Chapter 13

236 33 245
                                    

Karleen terbangun di pagi hari dengan kepala yang sungguh berat dan gadis itu memaksakan untuk tetap mandi walaupun kembali berakhir terbaring di atas ranjang dengan niatan melewatkan sarapan pagi.

Baru saja hendak kembali terlelap gadis itu menoleh menemukan Harry yang melangkah masuk dengan balutan pakaian kerjanya dan berakhir berdiri di sisi ranjang.

"Bangun, aku sedang membutuhkan jasa tubuhmu."

"Kumohon Harry, aku sedang merasa tak enak badan pagi ini. Bagaimana jika malam saja? Kupikir aku merasa akan baikan nanti." Harry berdecak mendengar perkataan Karleen dan beralih terduduk di atas lutut di kedua sisi tubuh gadis tersebut.

"Dan aku tak peduli meskipun kau mati sekalipun."

Hancur, perasaan Karleen begitu hancur mendengar perkataan menyakitkan Harry dan ia hanya terdiam pasrah membiarkan pria itu melucuti seluruh pakaiannya sebelum bergerak sendiri melampiaskan hasratnya tanpa melepas sehelaipun pakaian dari tubuhnya.

Tidak, Karleen sama sekali tak menikmati sentuhan Harry yang meskipun beberapa kali memberikan sentuhan seksual untuk mengundang suara menjijikkan Karleen ketika sedang menikmati.

Berakhir, semuanya berakhir begitu cepat dan Karleen beralih terduduk menarik selimut untuk menutupi seluruh tubuh berkeringatnya yang tak terbaluti apapun.

"Pakai bajumu, kita akan pergi ke paris pagi ini dan tentu aku sangat membutuhkan jasamu di sana." ucap Harry sebelum melangkah keluar dari dalam kamar Karleen tanpa memikirkan perasaan gadis itu yang tangisannya seketika langsung pecah.

Jijik, itulah yang Karleen rasakan pada tubuhnya sendiri dan sekarang ia tak lagi memiliki sesuatu yang spesial untuk seorang pria yang mungkin akan datang padanya di suatuhari nanti.

Namun tidak, Karleen seharusnya tak harus memikirkan masa depan di saat ia bahkan tak memiliki persiapan ataupun sebuah harga diri yang telah dirinya sendiri hancurkan setelah bertemu dengan si bajingan Harry.

***

Paris, France

Karleen terdiam memperhatikan menara eiffle yang sejujurnya merupakan sebuah pemandangan indah yang tak pernah ia saksikan sebelumnya. Harry yang membawanya ke sini dan lagi, ia harus sadar jika ia hanya datang sebagai penghibur.

"Kau terlalu indah untuk disaksikan oleh seorang wanita yang hina." gumam Karleen menyandarkan punggung pada bangku yang tengah dirinya duduki sambil tetap memperhatikan menara eiffle yang menyala ditemani taburan bintang di atas langit yang mulai menggelap.

Merasa cukup menikmati pemandangan tersebut Karleen segera kembali ke dalam kamar hotel yang kosong dan terdiam memperhatikan tembok putih polos yang anehnya begitu menarik perhatian gadis itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Merasa cukup menikmati pemandangan tersebut Karleen segera kembali ke dalam kamar hotel yang kosong dan terdiam memperhatikan tembok putih polos yang anehnya begitu menarik perhatian gadis itu.

Suara pintu terbuka menampilkan Harry yang melangkah sempoyongan memasuki kamar hotel dan dengan cekatan Karleen bangkit untuk melangkah mendekat membantu Harry agar berjalan benar menuju ranjang.

RICH MAN [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang