengacamku, tapi aku jauh lebih bisa menjatuhkanmu." ucap Karleen melangkah mundur mencoba menahan rasa ketakutannya ketika Harry melangkah mendekat dengan tatapan tajam yang mengerikan.

Punggung Karleen menabrak pintu kamar dan tangannya bergerak menarik engsel pintu yang ternyata telah dikunci. Gadis itu mengumpat pelan dan tubuhnya terdesak ketika Harry menekan kuat kedua bahunya.

"Kau sudah berani mengancamku?"

"Polisi benar-benar akan mengurungmu di penjara, bajingan! Kau akan menua di sana---arghh!" Karleen memekik kesakitan ketika Harry menjambak kuat rambutnya dan melempar tubuhnya ke atas lantai.

"Kau tidak tahu apa yang kurasakan selama ini. Kau tidak tahu betapa hancurnya aku ketika wanita berengsek itu menyiksaku!" bentak Harry penuh amarah dan menunduk mengepalkan kedua tangannya menahan emosi.

Karleen terdiam dengan posisi terduduk di atas lantai sambil memperhatikan si mata hijau yang kini menghembuskan napas kasar sebelum menunduk menatap gadis tersebut dengan tatapan emosi.

"Kau menjual video kami?"

"Tidak, Karleen! Sudah aku bilang jika aku tidak semenjijikkan itu!" teriak Harry heran sekaligus jengkel pada Karleen yang masih memandangnya dengan tatapan tak percaya.

RICH MAN [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang